Pentingnya Imunisasi pada Anak

Pentingnya Imunisasi pada Anak

Sahabat Hermina, imunisasi harus tetap diberikan kepada anak sejak dini untuk mencegah risiko penularan penyakit berbahaya di kemudian hari. Dengan melakukan imunisasi, bukan berarti anak tidak akan terjangkit penyakit tersebut, namun gejala yang dialami atau efeknya akan lebih ringan.

Di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, banyak orang tua khawatir jika harus membawa anaknya melakukan imunisasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, sehingga banyak yang melewatkan jadwal imunisasi anak. Padahal di tengah situasi seperti sekarang ini, penting bagi anak mendapatkan vaksin yang dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegahnya dari berbagai virus dan bakteri penyebab berbagai penyakit, khususnya COVID-19.

Apakah Ada Perbedaan Antara Istilah Imunisasi dan Vaksinasi?

Sebenarnya imunisasi merujuk pada proses saat seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit atau infeksi tertentu. Salah satu cara imunisasi adalah dengan vaksinasi atau pemberian vaksin. Namun, imunisasi tidak hanya dapat dilakukan dengan vaksinasi, tetapi juga dapat dengan pemaparan terhadap penyakit atau infeksi tersebut. Umumnya, kedua istilah tersebut disamakan pengertiannya.

Jadwal Imuniasi Anak Usia 0-18 Bulan

Agar tidak bingung kapan tepatnya harus memberikan imunisasi pada anak, Sahabat Hermina bisa menggunakan jadwal berikut:

         Setelah lahir               : Hepatitis B-0 dan Polio 0

         Usia 1 Bulan              : BCG

         Usia 2 Bulan              : Pentavalen-I dan Polio Oral-I

         Usia 3 Bulan              : Pentavalen-II dan Polio Oral-II

         Usia 4 Bulan              : Pentavalen-III, Polio Oral-III, Polio Injeksi

         Usia 9 Bulan              : Campak

         Usia 18 Bulan            : Pentavalen IV, Polio Oral IV, Campak-II

Efek Samping Imunisasi

Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betuk-betul bekerja secara tepat. Berikut adalah beberapa contoh efek samping imunisasi yang dapat terjadi pada anak:

  1. BCG : Timbul pembengkakan (bisul) paling sering 4-6 minggu ditempat suntikan. Kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka akan sembuh dengan sendiri dengan meninggalkan luka parut yang kecil.
     
  2. DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT. Namun panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus dan akan sembuh sendiri.Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan Imunisasi tidak perlu diulang.
     
  3. POLIO : Jarang menimbulkan efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan, tetapi jika itu terjadi artinya sang anak sudah terkena polio sebelum diberikan imunisasi polio.
     
  4. CAMPAK: Ada peluang anak akan mengalami demam, kadang disertai dengan kemerahan 4-10 hari sesudah penyuntikan.
     
  5. HEPATITIS: Efek lokal (nyeri di tempat suntikan) dan sistemis (demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran pencernaan), yang akan hilang dalam beberapa hari.

Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan daripada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi.

Cara Penanganan Efek Samping Yang Ditimbulkan Dari Imunisasi.

Apabila mengalami demam, anak dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen, tergantung usia anak. Untuk dosis tepatnya dapat dikonsultasikan pada dokter. Jika anak mengalami muntah atau diare, berikan cairan sesering mungkin dan awasi tanda atau gejala terjadinya dehidrasi seperti misalnya buang air kecil yang tidak sesering biasanya. Jika ada reaksi lain yang tidak terduga sehabis imunisasi, sebaiknya konsultasi kembali ke dokter yang menangani.

Sahabat Hermina, tidak perlu takut untuk mengimunisasi anak. Karena dengan imunisasi, kita bisa melindungi anak dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat mengintai anak di masa depan. Salam sehat.

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.