SINUSITIS DAN PENANGANANNYA

SINUSITIS DAN PENANGANANNYA

Sinusitis dan penanganya

Sinusitis adalah peradangan pada mukosa sinus paranasal. peradangan ini dapat terjadi pada salah satu sinus paranasal atau pada beberapa berapa sinus paranasal. American Academy of Otolaryngology- Head and Neck surgery yang mengusulkan pergantian pergantian terminologi sinusitis menjadi rinosinusitis. Hal ini mendukung konsep “one air way one disease. Kejadian ini menunjukkan bahwa rinosinusitis merupakan manifestasi atas respon peradangan mukosa sinus paranasal.

Gejala dan tanda

Menurut Task force dari American Academy of Otolaringologic Allergic (AAOA), dan American Rhinologic Society (ARS), gejala klinik Rinosinusitis (RS) pada penderita dewasa dibagi menjadi: 1). Kriteria mayor:  sakit pada daerah pipi, hidung buntu, ingus purulent, gangguan penciuman, sekcret purulent pada rongga hidung, demam ( untuk fase akut ). 2).  Batuk, demam (untuk non akut), tenggorok berlendir, nyeri geraham, halitosis.

Klasifikasi Rinosinusitis

Klasifikasi RS pada anak, berbeda dengan klasifikasi pada dewasa. Klasifikasi pada penderita dewasa, antara lain:

  1. Rinosinusitis Akut (RSA), berlangsung dengan gejala sampai 4 minggu. Gejala bersifat mendadak, biasanya akibat virus dan akan sembuh sebelum 4 minggu. Setelah itu gejala akan menghilang.
  2. Rinosinusitis akut berulang (recurrent acute rhinosinusitis), gejalanya mirip dengan RSA, berlangsung selama 7-10 hari, yang terjadi 4 atau lebih selama 1 tahun.
  3. Rinosinusitis sub akut (RSSA), adalah RS dengan gejala yang berlangsung antara 4-12 minggu. Diduga dalam tahap ini belum ada perubahan secara histopatologi pada mukosa sinus.
  4. Rinosinusitis kronik (RSK), merupakan RS dengaan gejala yang berlangsung selama lebih dari 12 minggu.
  5. Rinosinustis kronik dengan eksaserbasi akut, adalah RSK pada umumnya dengan gejala yang menetap, tetapi dengan perburukan gejala, akibat infeksi berulang.

 

Penatalaksanaan Rinosinusitis

 Penatalaksanaan  rinosinusitis  tergantung  dari  jenis, derajat  serta lama penyakit pada  masing-masing penderita. Pada RSA terapi medikamentosa  merupakan  terapi  utama. Pada  RSK  terapi  bedah mungkin  menjadi  pilihan  yang  lebih  baik  dari  pada  medikamentosa.

Terapi medikamentosa merupakan terapi yang penting karena lebih sederhana, mudah dilaksanakan serta relatif lebih murah dari terapi pembedahan.

1.Terapi Medikamentosa. 

a. Dekongestan.

b. Kortikosteroid.  

c. Antihistamin.  

d. Antibiotik.  

2.Terapi Bedah.

 

Narasumber :  dr. Rajiman, Sp. THT-KL

 

Untuk membuat janji silahkan klik link berikut ini:

https://herminahospitals.com/doctors/dr-rajiman-sp-tht-kl-m-kes

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.