Pengaruh Kualitas Udara Bagi Kesehatan
Polusi udara atau pencemaran udara merupakan masalah lingkungan yang menimbulkan dampak negatif. Dampak polusi udara yang buruk ini mengancam bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, termasuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi.
Banyak kota-kota besar di dunia memiliki masalah tingkat pencemaran udara yang tinggi. Dampak polusi udara tidak hanya memengaruhi lingkungan, namun juga mengancam kesehatan penduduk yang tinggal di wilayah yang berpolusi tersebut.
Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas industri dan transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah industri dan kota-kota besar.
Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup.
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Dari segi kesehatan, polusi udara atau pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan bagi manusia.
- Melemahkan imun sehingga tubuh rentan terkena infeksi
- Mengganggu pernapasan, misalnya, asma kambuh, sakit paru-paru, batuk, bronkitis kronis, dan infeksi saluran pernapasan
- Menyebabkan kanker paru-paru
- Meningkatkan risiko penyakit jantung
- Mengganggu kesehatan anak dan menghambat perkembangan anak
- Pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko berat badan bayi lahir rendah hingga kematian bayi
- Mengganggu kesehatan kulit, seperti merusak kolagen, memicu jerawat, dan memperbesar risiko kanker kulit
- Masalah Sistem Pernapasan
Dampak kualitas udara yang buruk untuk kesehatan tentunya bisa sangat terasa pada sistem pernapasan. Bukan tanpa alasan, ini karena udara selalu masuk ke paru-paru melalui hidung. Apabila udara yang masuk ke saluran pernapasan mengalami kontaminasi, zat-zat berbahaya juga bisa masuk ke paru-paru dan memicu terjadinya kerusakan jaringan di bagian dalamnya.
Dampaknya, berisiko mengalami berbagai gangguan pernapasan. Misalnya asma, emfisema, infeksi saluran napas, dan penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Selain itu, paparan polutan juga dapat mengakibatkan bronkitis kronis.
- Gangguan Kardiovaskular
Selain itu, paparan polusi udara juga dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kardiovaskuler, dalam hal ini pembuluh darah dan jantung. Hal ini disebabkan dari paparan zat yang termasuk dalam particulate matter. Saat masuk ke sistem pernapasan, paparan ini akan segera memasuki pembuluh darah.
Efeknya, akan terjadi gangguan pada fungsi pembuluh darah. Tak hanya itu, hal ini juga meningkatkan potensi munculnya plak di arteri yang berdampak pada peningkatan masalah kesehatan jantung. Salah satunya penyakit arteri koroner.
- Masalah Neurodegeneratif
Buruknya kualitas udara juga bisa memicu penyakit neurodegeneratif atau gangguan saraf karena penurunan pada fungsi otak akibat polusi udara. Masalah ini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer, Parkinson, dan bentuk demensia yang lain.
Jika sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segeralah ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, biasakan juga untuk rajin mencuci tangan dengan sabun. Tangan merupakan bagian tubuh yang paling rentan dihinggapi kuman sehingga perlu sering-sering dibersihkan.