Tahukah Anda, Penyakit Cacar Monyet Itu Apa?

Tahukah Anda, Penyakit Cacar Monyet Itu Apa?

Indonesia telah mengalami keresahan karena ada kabar mengenai kejadian penyakit menular cacar monyet (monkeypox). Laporan kasus penyakit cacar monyet pada manusia ini baru pertama kali ditemukan di kawasan Asia Tenggara, tapi kasus cacar monyet pada manusia ini telah banyak terjadi di negara seperti Republik Afrika Tengah, Liberia, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

 

  1. Penyakit cacar monyet itu apa?

Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari hewan (virus zoonosis). Virus cacar monyet disebut virus monkeypox. Hewan monyet adalah inang utama. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut dengan cacar monyet. Kasus yang menular dari monyet ke manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan.


 

  1. Apa penyebab dan Bagaimana cara penularannya?

Virus penyebab penyakit cacar monyet dan cacar air berada dalam satu kelompok keluarga virus yang disebut Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae

Penularan virus monkeypox bisa melalui hewan dan manusia. Penularan melalui hewan seperti tikus, tupai, monyet yang terinfeksi oleh virus tersebut melalui cakaran, gigitan dan daging yang tidak matang. Penularan melalui manusia dapat melalui luka di kulit, saluran pernapasan, atau selaput lendir dengan cairan tubuh hewan dan penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin Namun proses penularan manusia ke manusia ini tidak mudah terjadi dan membutuhkan kontak yang lama.


 

  1. Gejalanya apa saja?

Gejala awal cacar dapat berlangsung selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.

Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah:

  1. Demam, Menggigil

  2. Letih atau lemas

  3. Sakit kepala

  4. Batuk

  5. Mata merah

  6. Hidung berair

  7. Nyeri otot

  8. Hilang nafsu makan

  9. Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan

  10. Ruam atau bintik merah di kulit

  11. Bulu rontok

Seperti penyakit virus lainnya, penyakit cacar monyet ini bersifat “self-limited”, artinya bisa sembuh senditi tanpa pengobatan tergantung dari ketahanan dan imunitas tubuh setiap orang dan hanya menimbulkan gejala ringan.

Cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi. Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang belum mendapatkan vaksinasi, serta orang yang tinggal di negara endemis atau daerah dengan sanitasi buruk.


 

  1. Bagaimana cara pencegahannya?

Saat ini belum ada vaksin atau pengobatan yang dianggap aman untuk kasus cacar monyet. Hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet adalah mencegah dan mengendalikan bila terjadi infeksi.

 

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi :

  1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).

  2. Hindari kontak dengan bahan apa pun (seperti darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik) yang telah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

  3. Pisahkan penderita yang terinfeksi dari orang lain yang bisa berisiko terinfeksi.

  4. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.

  5. Bersihkan tangan, baik setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

  6. Gunakan alat pelindung diri saat merawat penderita. Sebaiknya tenaga kesehatan, laboratorium, maupun orang orang yang diduga terpapar dengan penderita dan spesimennya diberikan vaksin smallpox.

  7. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.