Penanganan untuk Mengatasi Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan gejala yang terdiri dari dislipidemia (kondisi di mana kadar kolesterol, yaitu LDL, HDL, dan trigliserida, tidak normal), hipertensi (Tekanan darah tinggi), gangguan toleransi glukosa (keadaan yang belum termasuk kategori diabetes tetapi glukosa darah lebih tinggi dari normal), obesitas sentral (penumpukan lemak yang berpusat di bagian perut).
Sindrom Metabolik merupakan suatu prediktor kuat terjadinya diabetes melitus dikemudian hari, dan merupakan faktor risiko primer terhadap penyakit kardiovaskuler (gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah).
Penyebab sindrom metabolik belum dapat diketahui secara pasti, penyebab primer sindrom metabolik adalah resistensi insulin (kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin). Resistensi insulin mempunyai hubungan dengan timbunan lemak di perut yang dapat ditentukan dengan pengukuran lingkar pinggang.
Pengobatan sindrom metabolik bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko diabetes mellitus tipe 2 pada pasien yang belum diabetes, hipertensi.
Semua penderita yang didiagnosa sindrom metabolik hendaknya dimotivasi untuk merubah kebiasaan makan dan latihan fisiknya.
Latihan fisik terbukti dapat menurunkan kadar lemak dan resistensi insulin. Aktivitas fisik teratur minimal seminggu 3-4 hari dapat memperbaiki resistensi insulin.
Diet rendah sodium dapat membantu mempertahankan penurunan tekanan darah sehingga angka kejadian kardiovaskuler dan diabetes mellitus dapat diturunkan.
Diet Untuk menurunkan kadar trigliserida atau meningkatkan kadar HDL kolesterol dengan diet rendah lemak, asupan karbohidrat dikurangi, diganti dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau asupan karbohidrat yang mempunyai indeks glikemik rendah (makanan yang dicerna oleh tubuh secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis). Mengurangi asupan lemak jenuh untuk menurunkan resistensi insulin, mengurangi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi asupan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi untuk menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserida.
Diet yang mengandung banyak buah, sayur, biji-bijian, lemak tak jenuh, produk susu rendah lemak sangat bermanfaat pada penderita sindrom metabolik.
Pada pasien yang mempunyai faktor risiko dan tidak dapat ditatalaksana hanya dengan perubahan gaya hidup, intervensi obat diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan dislipidemia.
Perlu kita mengerti dan mewaspadai individu yang memiliki setidaknya beberapa kondisi yaitu hipertensi, dislipidemia, gangguan toleransi glukosa, obesitas perlu kita tatalaksana secara awal sehingga kejadian kardiovaskuler bisa ditekan.