PENYAKIT KUSTA
Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saluran pernapasan, dan saraf tepi.
Kusta ditularkan melalui:
- Kontak dengan kulit pasien kusta dalam jangka waktu yang lama
- Kontak dekat dan penularan dari udara (droplet) dalam jangka waktu yang lama
Tanda dan gejala penyakit kusta:
- Bercak putih atau kemerahan pada kulit yang mati rasa
- Kerusakan saraf tepi (penebalan, pembengkakan, gangguan pergerakan, kulit kering, kerontokan rambut)
- Ditemukan kuman tahan asam pada pemeriksaan laboratorium
Selain tanda kardinal di atas, dari anamnesis didapatkan:
- Riwayat kontak dengan pasien kusta
- Latar belakang keluarga dengan riwayat tinggal di daerah endemis
- Riwayat pengobatan kusta sebelumnya.
Jenis-jenis penyakit kusta berdasarkan WHO, 1988:
- Pausibasilar (PB)
Termasuk di dalamnya kusta tipe TT dan BT sesuai Ridley-Jopling dan tipe Indeterminate (I) dengan BTA negatif.
- Multibasilar
Kusta tipe BB, BL, LL sesuai Ridley-Jopling dan semua tipe kusta dengan BTA positif.
Jenis-jenis penyakit kusta (berdasarkan Ridley-Jopling):
- Kusta Indeterminate: bercak putih pada kulit yang mati rasa
- Kusta Tuberculoid (TT): bercak kemerahan permukaan kasar, bagian tengah tampak normal dan mati rasa.
- Kusta Borderline Tuberculoid (BT): bercak kemerahan permukaan kasar yang mati rasa dengan bintik merah di sekelilingnya.
- Kusta Borderline-borderline (BB): bercak kemerahan yang berbentuk seperti donat yang mati rasa.
- Kusta Borderline Leprosy (BL): bercak kemerahan yang mati rasa seperti biduran di beberapa bagian tubuh.
- Kusta Lepromatous-leprosy (LL): bercak putih atau kemerahan yang mati rasa disertai benjolan di seluruh tubuh dan kerontokan alis mata, perubahan bentuk hidung, telinga, dan wajah.
Pengobatan penyakit kusta diberikan selama 6 – 18 bulan, tergantung jenis kusta yang diderita pasien.
Reaksi pada kulit akibat penyakit kusta:
-
- Bercak di kulit tampak semakin jelas dan aktif setelah mendapat pengobatan
-
- Timbul bentol-bentol kemerahan yang terasa nyeri di seluruh tubuh dan dapat disertai demam
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kusta:
- Kerokan jaringan kulit di cuping telinga atau bercak di kulit dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen.
- Biopsi jaringan bila hasil kerokan kulit diragukan.
- Tes serologi (anti-PGL-1, IgM, IgG) atau PCR.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit kusta:
- Kulit yang mati rasa mudah luka dan sulit sembuh hingga timbul borok.
- Kecacatan permanen yang dapat mengganggu aktivitas pasien sehari-hari
Pencegahan kecacatan pada penyakit kusta:
- Menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas.
- Kontrol teratur dan melaporkan tiap keluhan baru yang muncul ke dokter yang menangani.
- Jika sudah muncul gangguan saraf, sebaiknya konsultasi ke bagian fisioterapi.