Peran Sentuhan Ibu di Tahun Pertama Kehidupan Bayi

Peran Sentuhan Ibu di Tahun Pertama Kehidupan Bayi

Sahabat Hermina, seperti yang kita ketahui, pada awal tahun pertama kehidupan, seorang bayi menunjukkan perkembangan fungsi kognitif yang dapat diukur dari ingatan, bahasa, pemikiran, dan penalaran. Selama tahap ini, bayi juga mengembangkan ikatan cinta dan kepercayaan dengan orang tua dan orang lain sebagai bagian dari perkembangan sosial dan emosional.

Anak-anak belajar menjadi manusia melalui sentuhan. Sentuhan adalah bentuk pengalaman indrawi yang paling awal dalam perkembangan manusia. Sentuhan adalah elemen penting dari keberadaan manusia dan memiliki tujuan mendasar dalam mendorong perkembangan kognitif dan sosial. Kontak kulit-dengan-kulit, atau skinship, pada awal masa kelahiran dapat memberikan efek positif terhadap sistem fisiologis dan sosial di masa depan.

 

Tahapan Perkembangan Bayi pada Tahun Pertama Kehidupan

Tonggak perkembangan adalah ukuran capaian hal-hal yang dapat dilakukan anak- anak pada usia tertentu. Pada awal tahun kehidupan, seorang bayi menunjukkan perkembangan fungsi kognitif yang dapat diukur dari ingatan, bahasa, pemikiran, dan penalaran. Selama tahap ini, bayi juga mengembangkan ikatan cinta dan kepercayaan dengan orang tua dan orang lain sebagai bagian dari perkembangan sosial dan emosional. Cara orang tua memeluk, memegang, dan bermain dengan bayi mereka akan menjadi dasar bagaimana seorang anak akan berinteraksi dengan orang lain di masa depan.

Sentuhan adalah elemen penting dari keberadaan manusia dan memiliki tujuan mendasar dalam mendorong perkembangan kognitif dan sosial. Orang tua dapat terhubung dan berkomunikasi dengan bayi mereka melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian penting dari pembentukan ikatan antara orang tua dan bayi. Saat seorang ibu memberi makan, memakaikan pakaian, dan menjaga kebersihan bayi (mengganti popok, mandi, mengeringkan, menyikat rambut, dan memotong kuku) tentu saja tidak terlepas dari menyentuh bayi mereka. Janin dapat merasakan stimulus taktil pertama kali saat berusia 13-14 minggu, Selanjutnya, proses pematangan indera peraba akan bergantung pada stimulasi sentuhan yang tepat, termasuk stimulasi dari orang tua.

Para ibu mengidentifikasi bahwa terjadi perubahan terhadap rangsang taktil selama satu tahun pertama kehidupan. Para ibu melaporkan bahwa bayi tidak memerlukan tingkat dukungan yang sama ketika ia mencapai tonggak tertentu, seperti berguling dan duduk, terutama selama mandi. Mengingat perkembangan dan peningkatan aktivitas yang independen pada bayi, para ibu melaporkan bahwa secara umum bayi-bayi hanya berusaha untuk berada dalam kontak dekat ketika merasa lelah.

 

Pentingnya Sentuhan Ibu pada Awal Masa perkembangan Bayi

Anak-anak belajar menjadi manusia melalui sentuhan. Segera setelah bayi lahir, para ibu secara otomatis akan berperilaku keibuan khas, yaitu dalam spesies manusia dilakukan dengan memegang bayi dalam posisi menggendong, menatap wajah dan tubuh bayi, mengekspresikan pengaruh positif, memancarkan “aura keibuan", dan memberikan sentuhan kasih sayang. Kombinasi dari perilaku-perilaku ini dapat digambarkan sebagai “repertoar postpartum ibu”.

Sentuhan pada awal periode neonatal dapat berkontribusi pada perkembangan neurobehavioral, kognitif, dan sosial-emosional bayi.  Bayi yang mendapatkan lebih banyak ASI menunjukkan tingkat kematangan neurobehavioral yang lebih tinggi pada Neonatal Behavior Assessment Scale dan menunjukkan perkembangan kognitif yang lebih baik pada usia 6 bulan. Efek ASI pada perkembangan diduga berasal dari dua sumber, yakni jalur langsung yang melibatkan efek protein spesifik, enzim, mikronutrien, lipid, dan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang yang terkandung dalam nutrisi ASI, dan efek tidak langsung dari peningkatan kontak kasih sayang ibu, yang selanjutnya berkontribusi pada hasil yang lebih optimal. Masing-masing jalur ini diyakini berpotensi mempengaruhi perkembangan kognitif di masa bayi.

 

Manfaat Sentuhan Ibu Terhadap Masa Perkembangan Bayi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh ekspektasinya akan interaksi sosial dan interpretasi dari dunia sosial. Ekspektasi dan interpretasi yang dimaksud dapat berupa prososial, antisosial, atau bahkan kombinasi keduanya. Sebuah penelitian menggunakan triune ethics meta-theory (TEM) untuk melihat secara luas apa yang mempengaruhi interpretasi sosial ini. TEM menunjukkan bahwa moralitas pada awalnya dibentuk oleh efek epigenetik dan plastisitas perawatan pada awal kehidupan yang kemudian mempengaruhi struktur neurobiologis yang mendukung fungsi moral. Secara teoritis, mereka yang tumbuh dan berkembang dengan perawatan yang kurang optimal akan lebih cenderung menjadi stres dan bergerak ke orientasi moral yang menghindari situasi sosial (antisosial), sedangkan mereka yang mendapatkan perawatan yang lebih optimal cenderung akan lebih pro-sosial dengan orang lain.

Sentuhan kasih sayang ibu adalah kunci interaksi antara orangtua dan anak. Kasih sayang ibu berfungsi sebagai landasan pertumbuhan sosial-emosional bayi, meskipun hal ini bukan merupakan faktor satu-satunya. Baru-baru ini, percobaan yang dilakukan pada mamalia menunjukkan efek fisiologis mendalam sentuhan ibu dalam jangka pendek terhadap pertumbuhan dan fungsi berbagai sistem fisiologis seperti reaktivitas akan stres dan intersubjektivitas, sistem endokrin, dan, dalam jangka panjang, kontrol epigenetik dari sifat-sifat kepribadian seperti kecemasan. Hipotesa awal menunjukkan bahwa pengalaman sentuhan ibu pada awal masa kelahiran berkaitan dengan karakteristik perkembangan moral.

Sebagai konsekuensinya, sentuhan ibu yang optimal pada awal masa kelahiran dapat berperan dalam membangun sosialitas—kapasitas untuk menikmati hubungan timbal balik yang fleksibel dengan orang lain—yang mengarah pada orientasi moral terhadap orang lain yang prososial. Sebaliknya, sentuhan ibu yang tidak optimal atau perlakuan yang kasar pada awal masa kelahiran dapat merusak perkembangan sistem neurobiologis yang mendukung sosialitas, sehingga dapat mengarah pada hubungan sosial yang penuh tekanan yang ditunjukkan oleh perilaku penarikan diri atau agresi.

Dalam masyarakat yang lebih tradisional, para ibu akan mempertahankan kontak penuh sepanjang hari dan tidur dengan bayi di malam hari sepanjang bulan-bulan pertama atau bahkan satu tahun pertama kehidupan. Kontak terus menerus seperti itu berfungsi menenangkan dan mengurangi tekanan pada bayi.

Secara umum, sentuhan kasih sayang yang diberikan dalam enam bulan pertama kehidupan ditemukan dapat memprediksi perkembangan kognitif dari usia 6 bulan hingga 5 tahun. Sentuhan kasih sayang akan membantu seorang anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya di taman kanak-kanak, mengurangi munculnya masalah perilaku di tahun-tahun prasekolah, penyesuaian emosi yang lebih baik pada masa remaja, dan menurunkan tingkat depresi pada masa remaja.

 

Hal-hal yang Dapat Dilakukan Ibu Untuk Mempererat Ikatan dengan Bayi

Berikut adalah beberapa hal yang Anda, sebagai orang tua, dapat lakukan untuk membantu bayi Anda dalam satu tahun pertama kehidupan:

1. Orangtua harus meluangkan waktu lebih banyak untuk bersama bayi

2. Gunakan rangsangan visual dan pendengaran selama melakukan interaksi sentuhan

3. Memberikan ASI Eksklusif

4. Perawatan Kangguru dapat dilakukan dengan meletakan bayi dalam posisi telanjang (dapat mengenakan popok dan kadang-kadang topi) di dada orang tua dengan posisi "kangguru"

5. Jaga diri secara fisik, mental, dan emosional

 

Tips Mempererat Ikatan dengan Anak untuk Ibu Bekerja

1. Siapkan “bekal” untuk aktivitas anak, seperti menyiapkan mainan dan barang favorit anak sebelum berangkat kerja

2. Sempatkan menghubungi anak di sela jam kerja

3. Hadir sepenuhnya saat berada di dekat anak

4. Luangkan waktu libur bersama anak

 

Sahabat Hermina, agar bayi dapat tumbuh kembang dengan optimal, penting untuk selalu hadir dalam setiap perkembangannya. Bila perlu, konsultasikan juga perkembangan Si Kecil dengan dokter anak. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.