Sering Abai dalam memperhatikan kesehatan Gigi dan Mulut? Hati-hati loh !

Sering Abai dalam memperhatikan kesehatan Gigi dan Mulut? Hati-hati loh !

Kenapa kesehatan gigi dan mulut sering terabaikan?

Sahabat Hermina, kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran untuk memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali. Hal ini diperlukan untuk mendeteksi lubang-lubang kecil pada gigi yang biasanya tidak disadari oleh pasien. Kebanyakan pasien datang ketika sudah ada keluhan berupa nyeri, dan umumnya keluhan tersebut menandakan lubang yang sudah sangat dalam sehingga perawatannya akan menjadi lebih kompleks dengan biaya yang tidak sedikit bila dibandingkan dengan tindakan penambalan sederhana.

Selain itu, jumlah gigi yang banyak membuat beberapa pasien tidak ragu untuk mencabut satu gigi (yang bermasalah) karena masih ada gigi lainnya. Padahal hilangnya satu gigi yang tidak diganti (dengan gigi palsu) dapat mempengaruhi susunan dan kesehatan gigi lainnya.

Banyak orang tua juga masih menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut pada anak, dan berpikir apabila gigi sulung anak bermasalah, tidak membutuhkan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen. Padahal masalah gigi pada anak dapat menyebabkan anak tidak mau makan, sehingga asupan nutrisinya terganggu sehingga dapat  berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Apa masalah mendasar yang dapat menimbulkan kerusakan gigi dan mulut pada usia dini?

Masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki kaitan yang sangat erat dengan perilaku menyikat gigi secara teratur dan benar, hanya 2,8% penduduk berusia di atas 3 tahun yang menerapkan cara menyikat gigi yang benar. Maka dari itu, sangat penting peran orang tua untuk memperkenalkan kepada anak cara menyikat gigi yang benar dan membiasakan anak untuk rutin menyikat gigi setiap hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh asupan makanan anak, menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi sangat membantu dalam tindakan pencegahan gigi berlubang. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung pH netral, seperti keju, kacang-kacangan, buah dan sayuran. Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing pada rongga mulut.

Bagaimana mencegah terjadinya kerusakan gigi dan mulut?

Setelah kita ketahui apa yang menjadi masalah dalam kesehatan gigi dan mulut. Sekarang kita ketahui bagaimana untuk mencegahnya. Ada 6 cara yang bisa kita gunakan untuk mencegah permasalahan gigi dan mulut sejak usia dini . berikut caranya :

  1. Jangan sikat gigi terlalu kerasSalah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat mengiritasi gusi dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda bisa menjadi lebih sensitif. Selain cara sikat yang terlalu keras, hal ini juga dapat ditanggulangi dengan pemilihan bulu sikat gigi yang lebih lembut sehingga tidak mengikis email gigi.
  2. Sikat gigi secara rutinDikutip dari Mayo Clinic, American Dental Association merekomendasikan untuk rutin menyikat gigi dua kali dalam sehari. Sebab menyikat gigi bermanfaat untuk membersihkan sisa makanan serta plak yang mengandung bakteri didalamnya. Waktu penyikatan juga sangat penting terutama sebelum tidur. Pada saat tidur, produksi air ludah yang dapat membantu self-cleansing mulut jauh berkurang, sehingga bakteri dapat lebih leluasa merusak lapisan gigi terutama jika banyak plak dan sisa makanan di dalam mulut.
  3. Gunakan pasta gigi berflouridaFluorida diserap tubuh lalu digunakan oleh sel-sel yang menjaga gigi Anda dalam menguatkan enamel gigi.
  4. Mengunyah permen karet Mengunyah permen karet bebas gula dipercaya dapat meningkatkan air liur         dalam rongga mulut. Peningkatan aliran saliva ini membantu dalam menetralkan pH mulut dan mengurangi asam yang diproduksi ketika makanan diurai oleh bakteri dalam plak gigi.
  5. Batasi konsumsi makanan yang manis dan asam.  Konsumsi makanan manis memang sebaiknya tidak berlebihan. Makanan      jenis ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut yang kemudian          dapat menggerogoti / melarutkan enamel pada gigi Anda.
  6. Makan-makanan yang bergiziSama halnya dengan air, makan makanan yang bergizi juga baik untuk   kesehatan gigi dan mulut Anda. Makanan bergizi seperti biji-bijian,       kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan produk susu (tanpa tambahan gula) dapat             memberikan nutrisi yang Anda butuhkan.
  7. Periksa gigi ke dokter gigi 6 bulan sekali. Hal ini penting untuk deteksi dini masalah yang ada di rongga mulut yang sering tidak disadari pasien karena belum menyebabkan keluhan. Hal ini juga penting untuk anak-anak sehingga mereka terbiasa dan tidak takut bila nanti giginya membutuhkan perawatan oleh dokter gigi.
     

Sahabat Hermina, itulah beberapa hal mengenai masalah gigi yang sering terabaikan. Jangan sepelekan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan gigi dan mulut buah hati anda.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.