Pertolongan Pertama pada Bangkitan

Pertolongan Pertama pada Bangkitan

Bangkitan atau yang seringkali disebut “kejang” adalah aktivitas listrik berlebih di sel otak yang menyebabkan kelainan temporer pada tonus otot atau gerakan, perilaku, sensasi, atau kesadaran. Bangkitan biasanya terjadi secara mendadak, terkadang diawali beberapa gejala seperti mual, nyeri kepala, gangguan perasa, dan lain-lain ataupun tanpa gejala sama sekali. Bangkitan juga dapat terjadi di semua usia, mulai dari bayi hingga lansia.

 

Banyak mitos yang beredar mengenai bangkitan. Mitos paling populer di Indonesia adalah bangkitan tersebut dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis, sehingga seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan bangkitan di masyarakat awam.

 

Apa sebenarnya yang harus kita lakukan bila tiba-tiba seseorang mengalami bangkitan di depan kita? Hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan adalah JANGAN PANIK. Saat menghadapi pasien dengan bangkitan, berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan sebagai penolong awam:

 

- Tempatkan pasien di tempat aman dan beri ruang lapang

Pasien yang mengalami bangkitan kebanyakan gerakan tubuhnya menjadi tidak terkontrol sehingga berisiko terbentur. Untuk mencegahnya, segera tempatkan pasien di tempat aman. Jauhkan benda-benda berbahaya atau barang-barang yang menghalangi pergerakan pasien. Posisikan pasien dalam posisi miring dan letakkan bantalan lembut di bawah kepala pasien.

 

- Panggil bantuan

Panggil bantuan sesegera mungkin. Bantuan dibutuhkan untuk membantu memanggil dokter/paramedis/ambulans dan mengamankan pasien.

 

- Longgarkan pakaian/sabuk/dasi/barang-barang yang mengikat pasien

Usaha ini dilakukan untuk mempermudah pasien bernapas.

 

- Jangan masukkan apapun ke dalam mulut pasien

Hindari memasukkan sendok, kain atau apapun untuk mencegah pasien menggigit lidahnya. Hindari juga pemberian air minum atau makanan saat pasien masih mengalami bangkitan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan jalan napas pasien dan mencegah pasien tersedak.

 

- Ingat bentuk bangkitan dan catat waktu bangkitan

Sebagai penolong awam, usahakan untuk mengingat bentuk bangkitan pasien. Caranya yaitu dengan mengingat ke arah mana kepala dan mata pasien menengok, bentuk gerakan di lengan dan tungkai pasien serta berapa lama pasien mengalami bangkitan.

 

Tetap temani pasien dan tawarkan bantuan kepada pasien setelah pasien sadar

Jangan tinggalkan pasien bila masih belum sadar. Setelah pasien tersebut sadar, tawarkan bantuan untuk mengantarnya ke IGD terdekat.

 

Pertolongan pertama yang benar saat bangkitan dapat membantu mencegah cedera pada pasien.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.