Pneumonia dengan Covid-19, Apa Hubunganya ?
Halo Sahabat Hermina. Tahukah kamu bahwa bulan November ini merupakan pneumoni sedunia maka dari itu kali ini kita akan membahas mengenai apa itu pneumonia ? lantas apa beda pneumonia dengan covid 19 ? untuk menjawab rasa penasaran sahabat Hermina yuk kita bahas bersama-sama dalam artikel berikut.
Apa itu Pneumonia?
Pneumonia adalah merupakan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, yang menyebabkan kantong udara di paru-paru dipenuhi oleh nanah atau cairan. Kondisi ini disebabkan oleh banyak Virus, Bakteri, atau jamur pathogen. dan yang paling sering adalah Streptococcus Pneumoniae.
Bagaimana kita tahu bahwa kita menderita pneumonia dan bukan pilek atau flu biasa?
Ketika menderita pneumonia, Anda mungkin mengalami beberapa gejala berikut :
- Demam (38 derajat Celcius atau lebih tinggi)
- Menggigil
- Diare
- Kesulitan bernapas
- Batuk
- Penurunan nafsu makan
- Kelelahan ekstrim
- Ketidakmampuan untuk berjalan beberapa langkah tanpa terengah-engah
- Kuku dan bibir kebiru-biruan
- Nyeri saat menarik napas dalam-dalam
- Detak jantung dan pernapasan cepat
- Berkeringat
- Lendir berwarna kuning, kehijauan, atau berdarah saat Anda batuk
- Peningkatan perasaan lesu atau mengantuk, dan inkontinensia urin pada orang lanjut usia
Gejala tambahan yang perlu sahabat Hermina diperhatikan pada anak-anak adalah :
- Napas sulit dan cepat
- Mengi
- Rewel
- Pucat
- Lemah dan lesu
- Lebih sering menangis dari biasanya
- Asupan makan buruk atau muntah
- Mudah marah
- Gelisah
- Kulit memerah
Siapa yang berisiko terkena pneumonia?
Anak-anak dan lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia. Terutama jika mereka:
- Berusia di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun
- Pernah mengalami infeksi pernapasan atau menjalani operasi baru-baru ini
- Mengalami kesulitan menelan
- Merokok
- Memiliki salah satu dari beberapa kondisi berikut:
- Asma
- Bronkiektasis
- Lumpuh otak
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Fibrosis Kistik
- Penurunan fungsi otak
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Sirosis hati
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh
- Penyakit ginjal kronis dengan dialisis teratur
Penyebab pneumonia
Pneumonia Sering terjangkit melalui cara-cara berikut:
- Melalui virus – Pneumonia akibat virus adalah jenis pneumonia ringan.
- Dari bakteri – Pneumonia akibat bakteri dapat terjadi dengan sendirinya, atau setelah Anda sakit karena penyakit lain.
- Dari jamur – Pneumonia akibat jamur dapat terjadi karena menghirup organisme jamur.
- Melalui aspirasi – Pneumonia akibat aspirasi dapat terjadi jika Anda menghirup air liur, muntahan, makanan, atau minuman ke dalam paru-paru, baik secara tidak sengaja atau sebagai akibat dari cedera otak, penyakit, atau selama penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol.
Hubungan antara Pneumonia dan Covid-19
COVID-19 adalah penyakit yang terjadi karena infeksi virus Corona baru (SARS-CoV-2). Seperti yang sahabat Hermina ketahui Penyakit ini bisa menyerang beragam sistem organ tubuh, termasuk bagian sistem pernapasan. Adapun bagian sistem pernapasan yang bisa diserang oleh virus Corona ini pun bervariasi, mulai dari yang teratas (seperti hidung, sinus, tenggorokan, kotak suara) hingga yang terbasah (seperti bronkhus, paru-paru). Nah, jika COVID-19 menyerang paru-paru dan memicu peradangan, maka kondisi ini disebut juga dengan pneumonia. Akan tetapi, di samping karena COVID-19, pneumonia bisa juga terjadi karena infeksi beragam mikroorganisme lain (misalnya influenza, respiratory syncytial virus, streptococcus pneumoniae) dan masuknya benda asing ke dalam paru.
Bisa sahabat Hermina amati dari penjelasan di atas, bahwa COVID-19 adalah salah satu pencetus pneumonia, bukan sebaliknya. Namun, untuk membedakan pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 dan oleh sebab lain, perlu dilakukan evaluasi yang komprehensif, termasuk dengan tes swab PCR, tes darah, rontgen, CT scan thorax, kultur resistensi bakteri, dan sebagainya. Tergantung keparahannya, penyebabnya, dan status kesehatan penderitanya secara umum, pneumonia dan COVID-19 bisa ditangani secara berbeda.