Sendawa Terus Menerus

Sendawa Terus Menerus

Sendawa dapat dilakukan oleh siapa saja, juga biasa terjadi pada bayi. Hal ini umumnya dapat diartikan sebagai kondisi yang baik bagi bayi karena dengan begitu kelebihan udara di dalam lambungnya dapat terbuang. Bayi bersendawa karena pada saat dia menyusu, udara juga ikut tertelan, terutama jika menggunakan botol susu.

 

 

Bagaimana Sendawa Bisa Terjadi? Apa Penyebabnya?

 

Menelan udara, baik secara sengaja maupun tidak, disebut dengan aerophagia. Udara yang masuk ke saluran pencernaan mengandung gas nitrogen dan oksigen. Gas ini akan didorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar dari mulut dalam bentuk sendawa. Gas dalam saluran pencernaan umumnya terbentuk dari proses pencernaan makanan atau ketika ada udara yang tertelan melalui mulut. Udara dapat masuk ke tubuh jika Anda berbicara sambil makan, mengunyah permen karet, mengisap permen, makan terlalu cepat, atau merokok.

 

Selain penyebab di atas, masih ada kondisi-kondisi tertentu yang dapat membuat seseorang lebih sering bersendawa, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, antara lain brokoli, kacang-kacangan, pisang, biji-bijian utuh, kismis, dan minuman berkarbonasi atau soda. Minuman keras, makanan kaya akan gula, tepung, dan serat juga dapat menyebabkan sering sendawa.
  • Mengonsumsi obat tertentu, antara lain aspirin, ibuprofen, obat pencahar seperti sorbitol dan laktulosa, dan acarbose untuk menangani diabetes tipe 2.
  • Merasa cemas. Beberapa orang banyak menelan udara saat mereka sedang cemas.

 

Beberapa penyakit juga dapat membuat penderitanya lebih banyak bersendawa akibat perut yang tidak nyaman, antara lain:

  • Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini diakibatkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan.
  • Gastritis atau peradangan pada dinding lambung.
  • Dispepsia, yaitu kondisi di mana orang merasa sering bersendawa diikuti keluhan lain berupa mual, nyeri ulu hati, dan kembung.
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung.
  • Tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung, kerongkongan, dan usus halus bagian atas.
  • Gastroparesis, yaitu gangguan ketika terjadi kelemahan pada otot dinding lambung karena kerusakan saraf yang mengatur fungsi lambung, sehingga fungsi pencernaan menjadi lebih lambat.
  • Intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan lambung mencerna laktosa dalam susu.
  • Gangguan penyerapan sorbitol atau karbohidrat fruktosa.
  • Gangguan pada pankreas (pancreatic insufficiency), yaitu ketidakmampuan pankreas untuk menjalankan perannya melepaskan enzim untuk proses pencernaan.
  • Penyakit celiac, yaitu ketika terjadi intoleransi gluten yang banyak terdapat dalam makanan bertepung, seperti roti.
  • Sindrom dumping, yaitu gejala yang muncul ketika pengosongan lambung terjadi secara cepat, sebelum isinya tercerna dengan baik.

 

 

Cara Mengatasi Sendawa

 

Umumnya sendawa bukanlah hal yang berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Meski sendawa adalah proses alami, tetap saja ada saat kita perlu mencegah sendawa, misalnya pada acara jamuan resmi. Untuk mencegah sendawa dan membantu meredakan sendawa, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

  • Hindari makan dan minum dengan terburu-buru.
  • Merokok menyebabkan Anda menghirup udara. Minimalkan atau hindari merokok.
  • Batasi konsumsi permen dan permen karet.
  • Hindari konsumsi bir dan minuman berkarbonasi yang mengandung gas karbon dioksida.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti brokoli, kol, kacang-kacangan, dan produk olahan susu.
  • Jika menggunakan gigi palsu, coba periksakan agar pemasangannya tepat, untuk meminimalkan udara yang tertelan pada saat mengunyah atau berbicara.
  • Jika Anda mengalami nyeri ulu hati ringan, cobalah untuk mengonsumsi obat maag yang dijual bebas, misalnya antasida, atau berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala yang cukup berat.
  • Konsumsi suplemen atau minuman probiotik untuk membantu pencernaan.
  • Berjalan kaki atau melakukan olahraga ringan selama beberapa saat setelah makan juga dapat membantu kelancaran proses pencernaan, sehingga mengurangi sendawa.

 

Walau umumnya bukan merupakan hal serius, tapi segera periksakan diri ke dokter jika Anda terus bersendawa atau bila perut terus-menerus terasa kembung dan mual. Dokter akan menanyakan gejala-gejala lain dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyebabnya. Jika dibutuhkan, akan dilakukan pemeriksaan rontgen pada perut, MRI, atau CT scan, untuk menilai kondisi sistem pencernaan dengan lebih cermat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.