PENYAKIT KUSTA

PENYAKIT KUSTA

 

 

Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saluran pernapasan, dan saraf tepi.

Kusta ditularkan melalui:

  1. Kontak dengan kulit pasien kusta dalam jangka waktu yang lama
  2. Kontak dekat dan penularan dari udara (droplet) dalam jangka waktu yang lama

Tanda dan gejala penyakit kusta:

  1. Bercak putih atau kemerahan pada kulit yang mati rasa
  2. Kerusakan saraf tepi (penebalan, pembengkakan, gangguan pergerakan, kulit kering, kerontokan rambut)
  3. Ditemukan kuman tahan asam pada pemeriksaan laboratorium

 

Selain tanda kardinal di atas, dari anamnesis didapatkan:

  1. Riwayat kontak dengan pasien kusta
  2. Latar belakang keluarga dengan riwayat tinggal di daerah endemis
  3. Riwayat pengobatan kusta sebelumnya.

 

Jenis-jenis penyakit kusta berdasarkan WHO, 1988:

  1. Pausibasilar (PB)

Termasuk di dalamnya kusta tipe TT dan BT sesuai Ridley-Jopling dan tipe Indeterminate (I) dengan BTA negatif.

  1. Multibasilar

Kusta tipe BB, BL, LL sesuai Ridley-Jopling dan semua tipe kusta dengan BTA positif.

Jenis-jenis penyakit kusta (berdasarkan Ridley-Jopling):

  1. Kusta Indeterminate: bercak putih pada kulit yang mati rasa
  2. Kusta Tuberculoid (TT): bercak kemerahan permukaan kasar, bagian tengah tampak normal dan mati rasa.
  3. Kusta Borderline Tuberculoid (BT): bercak kemerahan permukaan kasar yang mati rasa dengan bintik merah di sekelilingnya.
  4. Kusta Borderline-borderline (BB): bercak kemerahan yang berbentuk seperti donat yang mati rasa.
  5. Kusta Borderline Leprosy (BL): bercak kemerahan yang mati rasa seperti biduran di beberapa bagian tubuh.
  6. Kusta Lepromatous-leprosy (LL): bercak putih atau kemerahan yang mati rasa disertai benjolan di seluruh tubuh dan kerontokan alis mata, perubahan bentuk hidung, telinga, dan wajah.

 

 

 

 

Pengobatan penyakit kusta diberikan selama 6 – 18 bulan, tergantung jenis kusta yang diderita pasien.

 

Reaksi pada kulit akibat penyakit kusta:

    1. Bercak di kulit tampak semakin jelas dan aktif setelah mendapat pengobatan

 

    1. Timbul bentol-bentol kemerahan yang terasa nyeri di seluruh tubuh dan dapat disertai demam

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kusta:

  1. Kerokan jaringan kulit di cuping telinga atau bercak di kulit dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen.
  2. Biopsi jaringan bila hasil kerokan kulit diragukan.
  3. Tes serologi (anti-PGL-1, IgM, IgG) atau PCR.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit kusta:

  1. Kulit yang mati rasa mudah luka dan sulit sembuh hingga timbul borok.

 

  1. Kecacatan permanen yang dapat mengganggu aktivitas pasien sehari-hari

Pencegahan kecacatan pada penyakit kusta:

  1. Menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas.
  2. Kontrol teratur dan melaporkan tiap keluhan baru yang muncul ke dokter yang menangani.
  3. Jika sudah muncul gangguan saraf, sebaiknya konsultasi ke bagian fisioterapi.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.