Sakit Tapi Tidak Sakit, Kenali Gangguan Somatoform !
Apa itu gangguan somatoform?
Gangguan somatisasi adalah suatu kelompok kelainan psikiatrik yang bentuknya dapat berupa berbagai gejala fisik yang dirasakan oleh pasien, tapi tidak ditemukan penyebabnya secara medis. ;Gangguan somatoform dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit, termasuk rasa nyeri, sakit perut, masalah neurologis, gangguan pernapasan, masalah seksual, dan lainnya. Gejala gangguan somatoform bisa saja tidak diketahui penyebab fisiknya atau kondisi medis lainnya secara umum.Gangguan somatisasi adalah suatu kelompok kelainan psikiatrik yang bentuknya dapat berupa berbagai gejala fisik yang dirasakan oleh pasien, tapi tidak ditemukan penyebabnya secara medis. Gangguan somatoform dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit, termasuk rasa nyeri, sakit perut, masalah neurologis, gangguan pernapasan, masalah seksual, dan lainnya. Gejala gangguan somatoform bisa saja tidak diketahui penyebab fisiknya atau kondisi medis lainnya secara umum.Gangguan somatoform dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit, termasuk rasa nyeri, sakit perut, masalah neurologis, gangguan pernapasan, masalah seksual, dan lainnya. Gejala gangguan somatoform bisa saja tidak diketahui penyebab fisiknya atau kondisi medis
umum.Orang dengan gangguan somatisasi tidak memalsukan gejala mereka. Rasa sakit yang mereka alami adalah nyata, terlepas dari apakah ditemukan penyebab fisiknya atau tidak. Ditambah lagi, gejala sakit yang muncul akibat gangguan ini dapat menyebabkan stres emosional berat hingga memengaruhi aktivitasnya sehari-hari.
Apa saja ciri-ciri dan gejala gangguan somatoform?
Gejala-gejala umum dari gangguan somatisasi adalah:
- Sensasi tertentu, seperti nyeri atau sesak napas, atau gejala umum seperti kelelahan atau kelemahan
- Biasanya, kondisi ini tidak terkait pada penyebab medis, atau terkait dengan kondisi medis, seperti kanker atau penyakit jantung, namun lebih signifikan dari yang diperkirakan
- Satu atau beberapa gejala, atau variasi gejala dapat terjadi ;yang terjadi selama kurang lebih 6 bulan
- Gejala ringan, sedang atau parah akan tergantung pada kondisi Anda
- Tidak responsif terhadap perawatan medis atau sensitif secara berlebih terhadap efek samping pengobatan
- Memiliki gangguan yang parah dibandingkan biasanya yang terkait oleh kondisi medis.
Sebagian besar penderita somatisasi memiliki kecemasan tinggi mengenai keluhannya. Mereka seringkali melakukan “belanja dokter” untuk mencari tanggapan yang membenarkan persepsinya bahwa dirinya sakit. Bahkan, seringkali meminta dokter melakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan untuk memperkuat uh normal sebagai tanda penyakit fisik yang serius.
Apa penyebab gangguan somatoform?
Beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan somatisasi dalam diri seseorang, antara lain:
- Faktor genetik dan biologis, seperti meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit
- Pengaruh Keluarga, genetik atau lingkungan, atau keduanya
- Persepsi negatif, ;yang dapat memengaruhi cara Anda melihat penyakit dan gejala tubuh
- Meengabaikan keluhan psikis/ stresor, menyebabkan gejala fisik menjadi fokus utama dibandingkan dengan isu emosional
- Perilaku yang dipelajari. Sebagai contoh, “menikmati” perhatian atau manfaat lain yang didapat karena memiliki penyakit tertentu; atau “perilaku sakit” sebagai respons terhadap gejala, atau menghindari aktivitas secara berlebih, yang dapat meningkatkan tingkat ketidakmampuan.
Cara Pengobatan Gangguan Somatoform
Pengobatan gangguan somatoform dilakukan oleh psikiater, namun penderita sering menolak untuk diterapi.
Terdapat dua pengobatan utama yang perlu dilakukan pada penderita, yaitu:
- Psikoterapi, yang dapat berupa :
- Psikoterapi kelompok , untuk mendapat penguatan dukungan sosial dan pembelajaran ketrampilan sosial
- Psikoterapi individu, terapi perilaku dan kognitif, hipnoterapi yang disesuaikan kebutuhan pasien
- Psikofarmaka
Hanya untuk meredakan gejala ansietas/depresi yang mungkin menjadi diagnosis tambahan. Namun jika somatisasi bersifat situasional (muncul jika ada stres saja) maka penderita cukup mendapat psikoterapi untuk memperkuat koping terhadap stresor.
Sahabat Hermina, dibutuhkan untuk dapat mengurangi gejala gangguan somatoform secara signifikan. Oleh karena itu, keteraturan pengobatan dan dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting. Salam Sehat !