Penyakit Parkinson, Apakah Dapat Sembuh?

Penyakit Parkinson, Apakah Dapat Sembuh?

 

Penyakit parkinson (PP) merupakan penyakit degeneratif sistem saraf pusat yang diakibatkan adanya kerusakan pada bagian orang yang disebut Substantia Nigra Pars Compacta. Area ini mengandung sel saraf yang membuat neurotransmitter (zat kimia otak) menjadi dopamin, yang juga bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan. Akibatnya, muncul gejala klinis berupa kekakuan gerak, mimik wajah datar, tremor saat beristirahat, dan gangguan refleks postural.

Perkiraan insidensi penyakit Parkinson secara kasar per tahunnya adalah 15 per 100.000 penduduk dengan prevalensi 18-328 kasus per 100.000 penduduk. Parkinson lebih sering dialami oleh laki-laki dan berusia lanjut atau di atas 60 tahun. Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam kejadian Parkinson. Penyakit ini mulai banyak dikenal setelah salah satu petinju profesional terkenal mengalami penyakit ini, yaitu Muhammad Ali. Faktor risiko utama Muhammad Ali mengalami PP adalah adanya riwayat benturan kepala berulang. Lantas, apakah penyakit parkinson dapat disembuhkan?

Hingga saat ini, penyakit parkinson tidak dapat disembuhkan karena penyakit ini bersifat degeneratif dan gejala yang dialami oleh orang dengan penyakit Parkinson semakin lama akan semakin memberat jika tidak mendapat tatalaksana yang sesuai. Ada beberapa terapi yang dapat diberikan kepada penderita Parkinson untuk meringankan gejala klinis yang timbul, memperlambat perjalanan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

1. Obat-obatan

Pemilihan jenis obat-obatan dan dosisnya disesuaikan dengan kondisi penderita. Beberapa jenis obat-obatan yang dapat digunakan adalah levodopa, agonis dopamin, dan monoamine oxidase-B inhibitor. Mengingat penyakit ini bersifat kronis dan progresif, maka dalam jangka yang panjang efektifitas levodopa akan berkurang. Bahkan obat-obatan menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan gangguan dyskinesia. Pada kondisi ini penyesuaian dosis levodopa, pemberian obat-obatan tambahan diperlukan untuk meringankan keluhan penderita. Berdiskusilah dengan dokter spesialis neurologi Sahabat menngenai pilihan obat yang tepat untuk mengatasi keluhan Sahabat.

2. Terapi Suportif

Terkait penanganan Parkinson, dokter akan menyarankan pasien menjalankan terapi seperti fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, dan psikoterapi. Fisioterapi bertujuan untuk membantu mengatasi kaku otot dan nyeri di sendi agar dapat meningkatkan kemampuan gerak maupun kelenturan tubuh. Sementara terapi wicara akan membantu penderita lebih mudah bicara dan menelan dengan cara mengembalikan kontrol dan kekuatan otot di sekitar mulut. Terapi okupasi bermanfaat agar penderita Parkinson dapat mengatasi masalah sehari-hari, misalnya cara untuk mengenakan pakaian sendiri, cara makan, dan berjalan yang dapat membantu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Terakhir psikoterapi disarankan jika pasien mengalami depresi. Prosedur ini dianjurkan untuk menjalani terapi dengan psikolog.

3. Pembedahan

Apabila pemberian obat-obatan tidak dapat meringankan gejala, mungkin dokter akan melanjutkan dengan tindakan operasi. Jenis pembedahan yang dilakukan bernama deep brain stimulation, yaitu dengan menanamkan elektroda di area otak yang terganggu. Namun, terapi ini hanya dilakukan pada kasus-kasus tertentu saja dan risiko tindakan ini cukup tinggi.

Hingga saat ini, penyakit parkinson ini memang belum dapat disembuhkan, namun ada tatalaksana yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala yang dialami pasien dan menghambat progresivitas penyakit parkinson ini. Dengan cara tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit parkinson. Berdiskusilah dengan dokter spesialis neurologi Sahabat mengenai pilihan terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan Sahabat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.