Skincare Abal – abal Menjadi Penyebab Vitiligo
Sebagai konsumen tentu kita harus berhati-hati dan perlu mengedukasi diri, agar tidak tergoda dengan harga murah atau janji-janji instan dari sebuah produk kecantikan. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pedoman dalam membeli sebuah produk, seperti adalah mengenali jenis kulit sendiri dan mengetahui apa keluhan utama yang ingin diatasi, setiap jenis kulit ini sendiri punya penanganannya sendiri dan tidak bisa suatu produk bisa mengakomodasi semua kebutuhan jenis kulit tersebut, produk skincare juga harus sesuai dengan tingkat keasaman (pH) kulit. Produk yang baik seharusnya menghasilkan pH yang seimbang pada kulit wajah. Yang tidak kalah penting adalah mengecek apakah produk tersebut sudah mendapat izin edar dari Badan POM.
Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan warna kulit memudar. Area kulit yang memudar biasanya bertambah besar seiring waktu. Selain bisa menyerang area kulit mana pun di tubuh, vitiligo juga dapat terjadi di bagian dalam mulut, mata, rambut, dan area kelamin.
Vitiligo tergolong penyakit kulit tidak menular yang berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Diperkirakan 0,5–1% orang di dunia mengalami vitiligo. Meskipun dapat menyerang semua orang, vitiligo umumnya menyerang kelompok usia 10–30 tahun dan lebih jelas terlihat pada orang yang berkulit hitam.
Vitiligo umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau pun gatal, sehingga keberadaannya kadang tidak disadari hingga menyerang bagian kulit yang mudah terlihat. Ukuran bercak putih yang ditimbulkan vitiligo pun bisa sangat bervariasi. Area yang kehilangan pigmen akan menyebar ke area yang lebih luas dengan bentuk yang tidak teratur. Kondisi hilangnya warna kulit pun seringkali terjadi pada kedua sisi tubuh di sekitar tempat yang sama, dan rambut-rambut pada area tersebut juga akan ikut kehilangan pigmen.
Penyebab dan Faktor Risiko Vitiligo
Warna kulit, rambut, dan mata dihasilkan oleh sel pigmen tubuh yang bernama melanin. Melanin juga berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Pada penderita vitiligo, melanin berhenti memproduksi warna atau pigmen tubuh. Akibatnya, muncul bercak putih di kulit dan uban di rambut.
Belum diketahui mengapa melanin berhenti memproduksi zat pigmen tubuh, tetapi kondisi tersebut diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:
- Kelainan genetik yang diturunkan
- Penyakit Autoimun, seperti penyakit Graves, penyakit Hashimoto, atau diabetes tipe 1
- Paparan sinar matahari (radiasi ultraviolet)
- Paparan bahan kimia
- Stres
Adakah Pengaruh dari Kesalahan Memilih Skincare?
Seperti telah disebutkan tadi, bahwa salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya vitiligo adalah ketidaktahanan kulit terhadap paparan sinar matahari. Nah, ketika kamu salah memilih produk skincare, kulit dapat menunjukkan gejala seperti lebih sensitif dari sebelumnya. Misalnya, jika biasanya kulit dapat bertahan beberapa menit di bawah sinar matahari tanpa timbul gejala yang berarti, setelah memakai produk skincare tertentu, kulit menjadi lebih sensitif begitu terkena paparan sinar matahari.
Biasanya, produk skincare yang membuat kulit menjadi sensitif ini adalah produk yang mengandung retinoid acid. Jika telah timbul gejala seperti itu dan pemakaian skincare diteruskan, kulit dapat berpotensi mengalami kerusakan dan berujung pada vitiligo. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih teliti lagi dalam memilih produk skincare yang cocok untuk kulit, dan jika kulit menunjukkan gejala tidak cocok, sebaiknya hentikan penggunaan sesegera mungkin.
Itu lah sedikit penjelasan tentang dampak kesalahan penggunaan skincare terhadap risiko penyakit vitiligo. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter.