Sakit Perut Tak Tertahan Waspada Batu Empedu

Sakit Perut Tak Tertahan Waspada Batu Empedu

Cholelithiasis atau batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang dapat terbentuk di kantong empedu.

Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak tepat di bawah organ hati. Kantong empedu berfungsi menampung cairan pencernaan yang disebut empedu untuk dikeluarkan ke usus. Di Amerika Serikat, 6% pria dan 9% wanita memiliki batu empedu, kebanyakan tanpa gejala (asimptomatik). Pada pasien dengan batu empedu asimptomatik yang ditemukan secara kebetulan, persentase kemungkinan berkembangnya gejala atau komplikasi adalah 1% hingga 2% per tahun. Batu empedu asimtomatik yang ditemukan di kandung empedu biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali jika timbul gejala. Namun, penelitian mengatakan sekitar 20% dari batu empedu asimptomatik ini baru akan menunjukkan gejala selama 15 tahun.

Penyebab Penyakit Batu Empedu

  1. Kolesterol Jenuh: Biasanya, empedu dapat melarutkan jumlah kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Tetapi jika hati mengeluarkan jumlah kolesterol yang banyak di luar kapasitas empedu untuk melarutkannya, maka kelebihan kolesterol dapat mengendap dan menjadi kristal. Kristal tersebut kemudian akan terperangkap dalam lendir kandung empedu. Seiring waktu, kristal dapat tumbuh membentuk batu dan menyumbat saluran yang akhirnya menghasilkan penyakit batu empedu.
  2. Kelebihan bilirubin: Bilirubin, adalah pigmen kuning yang berasal dari pemecahan sel darah merah, akan masuk ke empedu setelah diproses di hati. Kondisi tertentu seperti pada kelainan darah tertentu menyebabkan hati memproduksi banyak bilirubin melalui proses pemecahan hemoglobin/sel darah merah yang selanjutnya menumpuk sehingga dapat terbentuk menjadi batu empedu.
  3. Hipomotilitas kandung empedu atau gangguan kontraktilitas kandung empedu: Jika kandung empedu tidak mengosongkan secara efektif, empedu dapat menjadi terkonsentrasi dan membentuk batu empedu

Gejala Penyakit Batu Empedu 

Pasien dengan penyakit batu empedu biasanya datang dengan gejala kolik bilier (episode nyeri hilang timbul pada perut kanan atas yang konstan, tajam, sering diikuti dengan mual dan muntah). Nyeri tersebut muncul saat batu menyumbat pada saluran kandung empedu saat berkontraksi. Saat kantong empedu rileks, batu akan jatuh kembali ke kantong empedu, dan rasa sakit mereda dalam waktu 30 sampai 90 menit. Kontraksi kandung empedu muncul saat ada rangsangan tertentu, seperti saat kita sedang mengkonsumsi makanan berlemak yang mungkin baru akan muncul setelah -+1 jam makan. Frekuensi nyeri bervariasi, tidak selalu muncul setiap hari, dan pada beberapa orang tidak mengeluh nyeri setelah konsumsi makanan berlemak.

Diagnosis Batu Empedu

USG, merupakan pilihan lini peertama untuk penegakkan batu empedu dengan sensitivitas 84% dan spesifisitas 99% dibandingkan dengan metode penegakkan radiologi yang lain.

Pengobatan Batu Empedu

Terkadang pasien bisa mengeluarkan batu empedu tanpa menyadarinya. Kendati demikian, jika pengidapnya kesakitan, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pengobatan batu empedu berupa operasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan. Berikut adalah penjelasan pengobatan batu empedu yang bisa kamu jalani.  Berdasarkan prosedur non bedah dan pembedahan: 

1. Perawatan Non-Bedah

Jika operasi tidak sesuai dengan kondisi individu, seperti jika pasien adalah individu yang jauh lebih tua, ada beberapa cara lain yang dapat dokter coba lakukan untuk menyingkirkan batu empedu, antara lain:

Terapi pelarutan oral. Prosedur ini biasanya mencakup penggunaan obat ursodiol dan chenodiol untuk memecah batu empedu. Obat-obatan ini mengandung asam empedu, yang bekerja untuk memecah batu. Perawatan ini paling cocok untuk memecah batu kolesterol isa dan bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk bisa bekerja sepenuhnya.

Litotripsi gelombang kejut. Prosedur ini melibatkan lithotripter sebagai mesin yang menghasilkan gelombang kejut yang melewati seseorang. Gelombang kejut ini dapat memecah batu empedu menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Drainase perkutan kandung empedu. Prosedur ini melibatkan penempatan jarum steril ke dalam kantung empedu untuk menyedot (mengeluarkan) empedu. Kemudian, dokter akan memasukkan alat berupa selang untuk membantu drainase tambahan.

2. Pembedahan

Kolesistektomi, yang merupakan operasi untuk mengangkat kantung empedu. Karena kantung empedu bukanlah organ penting, kamu bisa hidup sehat tanpanya.

Ada dua jenis kolesistektomi:

  • Kolesistektomi Laparoskopi. Dalam prosedurnya, dokter bedah biasanya akan membuat tiga atau empat sayatan pada perut. Kemudian dokter akan memasukkan perangkat kecil yang menyala ke salah satu sayatan, memeriksa batu, dan dengan hati-hati mengeluarkan kantong empedu. 
  • Kolesistektomi Terbuka. Operasi ini biasanya dokter lakukan ketika kantong empedu meradang, terinfeksi, atau terluka. Operasi ini juga dapat terjadi jika masalah terjadi selama kolesistektomi laparoskopi.

Komplikasi Penyakit Batu Empedu

  • Peradangan kantong empedu. Batu empedu yang tersangkut di leher kandung empedu dapat menyebabkan radang kandung empedu (kolesistitis). Kolesistitis dapat menyebabkan rasa sakit dan demam yang parah.
  • Penyumbatan saluran empedu. Batu empedu dapat memblokir tabung (saluran) di mana empedu mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus kecil. Sakit parah, penyakit kuning dan infeksi saluran empedu dapat terjadi karena kondisi ini.
  • Penyumbatan saluran pankreas. Saluran pankreas adalah tabung yang mengalir dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu sesaat sebelum memasuki duodenum. Cairan dari pankreas, yang membantu pencernaan, mengalir melalui saluran pankreas. Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas, yang dapat menyebabkan radang pankreas (pankreatitis). Pankreatitis menyebabkan nyeri perut yang intens dan konstan dan biasanya memerlukan rawat inap.
  • Kanker kantung empedu. Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kantung empedu. Meski begitu, kanker ini sangat jarang terjadi.

Jika Anda  mengalami tanda dan gejala tersebut dan mencurigai penyebabnya adalah batu empedu, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diagnosis kondisi yang Anda alami, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan. 

 

Sumber:

Tanaja J, Lopez RA, Meer JM. Cholelithiasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470440/

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.