Sampai Ingin Menyakiti Bayinya, Apa yang Terjadi pada Ibu dengan Baby Blues?
Proses hamil dan persalinan adalah proses yang sangat emosional, bagi sebahagian dan kebanyakan orang adalah suatu momen yang membahagiakan. Ibu yang sedang hamil, tentunya sangat merasa bahagia dan menantikan kehadiran buah hatinya. Namun bagi beberapa orang ternyata menjadi pengalaman yang berat baginya, merasa kewalahan dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga timbul beberapa gangguan emosional baik dari ringan, sedang sampai berat. Salah satu gangguan emosional yang sering dialami Ibu pasca melahirkan adalah Baby Blues Syndrome atau dalam istilah medisnya adalah Postpartum Syndrome. Baby Blues Syndrome merupakan gangguan mental emosional yang paling ringan bagi ibu pasca persalinan.
Gejala Baby Blues Syndrome
Pada saat awal pasca melahirkan biasanya Ibu akan merasa senang dengan kehadiran buah hatinya, namun beberapa saat setelahnya, Ibu akan merasa kewalahan dan merasa terbebani merasa bahwa dirinya tidak cukup baik untuk menjadi seorang ibu. Selain itu, Ibu biasanya akan merasa mudah tersinggung, cepat lelah dan mengalami gangguan tidur. Bahkan ada juga yang mengalami penurunan nafsu makan.
Baby blues syndrome biasanya terjadi 3-4 hari pasca persalinan, biasanya pada hari ke 10 akan terjadi perbaikan. Setelah dua minggu, biasanya gejala akan hilang. Apabila lebih dari dua minggu gejala tersebut belum hilang, maka hal tersebut perlu diwaspadai karena kemungkinan bisa timbul depresi post partum yang merupakan gangguan emosional yang lebih berat daripada baby blues syndrome dan memerlukan perhatian yang lebih intensive lagi. Pada saat kondisi seperti ini, Ibu harus segera dikonsultasikan ke tenaga profesional, baik dokter umum, psikiater maupun psikolog.
Baby blues syndrom disebabkan oleh beberapa faktor risiko antara lain gangguan hormon, kurang Istirahat dan ada riwayat gangguan mental emosional sebelumnya seperti depresi. Baby Blues menjadi salah satu faktor prediktif untuk terjadinya depresi pasca salin yang merupakan kondisi emergensi psikiatri atau kondisi yang gawat darurat dalam psikiatri. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian edukasi kepada para calon ibu. Sein itu dukungan orang terdekat seperti pasangan dan juga keluarga menjadi hal yang penting juga bagi ibu yang mengalami baby blues agar jangan sampai jatuh kepada depresi postpartum. Selain itu, jangan merasa takut ataupun malu untuk berkonsultasi dengan psikiater maupun psikolog.
Sahabat Hermina, simak penjelasan dr. Nina Masdiani, Sp.KJ selengkapnya tentang Baby Blues Syndrome di Channel Youtube Hermina Hospitals (Klik Disini)