Pemeriksaan Pap Smear
Sahabat Hermina mungkin sudah sering mendengar istilah pap smear, tetapi masih bertanya-tanya sebenarnya apa itu pap smear. Mari kita bahas sedikit mengenai pap smear.
Pap smear adalah suatu prosedur untuk mengambil sel dari permukaan serviks (mulut rahim) dan kemudian sel-sel yang diambil ini akan dilihat di bawah mikroskop untuk mendeteksi apakah ada sel yang abnormal.
Kenapa pap smear ini penting, terutama bagi wanita yang sudah menikah atau aktif secara seksual? Pemeriksaan pap smear ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah kanker serviks sehingga apabila ada perubahan sel, dapat dilakukan terapi lebih awal. Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan virus HPV (sebagai penyebab kanker serviks).
Persiapan yang dapat dilakukan sebelum pap smear adalah selama 2 hari sebelum prosedur maka sebaiknya bebas dari haid, tidak berhubungan seksual, tidak membersihkan bagian dalam vagina dengan cairan apapun dan tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina seperti tampon atau obat-obatan.
Apa efek samping dari pap smear? Pap smear merupakan metode yang aman bagi wanita. Sahabat Hermina mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman pada saat prosedur. Jadi tidak ragu lagi untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan melakukan pemeriksaan pap smear.
Siapa saja yang wajib melakukan pemeriksaan pap smear? Idealnya, semua wanita wajib menjalani tes untuk mendeteksi kanker serviks yang satu ini. Dokter umumnya akan merekomendasikan Anda untuk melakukan tes ini pertama kali pada usia 21 tahun, atau setidaknya saat Anda mulai aktif melakukan hubungan seksual. Setelah itu, waktu yang tepat untuk mengulang pap smear secara rutin adalah setiap tiga tahun sekali sampai usia 65 tahun.
Pemeriksaan untuk wanita berusia di atas 30 tahun idealnya adalah setiap 5 tahun sekali, apabila pemeriksaannya dibarengi dengan tes HPV (Human papillomavirus). Akan tetapi, jika tergolong berisiko tinggi, Anda mungkin akan direkomendasikan untuk melakukan tes ini lebih sering sesuai usia Anda. Seorang wanita dikatakan berpeluang tinggi terkena kanker serviks jika memiliki faktor risikonya. Berbagai faktor risiko yang dapat menjadi penyebab kanker serviks adalah:
- Pernah didiagnosis kanker serviks, atau hasil tes screening sebelumnya menunjukkan adanya perkembangan sel prakanker
- Terpapar dengan dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir
- Terinfeksi virus HPV
- Sistem kekebalan tubuh lemah karena transplantasi organ, kemoterapi, atau sedang menggunakan obat kostikosteroid dalam waktu lama.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang juga disarankan untuk lebih sering melakukan tes screeningyang satu ini. Kondisi kesehatan yang perlu melakukan pap smear rutin adalah wanita yang positif memiliki HIV, dan wanita dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Namun, penyakit seperti kanker ovarium, klamidia, gonore, trikomoniasis, sipilis, herpes genital, dan PCOS tidak bisa dideteksi melalui tes ini. Belum terlambat untuk melakukan tes pap meski usia Anda sudah di atas 30 tahun. Jika Anda seorang wanita, berusia di atas 30 tahun, dan belum pernah melakukan tes pap sebelumnya, coba konsultasikan dengan dokter.
Umumnya, pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan tes HPV. Keduanya merupakan tes deteksi dini (skrining) untuk kanker serviks.
Segera lakukan pemeriksaan Pap Smear sebagai pencegahan dan konsultasikan kesehatan kalian ke Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan RS Hermina Podomoro.