Penanganan Diare pada Anak

Penanganan Diare pada Anak

Sahabat Hermina, tahukah bahwa diare adalah perubahan konsistensi dan frekuensi dari buang air besar (BAB)? Secara terminology, pada anak menjelang remaja dan dewasa, dikatakan diare jika BAB lebih dari 3 kali atau konsistensi tinja lunak. Namun, berbeda pada bayi, terutama dalam 6 bulan awal kehidupan, frekuensi normal BAB dapat mencapai 6-8 kali per hari dengan konsistensi lunak seperti pasta. Bayi tersebut dikatakan diare jika BAB terlihat lebih sering dan lebih encer daripada kondisi biasanya.

 

Diare dapat disebabkan oleh dua hal, infeksi dan noninfeksi. Penyebab tersering diare pada anak adalah infeksi virus (misalnya rotavirus) pada 60-70% kasus. Diikuti oleh infeksi bakteri dan parasit. Penyebab noninfeksi misalnya alergi makanan, keracunan, atau efek samping obat-obatan.

 

Diare masih merupakan salah satu penyebab kematian utama pada balita di Indonesia. Penyebab utamanya adalah penangan diare yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan.

 

Penanganan utama pada anak diare adalah memastikan kecukupan asupan cairan anak untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan gangguan elektrolit. Cairan yang paling ideal adalah cairan rehidrasi oral (CRO) atau oralit yang mengandung air, gula dan elektrolit. Berikan cairan tersebut sebanyak 10 ml/kg BB setiap kali diare. Pemberian dilakukan secara perlahan selama 30-60 menit. Jika bayi masih mendapatkan ASI, ASI diteruskan dengan frekuensi yang lebih sering. Anak yang sudah makan, diberikan makanan seperti biasa dengan tetap memperhatikan sanitasi dan kebersihan penyajian makanan.

 

Orangtua perlu mengetahui tanda bahaya diare pada anak, yaitu dehidrasi. Anak dikatakan dehidrasi ringan-sedang jika anak tampak lebih lemas daripada biasanya, mata kelihatan lebih cowong, kulit terlihat kering dan frekuensi buang air kecil (BAK) lebih jarang dan air seni tampak lebih kuning pekat. Pada dehidrasi ringan-sedang anak masih mau diberikan minum dan tampak kehausan.

 

Apabila anak sudah tidak mau minum sama sekali, maka harus curiga bahwa anak sudah jatuh ke dehidrasi berat. Tanda lain dehidrasi berat adalah sangat lemas hingga penurunan kesadaran, kejang, sesak napas, mata sangat cowong, bibir dan lidah sangat kering, elastisitas kulit sudah sangat berkurang dan tidak buang air kecil sama sekali. Segera bawa anak ke dokter jika didapatkan tanda bahaya tersebut.

 

Antibiotik tidak rutin diberikan pada anak diare karena penyebab tersering adalah infeksi virus yang sifatnya akan sembuh sendiri. Pemberian antibiotik harus berdasarkan pertimbangan dokter dari pemeriksaan yang dilakukan pada anak. Obat stop diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami diare.

 

Tablet zinc perlu diberikan pada anak diare karena akan menurunkan tingkat keparahan diare, mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko berulangnya diare pada masa yang akan datang. Pada anak berusia kurang dari 6 bulan diberikan 10 mg, dan jika anak lebih dari 6 bulan 20 mg selama 10 hari.

 

Oleh karena penyebab tersering diare adalah infeksi, maka kondisi yang dapat memicu terjadinya diare adalah higienitas dan sanitasi yang buruk. Menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, sanitasi makanan dan penyediaan air bersih merupakan cara untuk mencegah terjadinya diare.

 

Pastikan anak memakan makanan yang dibersihkan dengan air bersih, dimasak dengan benar-benar matang dan disajikan dengan alat makan yang bersih. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga 2 tahun bersama MPASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Memberikan vaksin rotavirus juga dapat mengurangi risiko terjadinya diare berat pada bayi dan anak.

 

Apabila diare berlanjut dan tidak mengalami perbaikan atau terdapat tanda bahaya pada anak, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Nah Sahabat Hermina, untuk penanganan diare pada anak, yuk pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Akan lebih baik jika diare dicegah dengan membiasakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri serta lingkungan, menjaga kebersihan makanan dan menyediakan air bersih. Salam sehat.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.