Self-Harm | Bahaya Ketika Rasa Sakit Menjadi Pelepasan.
Self-harm merupakan tindakan menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat seperti kesedihan, kemarahan, atau depresi. Tindakan ini seringkali dilakukan secara impulsif dan dapat berupa sayatan, luka bakar, atau bentuk-bentuk fisik lainnya. Meskipun terdengar mengejutkan, self-harm adalah masalah kesehatan mental yang serius dan perlu mendapat perhatian serius.
1. Penyebab self-harm sangat kompleks dan bervariasi dari individu ke individu. Beberapa faktor yang dapat memicu self-harm antara lain:
- Trauma: Pengalaman traumatis seperti pelecehan, kekerasan, atau kehilangan orang yang dicintai dapat memicu self-harm sebagai mekanisme koping.
- Gangguan Mental: Depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan makan seringkali dikaitkan dengan self-harm.
- Kesulitan Mengelola Emosi: Orang yang kesulitan mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi negatif cenderung lebih rentan melakukan self-harm.
- Perasaan Terisolasi: Kurangnya dukungan sosial dan perasaan tidak dipahami dapat mendorong seseorang untuk menyakiti diri sendiri.
- Kesulitan Menyatukan Diri: Self-harm dapat menjadi cara untuk merasa lebih nyata atau terhubung dengan tubuh sendiri.
2. Jenis-Jenis Self-Harm dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk:
- Cutting: Membuat sayatan pada kulit dengan benda tajam.
- Burning: Melukai diri dengan api atau benda panas.
- Hitting: Memukul diri sendiri atau benda keras.
- Pulling out hair: Mencabut rambut.
- Banging head: Membenturkan kepala ke dinding.
3. Dampak Self-Harm, jangan disepelekan dampak yang serius baik secara fisik maupun psikologis. Hal yang mungkin akan terjadi antara lain:
- Luka fisik: Infeksi, bekas luka, dan risiko perdarahan.
- Masalah kesehatan mental: Depresi yang lebih parah, kecemasan, dan peningkatan risiko bunuh diri.
- Hubungan sosial yang terganggu: Sulit untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
- Penyalahgunaan zat: Penggunaan alkohol atau narkoba sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit emosional.
4. Mendapatkan Bantuan, ika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami self-harm, penting untuk mencari bantuan segera. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
- Bicara dengan seseorang yang Anda percayai: Berbagi perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau konselor dapat sangat membantu.
- Cari bantuan profesional: Terapis atau psikolog dapat memberikan dukungan dan terapi yang tepat.
- Gabung dalam kelompok dukungan: Berinteraksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan rasa komunitas dan dukungan.
- Latih keterampilan mengatasi stres: Teknik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengelola emosi yang sulit.
Penting untuk diingat bahwa self-harm bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan cara untuk mengatasi rasa sakit emosional yang mendalam, pemulihan adalah mungkin. Jika Anda sedang mengalami pikiran untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran jiwa kesayangan anda di RS Hermina Karawang.
Referensi:
Lokadata, R. (2021). Survei kesehatan mental: Mayoritas kesepian dan ingin sakiti diri sendiri.
Lokadata. https://lokadata.id/artikel/survei-kesehatan-mental-mayoritas-kesepian-dan-ingin-sakiti-diri-sendiri