Perawatan Antenatal

Perawatan Antenatal

Perawatan kehamilan atau yang biasa disebut Antenatal Care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan wanita hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

 

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

 

Sebagian besar wanita akan melalui kehamilan dengan lancar dan melahirkan bayi yang sehat dengan sedikit intervensi medis. Perawatan antenatal yang baik akan menghasilkan persalinan yang aman dan lancar bagi bayi dan ibu.

 

Tujuan antenatal care adalah:

  • Memberikan informasi lengkap yang mudah dipahami
  • Memberikan pilihan berdasarkan informasi tentang asuhan antenatal
  • Mengidentifikasi dan melakukan penapisan komplikasi maternal
  • Identifikasi dan penapisan untuk komplikasi janin
  • Menilai kesehatan ibu dan janin selama kehamilan
  • Memberikan saran dan edukasi tentang hal-hal yang memerlukan perhatian khusus selama kehamilan.

 

ANC dilakukan selama 15 kali kunjungan di antaranya:

  • Setiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu (7 kali kunjungan)
  • Setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36 minggu (4 kali kunjungan)
  • Setiap minggu sampai usia kehamilan 40 minggu (4 kali kunjungan)

 

Tujuan perawatan kehamilan awal:

  • Menentukan keadaan kesehatan ibu dan janin
  • Menentukan umur kehamilan
  • Mulai merencanakan pemeriksaan obstetri selanjutnya

 

Sejak 2009, ANC disebut "10 T" yaitu:

1. Timbang berat badan dan ukur berat badan

Ini biasanya dilakukan pada pertemuan pertama untuk mengetahui adakah risiko kehamilan yang mungkin terjadi pada ibu hamil. Setiap bulannya, pertambahan berat badan terus dicatat untuk mengetahui apakah masih masuk dalam level normal atau tidak.

 

2. Tekanan darah

Saat sesi konsultasi dengan dokter spesialis kandungan, tekanan darah ibu hamil akan diperiksa terlebih dahulu. Normalnya, tekanan darah berada di angka 110/80 hingga 140/90 mmHg. Dokter akan membahas lebih detil risiko apabila tekanan darah diketahui terlalu rendah atau tinggi.

 

3. Tinggi fundus uteri

Puncak rahim atau fundus uteri juga perlu diperiksa sebagai salah satu indikator usia kehamilan. Idealnya, tinggi puncak rahim ini sama dengan usia kehamilan. Jika ada perbedaan, toleransinya pun hanya 1-2 cm. Dokter akan memberi perhatian lebih jika perbedaannya lebih dari 2 cm.

 

4. Tetanus toxoid

Perlu juga diberikan vaksinasi tetanus untuk ibu hamil. Namun sebelumnya, dokter juga perlu mengetahui status imunisasi sebelumnya sekaligus seberapa dosis yang harus diberikan.

 

5. Tablet Fe

Rangkaian antenatal care berikutnya adalah pemberian tablet atau suplemen zat besi untuk ibu hamil. Biasanya, dokter juga akan meresepkan beberapa suplemen lain seperti asam folat, kalsium, dan lainnya sesuai kebutuhan dan kondisi ibu.

 

6. Tetapkan status gizi

Penting untuk mengetahui status gizi ibu hamil dalam rangkaian pemeriksaan ANC. Apabila gizi ibu hamil kurang tercukupi, maka risiko bayi mengalami berat badan lahir rendah meningkat. Penetapan status gizi ini dilakukan dengan mengukur lingkar antara lengan atas dan jarak pangkal bahu ke ujung siku.

 

7. Test labolatorium

Pada awal dan akhir usia kehamilan, dokter juga akan meminta ibu hamil menjalani tes laboratorium. Tujuannya untuk mengetahui kondisi yang umum seperti golongan darah, rhesus, hemoglobin, HIV, dan lainnya. Namun pada beberapa kondisi, ibu hamil perlu menjalani tes laboratorium yang lebih spesifik untuk mengetahui adakah risiko selama kehamilan.

 

8. Tentukan dan hitung denyut jantung janin

Ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu, denyut jantung bayi sudah bisa diperiksa. Ini sangat krusial untuk mendeteksi adakah faktor risiko kematian karena cacat bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan. Deteksi denyut jantung dan keberadaan janin ini bisa diketahui lewat pemeriksaan USG.

 

9. Tatalaksana kasus

Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana kasus yang memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan memadai. Pihak rumah sakit atau dokter akan mendiskusikan opsi-opsinya dengan ibu.

 

10. Temu wicara

Apapun yang ditanyakan selama proses kehamilan bisa disampaikan saat temu wicara dengan dokter. Ini termasuk bagian dari proses pemeriksaan ANC. Tanyakan segala hal terkait kehamilan agar mendapat informasi sejelas-jelasnya saat sedang konsultasi.

 

 

Tes laboratorium

Tes laboratorium diperlukan untuk mengetahui lebih dalam kondisi ibu hamil. Ada pun urutannya per trisemester kehamilan adalah sebagai berikut:

 

- Trimester I, usia 0-14 minggu kehamilan

Skrining anemia, skrining golongan darah, antibodi rubella, sifikis , hepatitis B, HIV dan urinalisis

 

- Trimester II, usia 15-28 minggu kehamilan, dan Trimester III, usia 29-42 minggu kehamilan

Pemeriksaan hematologi rutin ulang, skrining diabetes gestational

 

 

Periode perawatan antenatal adalah waktu yang sangat penting selama kehamilan. Perawatan antenatal yang baik akan menghasilkan persalinan yang aman dan lancar bagi ibu dan bayi.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.