Pembesaran Prostat Jinak/ BPH
Prostat adalah kelenjar pada pria yang terletak di bawah kandung kemih dan di sekitar uretra (saluran kencing). Prostat berfungsi untuk memproduksi cairan yang membawa air mani / semen dan membantu mengeluarkan air mani saat ejakulasi. Ukuran prostat normal adalah 15-25 mililiter (ml) dan dapat bertambah besar seiring bertambahnya usia akibat peruahan hormonal.
Pada laki-laki usia >50 tahun, sebagian besar gangguan berkemih disebabkan oleh pembesaran prostat jinak / benign prostatic hyperplasia (BPH). Apabila anda memiliki gejala BPH seperti yang akan dijelaskan dibawah ini, sebaiknya datanglah ke dokter untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh.
Gejala dan Tanda BPH
Gejala utama dari pembesaran prostat jinak adalah gangguan berkemih. Keluhan yang dirasakan dapat dari gejala ringan hingga berat dan mengganggu pekerjaan sehari-hari. Gejala pada BPH dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu saat pengisian urin di kandung kemih, saat berkemih, dan setelah berkemih.
Gejala iritasi (keluhan akibat gangguan pada pengisian urin)
- Sering buang air kecil lebih dari biasanya
- Sering terbangun pada malam hari untuk berkemih
- Timbul rasa ingin buang air kecil mendadak dan sulit menahan
- Mengompol
Gejala obstruksi/ penyumbatan (keluhan yang terjadi saat berkemih)
- Pancaran urin lemah
- Buang air kecil terputus-putus
- Harus mengejan untuk buang air kecil
- Harus menunggu sebelum mulai berkemih
- Butuh waktu lama untuk berkemih
Gangguan pasca berkemih
- Rasa tidak lampias
- Urin menetes setelah selesai buang air kecil
Pada beberapa kondisi dapat juga disertai dengan kencing berdarah (berwarna merah), dan nyeri saat berkemih. Pada kasus tertentu, BPH bahkan bisa menyebabkan retensi urine atau tidak mampu mengeluarkan urine sama sekali. Namun, perlu diingat, tidak semua pembesaran kelenjar prostat menimbulkan keluhan buang air kecil.
Diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Untuk menentukan apakah pasien menderita pembesaran prostat jinak, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, riwayat penyakit sebelumnya dan riwayat kebiasaan sehari-hari anda. kemudian melakukan pemeriksaan colok dubur guna mengetahui ukuran prostat.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan selanjutnya adalah:
- Tes urine, untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau kondisi lain yang memiliki gejala mirip dengan pembesaran prostat jinak
- Tes darah, untuk memeriksa kemungkinan gangguan pada ginjal
- Tes pengukuran kadar antigen (PSA) dalam darah. PSA dihasilkan oleh prostat dan kadarnya dalam darah akan meningkat bila kelenjar prostat membesar atau mengalami gangguan, jika kadar PSA yang terlalu tinggi terkadang dokter bisa menyarankan untuk dilakukan biopsi prostat.
- Melakukan test kekuatan pancaran urine dan jumlah urine yang keluar (Uroflowmetry)
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG) baik melalui perut anda atau dimasukkan lewat anus untuk mengevaluasi prostat dan organ saluran kemih lainnya. Pemeriksaan USG juga biasanya dilakukan setelah Anda berkemih untuk menentukan sisa urin di kandung kemih. Selain itu, USG penting untuk mengukur volume prostat.
Pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Pengobatan pembesaran prostat jinak tergantung pada usia dan kondisi pasien, ukuran prostat, serta tingkat keparahan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Observasi dan Perubahan gaya hidup
Observasi dan monitoring ditujukkan untuk gejala ringan / sedang. Anda tidak akan diberikan obat atau menjalani operasi, namun kondisi anda akan dinilai secara berkala. Disini anda akan disarankan untuk
- Menghindari minum apa pun 1-2 jam sebelum tidur
- Membatasi asupan minuman yang mengandung kafein dan alkohol
- Membatasi konsumsi obat pilek yang mengandung dekongestan dan antihistamin
- Tidak menahan atau menunda buang air kecil
- Membuat jadwal untuk buang air kecil, misalnya tiap 4 atau 6 jam
- Menjaga berat badan ideal, dengan menjalani pola makan yang sehat
- Berolahraga secara teratur dan rutin melakukan senam Kegel
- Mengelola stres dengan baik
2. Obat-obatan
Bila pengobatan mandiri tidak bisa meredakan gejala, dokter dapat meresepkan obat-obatan berikut:
- Penghambat alfa, seperti tamsulosin, untuk memudahkan buang air kecil
- Penghambat 5-alpha reductase, seperti finasteride atau dutasteride, untuk menyusutkan ukuran prostat
Penelitian menunjukkan bahwa obat untuk menangani disfungsi ereksi, seperti tadalafil, juga bisa digunakan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak.
3. Pembedahan/ Operasi
Ketika gejala Anda memburuk, bahkan jika Anda sudah menerima perawatan obat maka dapat dilakukan pembedahan. Selain itu pembedahan juga dilakukan bila tedapat komplikasi pembesaran prostat jinak antara lain
- Gagal ginjal
- Tidak bisa kencing
- Infeksi saluran kemih berulang
- Kencing berdarah berulang
- Batu kandung kemih
- Gagal pengobatan sebelumnya
Ada sejumlah metode operasi prostat yang bisa dilakukan oleh dokter urologi untuk mengatasi pembesaran prostat jinak, di antaranya:
1.Transurethral resection of the prostate (TURP)
TURP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk mengangkat kelebihan jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang menyumbat diangkat dengan cara direseksi sedikit demi sedikit, menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui lubang kencing.
2. Transurethral incision of the prostate (TUIP)
TUIP tidak mengangkat jaringan prostat, tetapi membuat irisan kecil pada prostat agar aliran urine menjadi lancar. Prosedur ini dilakukan pada pembesaran prostat yang ukurannya kecil hingga sedang.
Metode pengobatan lain
Selain kedua prosedur di atas, jaringan prostat yang menyumbat bisa dibakar dengan sinar laser atau diangkat melalui operasi terbuka.
Pencegahan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Pembesaran prostat jinak tidak dapat dicegah. Upaya yang bisa Anda lakukan adalah mencegah agar gejalanya tidak semakin memburuk, yaitu dengan perawatan mandiri seperti yang telah dijelaskan di atas.
Anda juga dapat mencegah BPH makin memburuk dengan segera memeriksakan diri ke dokter begitu mengalami gejala pembesaran prostat jinak. Dengan begitu, kondisi Anda dapat segera ditangani sebelum muncul komplikasi.