Tahukah Anda Bagaimana Cara Mengetahui Gejala dari Kanker Payudara
Sesuai namanya, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi di payudara. Kanker ini dimulai ketika sel kanker mulai tumbuh di luar kendali.
Sel kanker payudara biasanya akan membentuk tumor yang bisa terlihat pada x-ray atau terasa sebagai benjolan. Kanker payudara terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria juga memiliki kemungkinan terkena kanker jenis ini.
1. Epidemiologi di Indonesia
-
Menempati urutan kedua setelah kanker mulut rahim
-
Rata-rata 10 dari 100.000 wanita di Indonesia menderita kanker payudara
-
Karsinoma mammae jarang sebelum umur 25 tahun dan tidak biasa sebelum umur 30 tahun, tetapi insidensinya meningkat dengan cepat setelah umur 30 tahun dengan rata-rata medium age 60 tahun. (Sumber: Data Departemen Kesehatan RI tahun 2010).
2. Gejala Klinis
-
Bejolan keras di payudara (tidak nyeri, kecil menjadi besar, melekat pada kulit)
-
Puting berubah (masuk ke dalam / retraksi, terasa sakit, mengeluarkan cairan / darah)
-
Perubahan pada kulit payudara: berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
-
Benjolan-benjolan kecil
-
Luka di payudara yang sulit sembuh
-
Payudara terasa panas, merah & bengkak
-
Gatal di daerah sekitar puting
-
Benjolan keras terfiksasi (melekat)
-
Bila benjolan itu kanker, awalnya biasanya pada 1 payudara saja
3. Diagnosis
-
Anamnesis
Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya, gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara, hubungannya dengan haid, perubahan
pada kulit, dan retraksi puting susu.
Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri dan ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di payudara sebelumnya.
-
Pemeriksaan Fisik
-
Inspeksi
Pasien duduk tegak , tangan diangkat lurus keatas à Bentuk payudara, warna kulit, dimpling, retraksi papil, kulit jeruk.
-
Palpasi
Berbaring dengan bantal tipis di punggung ; Palpasi benjolan (jumlah, ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak, nyeri/-), memijat halus puting susu keluar cairan/darah)
Duduk : Perabaan KGB aksila, supraklavikula
Pemeriksaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
c. Pemeriksaan Penunjang
-
Mammografi : Memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi. Akurasi sampai 90%.
-
USG Mammae : Dapat memperkirakan Kemungkinan Kista, Tumor Jinak, atau kemungkinan Carsinoma Mammae
-
MRI : Dapat menentukan penyebaran dari karsinoma terutama karsinoma lobuler atau menentukan respon terhadap kemoterapi neoadjuvan.
-
Biopsi : Mengambil sample jaringan dari Tumor yang akan dilanjutkan ke pemeriksaan Sitologi (Patologi Anatomi). Dapat menentukan arah keganasan lebih akurat.
d. Tata Laksana
Stadium I, II, II awal (stadium operable) : sifat pengobatannya kuratif
Stadium I, II pengobatan : radikal mastektomi atau modified radikal mastektomi dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika ajuvan.
Stadium IIIA : simple mastektomi dengan radiasi dengan sitostatika ajuvan
Stadium IIIB dan IV : sifat pengobatan : paliatif
Tindakan Operatif dapat berupa pengangkatan sebagian atau keseluruhan tergantung dari hasil anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Penunjang serta hasil Biopsi yang sudah dilakukan.
Radioterapi atau kemoterapi dapat dilakukan Setelah jenis Tumor diketahui.
Kanker Payudara stadium lanjut/menyebar luas, sifat terapi paliatif. Terapi primer berupa terapi sistemik (kemoterapi dan terapi hormonal).
Terapi Tokoregional (radiasi dan pembedahan) apabila diperlukan.