Perbedaan Dokter Spesialis dan Sub Spesialis berdasarkan Perannya

Perbedaan Dokter Spesialis dan Sub Spesialis berdasarkan Perannya

Pernahkah Anda mendengar istilah dokter subspesialis? Lalu apakah bedanya dokter spesialis dengan dokter subspesialis?

Seorang dokter spesialis berfokus pada bidang kedokteran tertentu untuk mendiagnosis, mengelola, mencegah, atau mengobati jenis gejala dan kondisi yang terkait dengan bidang tersebut. Sebagai contoh, dokter spesialis anak memiliki kompetensi untuk melayani berbagai kondisi yang berkaitan dengan kesehatan anak.

Dokter spesialis memperoleh keahliannya dengan mengikuti pendidikan dokter spesialis di bidang yang menjadi pilihannya. Lamanya pendidikan dokter spesialis bervariasi tergantung pada spesialisasi ilmunya. Rata-rata seorang dokter perlu menempuh waktu 8 semester hingga menyelesaikan pendidikan spesialisnya. Dokter spesialis memusatkan pengetahuannya pada satu bidang hingga kemampuannya di bidang spesialisasi itu semakin dalam. Sehingga dokter spesialis menjadi lebih kompeten di bidangnya, khususnya dalam menilai dan melakukan hal-hal yang bersifat spesialistik dibandingkan dengan dokter umum atau dokter spesialis bidang lainnya. Spesialisasi sangat diperlukan untuk mengembangkan pelayanan medis di bidangnya.

Dokter subspesialis/konsultan adalah dokter spesialis yang melanjutkan pendidikan subspesialis, yaitu studi mendalam terhadap suatu bidang ilmu spesialisasi kedokteran serta mendapat pengakuan dari Kolegium pengampu cabang keilmuan terkait.  Kompetensi yang dicapai pada pendidikan dokter subspesialis/konsultan adalah kompetensi lanjutan dari kompetensi cabang ilmu yg bersangkutan.

Dokter spesialis dan subspesialis dapat dikenali dengan melihat sebutan/gelar di belakang namanya, misalnya SpA (spesialis anak), SpPD (spesialis penyakit dalam), SpS (spesialis saraf), SpM (spesialis mata), dan lain-lain. Sedangkan dokter subspesialis/konsultan memiliki tambahan gelar (K) dibelakang namanya, seperti SpA(K) yaitu spesialis anak konsultan, SpPD-KHOM (spesialis penyakit dalam konsultan hemato onkologi medik), atau SpOG-KFER (spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas).

Seorang dokter subspesialis/konsultan memiliki fungsi yang hampir sama dengan seorang dokter spesialis, namun dokter konsultan memiliki keahlian yang lebih spesifik dan mendalam mengenai suatu bidang penyakit tertentu daripada dokter spesialis.

Berikut layanan dokter spesialis dan subspesialis yang tersedia di RSU Hermina Pasteur:

1. Dokter Spesialis & Sub Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan :

o Fetomaternal

o Fertilitas

o Onkologi

o Obstetri Ginekologi Sosial

o Urogenik

2. Dokter Spesialis & Sub Spesialis Kesehatan Anak :

o Alergi Imunologi

o Endokrin

o Gastroenterologi

o Hemato Onkologi

o Infeksi Tropis

o Neurologi

o Pediatrik Gawat Darurat

o Pediatrik Sosial

o Perinatologi

o Respirologi

3. Penyakit Dalam :

o Geriatri

o Hemato Onkologi Dewasa

4. Bedah :

o Bedah Umum

o Bedah Anak

o Bedah Digestif

o Bedah Orthopedi

o Bedah Plastik

o Bedah Saraf

o Bedah Vaskular

5. Mata

6. Paru

7. THT

8. Saraf

9. Jantung & Pembuluh Darah

10. Kulit dan Kelamin

11. Rehabilitasi Medik

12. Gizi Klinik

13. Kedokteran Jiwa/Psikiater

 

Kapan Anda harus ke dokter spesialis atau ke dokter sub spesialis?

Pada dasarnya itu kembali lagi pada preferensi masing-masing. Bila Anda mengalami suatu kondisi tertentu dan ingin berkonsultasi dengan dokter yang lebih spesifik untuk kondisi tersebut, maka Anda dapat menemui dokter subspesialis. Namun apabila Anda masih bingung atau belum mengetahui bidang mana yang tepat untuk kondisi yang Anda alami, atau ingin berkonsultasi mengenai kondisi tersebut secara umum, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter spesialis. Karena seorang dokter spesialis pun memiliki kemampuan lebih mendalam mengenai bidang spesialisasi yang diambilnya, dan bila kemudian kondisi Anda ternyata memerlukan penanganan di bidang subspesialisasi tertentu maka dokter spesialis akan merujuk atau mengkonsulkan kondisi Anda pada dokter subspesialis.

Referensi:

1. Health Care Gov. Glossary. Available from https://www.healthcare.gov/glossary/specialist/

2. Konsil Kedokteran Indonesia. 2009. Kemitraan Dalam Hubungan Dokter-Pasien. Jakarta.

3. Djuwantono, T. 2012. Peran Dokter Spesialis dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Seminar Sehari IDI “Febris dan Permasalahannya” dan Diskusi Panel “Peran Dokter di Berbagai Bidang”. Bandung.

4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Program Studi Subspesialis. Available from https://fk.ui.ac.id/program-subspesialis.html

5. Rumah Sakit Hermina. Hermina Pasteur. Available from https://herminahospitals.com/id/branch/hermina-pasteur.html

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.