Saya Ingin Berhenti Merokok, Bagaimana Caranya?
Halo Sahabat Hermina, Merokok sudah menjadi masalah terbesar bukan hanya Indonesia tetapi di dunia sejak lama karena rokok berhubungan langsung dengan berbagai masalah kesehatan. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa rokok sudah membunuh 8 juta jiwa per tahun di seluruh dunia. Data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada tahun 2021 menyebutkan bahwa sebanyak 70,2 juta penduduk Indonesia dewasa adalah perokok aktif dengan total 65,5% adalah laki-laki.
Di dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis senyawa kimia, 400 zat berbahaya dan 43 zat penyebab kanker. Zat utama yang kita kenal adalah nikotin, tar dan karbon monoksida yang semuanya berhubungan dengan munculnya adiksi dan penyakit berbahaya. Dalam konteks penyakit pernapasan, rokok berhubungan dengan peningkatan risiko terjadi kanker paru dan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK).
Sebenarnya sebanyak 63,4% perokok dewasa sudah berpikir dan berencana untuk berhenti merokok, tetapi hanya 38,9% yang benar-benar datang ke layanan kesehatan untuk berkonsultasi tentang cara berhenti merokok, dan hanya 5% yang berhasil berhenti merokok. Apa yang sebenarnya membuat seseorang sulit berhenti merokok? Terdapat sebuah siklus yang disebut siklus adiksi nikotin, yaitu ketika seseorang merokok maka nikotin terserap ke dalam darah dan diteruskan ke otak, reseptor di otak yang menerima nikotin lalu melepaskan dopamin, dopamin memberi rasa nyaman, ketika dopamin berkurang maka rasa nyaman hilang dan muncul keinginan untuk kembali merokok. Siklus ini akan terjadi berulang-ulang karena ketika seorang pecandu tidak merokok maka akan muncul gejala putus nikotin seperti: rasa tidak nyaman, sulit berkonsentrasi dan mudah marah. Rasa tidak nyaman ini yang mendorong seseorang untuk terus merokok.
Setiap perokok wajib mengetahui bahwa terdapat banyak sekali manfaat berhenti merokok, yaitu:
- Dalam waktu 20 menit, tekanan darah, denyut nadi dan aliran darah tepi akan membaik.
- Dalam waktu 12 jam, hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme dan kadar karbon monoksida darah kembali normal.
- Dalam waktu 1-2 hari, nikotin mulai tereliminasi tubuh dan system kardiovaskuler akan meningkat baik.
- Dalam waktu 2-6 minggu, fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik.
- Dalam waktu 1 tahun, risiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya.
- Dalam waktu 5 tahun, risiko stroke menurun sama dengan orang yang tidak pernah merokok.
- Dalam waktu 10 tahun, risiko kanker paru berkurang setengahnya.
Walaupun berhenti merokok itu sulit tetapi tidak mustahil. Berikut adalah tips untuk memulai berhenti merokok:
- Menentukan motivasi dan alasan yang kuat untuk berhenti merokok, misalnya dengan berhenti merokok maka akan dapat melindungi keluarga (perokok pasif) dari risiko kanker paru dan masalah kesehatan lain.
- Berhenti merokok seketika atau melakukan pengurangan jumlah rokok yang dihisap per hari secara bertahap.
- Mencoba mengidentifikasi waktu dan tempat dimana paling sering merokok dan mengalihkan kebiasaan merokok di tempat tersebut dengan aktivitas lain, misalnya dengan mengunyak permen.
- Mengendalikan keinginan merokok dengan cara menunda waktu merokok. Ketika muncul dorongan merokok maka coba tunda 5 menit sebelum menyalakan rokok anda, di hari berikutnya coba tunda 10 menit. Dengan semakin lama waktu menunda maka semakin lama dorongan merokok akan hilang secara perlahan.
- Berolahraga secara teratur.
- Meminta dukungan keluarga dan kerabat. Dukungan keluarga dan kerabat akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang berhenti merokok.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk membantu menghadapi adiksi nikotin.
Berhenti merokok bukan hanya urusan menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga menyelamatkan orang di sekitar Anda.