Status Gizi bagi Lansia

Status Gizi bagi Lansia

Menjadi tua merupakan proses yang akan dialami oleh setiap manusia. Setiap orang akan mengalami proses penuaan. Apa yang disebut dengan penuaan? Penuaan merupakan proses yang ditandai dengan penurunan berbagai fungsi organ dan perubahan fisiologi tubuh. Seseorang disebut tua ketika secara fisik dapat terlihat dengan adanya berambut putih, bergigi ompong, kulit yang keriput, jalan membungkuk, atau pada tanda yang lain, memiliki cucu, menjalani pengobatan rutin, atau selesai menjalankan tugas (pensiun).

 

Menurut WHO dan Depkes, batasan lanjut usia sesuai kronologis yaitu ketika seseorang berusia lebih dari 65 tahun. 

 

Bagi orang lanjut usia, asupan gizi harus diperhatikan agar kualitas hidup dan waktu yang dijalani menjadi bermakna. Adapun faktor yang memengaruhi asupan gizi lansia adalah sebagai berikut: 

 

Fakor Fisiologis

a. Terdapat penurunan massa bebas lemak yang mengakibatkan massa otot menurun. Asupan gizi yang dibutuhkan adalah protein untuk menghasilkan energi.

 

b. Penurunan massa lemak pada lansia akan mengakibatkan retensi cairan sehingga resiko dehidrasi bagi lansia tinggi.

 

c. Retensi insulin mengakibatkan gula darah puasa pada lansia akan meningkat sehingga resiko diabetes melitus pada lansia tinggi.

 

d. Sekresi asam lambung pada lansia terjadi karena lansia kekurangan vitamin, kalsium, zat besi, dan asam folat. Intoleransi laktosa pada lansia dapat diatasi dengan pemberian asupan susu bebas gula dan vitamin D. 

 

e. Perubahan sensoris, hal ini kerap kali terjadi pada lansia ditandai dengan adanya kekurangan nafsu makan, cenderung makan manis atau asin untuk sekalinya ingin makan.

 

Fakor Patofisiologis

a. Pada lansia akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh seperti penurupan fungsi ginjal.

 

b. Penurunan daya tahan tubuh, sering terserang penyakit.

 

Faktor Sosioekonomi

Kebutuhan vitamin harus dipenuhi oleh lanjut usia karena vitamin memiliki peran penting yaitu mencegah dan memperlambat proses degeneratif pada lansia. Vitamin apa saja yang dibutuhkan oleh lansia, yaitu

 

- Vitamin B12

- Vitamin D

Selain dari vitamin yang bisa diminum vitamin D dapat diperoleh dari berjemur 

- Vitamin C dan E

Untuk pencegahan katarak, penyakit kardiovaskuler, kanker

- Kebutuhan mineral, terutama bagi lansia yang perempuan karena sudah tidak lagi menstruasi. Bagi laki-laki lansia kekurangan mineral dapat mengakibatkan kanker karena setelah usia 60 tahun lansia akan mengalami penurunan kemampuan absorpsi. Mineral akan menjaga fungsi otot, saraf, struktur tulang, mencegah penyakit anemia, alzheimer, stroke hingga osteoporosis

- Kebutuhan Protein 

- Kebutuhan Karbohidrat

Untuk pemberian kecukupan gizi bagi lansia tiap orang akan berbeda disesuaikan dengan jenis kelamin, tinggi dan berat badan.

 

Memberi perhatian lebih, meluangkan waktu dengan menemani atau sekedar mendengar lansia bercerita akan meningkatkan imun tubuh bagi lansia.

 

Mendaftarkan lansia pada sebuah komunitas juga akan meningkatkan semangat hidup bagi lansia, terlebih bagi lansia yang sedang berjuang atau menyandang penyakit tertentu seperti stroke, hemodialisa, atau yang lain. Dukungan orang-orang bagi lansia merupakan kekuatan tersendiri, karena hal tersebut akan menimbulkan semangat bagi lansia bahwa mereka masih diperhatikan.

 

Karya yang telah mereka buat dan masih digunakan juga menjadi penyemangat bagi lansia. Ketika lansia menceritakan perjuangan atau karya yang dibuatnya merupakan wujud dari dedikasi saat lansia masih produktif pada eranya.

 

Yuk, mulai perhatikan kesehatan lansia di sekitar kita, Sahabat Hermina. Jangan lupa untuk rutin mengajak mereka melakukan pemeriksaan kesehatan rutin agar kesehatan mereka selalu terjaga dengan baik.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.