Stress Bisa Menyebabkan Asam Lambung Naik, Apakah Benar?
Stres adalah kondisi yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari, baik karena tekanan pekerjaan, masalah pribadi, atau situasi lainnya. Namun, tahukah Anda bahwa stres bisa mempengaruhi kesehatan fisik, termasuk memicu kenaikan asam lambung?
Asam lambung (gastroesophageal reflux) adalah kondisi di mana asam dari lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman seperti panas di dada (heartburn), mual, hingga sensasi terbakar di kerongkongan. Stres sering kali dikaitkan dengan meningkatnya gejala asam lambung, namun bagaimana hubungan antara keduanya
Stres tidak langsung menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, tetapi stres mempengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap masalah lambung yang sudah ada. Berikut adalah beberapa cara stres memicu asam lambung:
-
Perubahan Pola Makan: Ketika stres, banyak orang cenderung mengubah pola makan mereka. Sebagian makan lebih banyak makanan berlemak, pedas, atau gorengan, yang semuanya bisa memicu asam lambung. Sebaliknya, beberapa orang malah kehilangan nafsu makan dan mengabaikan makan, yang juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan asam di lambung.
-
Perubahan Fungsi Pencernaan: Saat tubuh berada di bawah tekanan, sistem saraf simpatik, yang mengatur respons 'fight or flight', akan aktif. Hal ini dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan makanan bertahan lebih lama di lambung, sehingga meningkatkan risiko asam lambung naik.
-
Ketegangan Otot: Stres dapat menyebabkan otot-otot di tubuh, termasuk di sekitar kerongkongan, menjadi tegang. Hal ini dapat mempengaruhi sfingter esofagus bagian bawah, otot yang biasanya menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Ketika otot ini melemah atau menjadi terlalu rileks akibat stres, asam lambung lebih mudah naik.
-
Penurunan Produksi Prostaglandin: Stres juga dapat menurunkan produksi prostaglandin, senyawa yang melindungi lapisan lambung dari iritasi akibat asam. Ketika lapisan pelindung ini menurun, lambung lebih rentan terhadap kerusakan dan iritasi.
Gejala utama asam lambung yang dipicu oleh stres biasanya meliputi:
- Rasa terbakar di dada atau tenggorokan (heartburn)
- Mual dan muntah
- Sulit menelan
- Sensasi asam atau pahit di mulut
- Kembung dan perut terasa penuh
- Batuk kronis atau serak
Gejala-gejala ini bisa semakin parah saat stres meningkat atau ketika tubuh merasa kelelahan akibat tekanan emosional.
Untuk mencegah atau mengurangi gejala asam lambung yang dipicu oleh stres, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
-
Kelola Stres: Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti melalui olahraga ringan, meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Teknik relaksasi ini bisa membantu menurunkan ketegangan otot dan memperbaiki pencernaan.
-
Atur Pola Makan: Makanlah dengan porsi kecil tetapi lebih sering, hindari makanan yang dapat memicu asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, asam, atau gorengan. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang kaya serat untuk membantu pencernaan.
-
Perhatikan Postur: Setelah makan, hindari berbaring atau tidur setidaknya selama 2-3 jam. Duduk atau berdiri tegak dapat membantu mencegah asam lambung naik.
-
Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi: Jika gejala asam lambung sering muncul di malam hari, cobalah tidur dengan bantal yang lebih tinggi untuk menjaga posisi kepala tetap di atas lambung, sehingga gravitasi membantu mencegah asam naik.
-
Hindari Merokok dan Alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat melemahkan sfingter esofagus dan memperparah gejala asam lambung.
-
Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala asam lambung tidak kunjung reda meski telah mencoba berbagai metode pengobatan, segera konsultasikan ke dokter. Mungkin diperlukan pengobatan medis, seperti antasida atau inhibitor pompa proton, untuk mengendalikan produksi asam lambung.
Stres dapat berdampak besar pada kesehatan pencernaan, termasuk meningkatkan risiko asam lambung. Namun, dengan mengelola stres dan menjaga pola makan serta gaya hidup yang sehat, gejala asam lambung bisa dikurangi. Selalu perhatikan tanda-tanda yang muncul pada tubuh Anda dan lakukan perubahan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Dengan langkah-langkah sederhana, Anda bisa mengendalikan stres dan mencegahnya memengaruhi kesehatan pencernaan. Apabila sudah sangat mengganggu bisa untuk konsultasi dengan psikolog serta dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Hermina Purwokerto.
Akses pendaftaran bisa melalui 4 cara berikut ini:
1. Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina)
2. Hubungi Call Center 1500488
3. Melalui website -> www.herminahospitals.com
4. Melalui aplikasi Mobile JKN
Referensi :
- Mayo Clinic**. (2020). *Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)*. Retrieved from [mayoclinic.org](https://www.mayoclinic.org)
- American Psychological Association**. (2019). *How Stress Affects Your Health*. Retrieved from [apa.org](https://www.apa.org)
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK)**. (2021). *Acid Reflux (GER & GERD) in Adults*. Retrieved from [niddk.nih.gov](https://www.niddk.nih.gov)
- Harvard Health Publishing**. (2018). *Stressed Out? It Can Affect Your Digestive System*. Retrieved from [health.harvard.edu](https://www.health.harvard.edu)
- WebMD**. (2020). *Stress and Acid Reflux*. Retrieved from [webmd.com](https://www.webmd.com)