Stres dan Kecemasan sebagai Tanda mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Stres dan Kecemasan sebagai Tanda mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Mengalami kecemasan dan stres sesekali merupakan bagian yang normal dari kehidupan. Namun, orang dengan gangguan kecemasan sering kali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan, dan terus-menerus tentang situasi sehari-hari. Sering kali, gangguan kecemasan mengakibatkan kondisi berulang dari perasaan berupa kecemasan dan ketakutan atau teror yang mencapai puncaknya dalam hitungan menit atau bisa disebut juga dengan serangan panik.

Perbedaan besar antara stres dan kecemasan adalah adanya pemicu tertentu.

Stres biasanya terkait dengan situasi tertentu. Setelah situasi tersebut teratasi, maka stres juga akan teratasi. Misalnya ketika seseorang menghadapi ujian atau test  yang membuat khawatir, atau ketika harus menyeimbangkan aatara pekerjaan di rumah dengan tiga anak kecil yang bersaing untuk mendapatkan perhatian. Dalam kasus tersebut, ada akar stres tertentu yang menjadi penyebab terjadinya stres. Setelah ujian selesai atau anak-anak di titipkan ke tempat penitipan anak, maka stres perlahan berkurang dan hilang.

Meskipun demikian stres tidak selalu berlangsung singkat atau sesaat saja. Stres juga bisa menjadi kronis atau terjadi dalam jangka panjang respons terhadap tekanan yang berkelanjutan, seperti pekerjaan yang terlalu menuntut atau konflik dalam keluarga.

Sementara Kecemasan, kebalikan dari stress, yaitu  tidak selalu memiliki pemicu tertentu. Meskipun stres dan kecemasan adalah hal yang berbeda, namun keduanya saling terkait erat. Dalam beberapa kasus, stres dapat memicu kecemasan seperti ketika seseorang yang mengalami stres karena akan pindah rumah, yang akan merasa cemas dan gugup tanpa alasan tertentu.

Apa yang menyebabkan stres dan kecemasan?

Stres biasanya terjadi sebagai respons terhadap tekanan fisik atau mental. Tekanan ini mungkin melibatkan perubahan pada hidup yang lumayan besar, seperti:

  • Pindah rumah, pindah tempat kerja dsb.
  • memulai sekolah atau pekerjaan baru
  • mengalami penyakit atau cedera
  • memiliki teman atau anggota keluarga yang sakit atau cedera
  • mengalami kematian anggota keluarga atau teman
  • menikah
  • memiliki bayi

Tanda dan gejala kecemasan itu sendiri secara umum dapat meliputi:

  • Merasa gugup, gelisah, atau tegang
  • Merasakan bahaya, panik, atau malapetaka yang akan datang
  • Memiliki peningkatan denyut jantung
  • Bernapas cepat (hiperventilasi)
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Merasa lemah atau lelah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini
  • Kesulitan tidur
  • Mengalami masalah gastrointestinal (GI)
  • Kesulitan mengendalikan kekhawatiran
  • Memiliki dorongan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan

sementara itu kondisi dari stres yang berkelanjutan dapat terjadi pada seseorang karena hal-hal berikut ini :

  • memiliki daftar tugas yang panjang untuk diselesaikan selama akhir pekan
  • menghadiri rapat kerja yang besar
  • memiliki tenggat waktu yang semakin dekat untuk sebuah proyek tertentu

Banyak jenis terapi yang dapat membantu dalam mengatasi stres dan kecemasan. Seorang profesional kesehatan mental seperti dokter kesehtan jiwa dan psikolog dapat membantu sahabat hermina menemukan langkah yag tepat untuk mengatasi stres dan kecemasan yang dihadapi, dan tentunya deingna cara atau pendekatan yang sesuai dengan sahabat hermina.

 

Referensi:
https://www.healthline.com/health/stress-and-anxiety#causes
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anxiety/symptoms-causes/syc-20350961

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.