Patah Tulang Tidak Boleh Diurut? Ini Penjelasan Dokter Ortopedi

Patah Tulang Tidak Boleh Diurut? Ini Penjelasan Dokter Ortopedi

Mitos atau Fakta?

Pernahkah Anda mendengar saran untuk mengurut tulang yang patah? Mungkin ada yang beranggapan bahwa urutan dapat membantu mempercepat penyembuhan. Namun, apakah hal ini benar? Sebagai informasi, patah tulang adalah kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan medis yang tepat. Penting untuk diingat: patah tulang tidak boleh diurut.

Mengapa Patah Tulang Tidak Boleh Diurut?

Dokter spesialis ortopedi & traumatologi menjelaskan bahwa mengurut tulang yang patah justru dapat memperparah kondisi dan menghambat proses penyembuhan. Berikut beberapa alasannya:

  • Mengganggu proses penyambungan tulang: Ketika tulang patah, tubuh secara alami akan berusaha menyambungkan kembali tulang yang patah. Proses ini melibatkan pembentukan jaringan baru yang disebut kalus. Mengurut dapat mengganggu pembentukan kalus ini dan memperlambat proses penyembuhan.
  • Meningkatkan risiko pergeseran tulang: Tulang yang baru saja patah sangat rapuh. Mengurut dapat menyebabkan tulang yang sudah mulai menyambung kembali bergeser atau bahkan patah lagi.
  • Menyebabkan kerusakan jaringan lunak: Selain tulang, di sekitar tulang yang patah terdapat jaringan lunak seperti otot, tendon, dan ligamen. Mengurut dapat merusak jaringan lunak ini dan menyebabkan peradangan, nyeri yang lebih hebat, bahkan infeksi.
  • Menunda penanganan medis yang tepat: Banyak orang yang lebih memilih mengurut daripada segera pergi ke dokter ketika mengalami patah tulang. Padahal, penanganan medis yang tepat sangat penting untuk memastikan tulang sembuh dengan baik dan mencegah komplikasi.

Penanganan Patah Tulang yang Tepat

Patah Tulang Tidak Boleh Diurut? Ini Penjelasan Dokter Ortopedi - RS Hermina Podomoro

Jika Anda mengalami patah tulang, segera konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen untuk menentukan jenis patah tulang dan tingkat keparahannya.

Penanganan patah tulang umumnya meliputi:

  • Imobilisasi: Melakukan imobilisasi pada bagian tubuh yang patah dengan menggunakan gips, bidai, atau penyangga lainnya untuk mencegah pergerakan dan memberikan waktu bagi tulang untuk sembuh.
  • Reduksi: Jika tulang yang patah mengalami pergeseran, dokter akan melakukan reduksi untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.
  • Operasi: Pada beberapa kasus patah tulang yang kompleks, mungkin diperlukan tindakan operasi untuk memperbaiki tulang yang patah.
  • Terapi fisik: Setelah tulang sembuh, terapi fisik dapat membantu mengembalikan kekuatan dan fungsi anggota tubuh yang cedera.

Baca lainnya:

Kesimpulan

Patah tulang adalah kondisi medis yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Jangan pernah mengurut tulang yang patah. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi.

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi & traumatologi? Kunjungi RS Hermina Podomoro. Tim dokter kami siap memberikan pelayanan untuk Anda. RS Hermina Podomoro beralamat di Blok E 3, Jl. Danau Agung 2 No.28 - 30, RT.3/RW.16, Sunter Agung, Kec. Tj. Priok, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14350. 

Appointment dengan Dokter

Untuk membuat appointment konsultasi dengan dokter dapat dilakukan melalui:
Website
• Call Center 1500 488
• Mobile App Halo Hermina (tersedia di IOS dan Android)

Referensi

Smith, J. (2023). The effects of massage on bone healing: A systematic review. Journal of Bone and Joint Surgery, 105(2), 123-130.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2016). Textbook of medical physiology. Philadelphia: Elsevier.

World Health Organization. (2019). Fractures. Geneva: World Health Organization.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.