Tahukah Kamu Apa Itu Sindrom Geriati ? Simak Bagaimana Cara Menanganinya.

Tahukah Kamu Apa Itu Sindrom Geriati ? Simak Bagaimana Cara Menanganinya.

Sindrom adalah kumpulan dari berbagai gejala yang munculnya bersamaan biasanya diakibatkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu. Geriatri adalah sebutan bagi kaum lansia.

Sindrom geriatri adalah sekumpulan gejala yang terjadi pada lansia biasanya muncul bersamaan yang diakibatkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu. Bila tidak ditangani dengan baik, sindrom geriatri dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pada lansia.

 

Sindrom geriatri terdiri dari beberapa gejala yang dirumuskan oleh Kane & Ouslander dalam Geriatric Giants (141) yaitu:

1. Immobility (imobilisasi)

Imobilisasi adalah keadaan tidak bergerak selama 3 hari atau lebih. Kondisi ini sering dijumpai pada lansia akibat penyakit yang dideritanya seperti infeksi yang berat dan patah tulang, banyak gangguan yang dapat ditimbulkan akibat imobilisasi salah satunya adalah ulkus dekubitus (luka pada tubuh yang terdapat tonjolan tulang seperti punggung, bokong, dan tumit karena tekanan akibat terlalu lama berbaring dan sulit disembuhkan). Berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan imobilisasi agar dapat diterapi sehingga dapat mengoptimalkan mobilitas lansia.

2. Instability (instabilitas)

Instabilitas dapat terjadi akibat penyakit muskuloskeletal (penyakit otot dan rangka) seperti penyakit rematik, asam urat dan osteoporosis serta penyakit pada sistem saraf seperti parkinson dan sekuele (gejala sisa) stroke. Akibat dari instabilitas dan jatuh ini dapat berupa cedera kepala dan perdarahan intrakranial (di dalam kepala), patah tulang, yang dapat berujung pada kondisi imobilisasi.

3. Incontinence (inkontinensia) urine

Inkontinensia adalah kondisi dimana seseorang tidak dapat menahan buang air besar dan buang air kecil. Inkontinensia dapat terjadi karena melemahnya otot-otot, gangguan persarafan, kontraksi abnormal pada kandung kemih, pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna seperti yang terjadi pada hipertrofi (pembesaran) prostat.

4. Irritable bowel (usus besar yang sensitif)

Sehingga menyebabkan diare atau konstipasi/ impaksi (sembelit). Penyebabnya tidak jelas, tetapi pada beberapa kasus ditemukan gangguan pada otot polos usus besar, penyebab lain yang mungkin adalah gangguan saraf sensorik usus, gangguan sistem saraf pusat, gangguan psikologis, dan stress. Berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi faktor penyebab dan kelola stress sehingga meminimalkan gangguan pada usus besar.

5. Immunodeficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)

Banyak hal yang mempengaruhi penurunan sistem kekebalan tubuh pada usia lanjut seperti atrofi thymus (kelenjar yang memproduksi sel-sel limfosit T yang berperan dalam pertahanan tubuh). Begitu juga dengan infeksi pertama pada tubuh seperti kulit dan mukosa yang menipis, refleks batuk dan bersin (refleks untuk mengeluarkan zat asing yang masuk ke saluran nafas) yang melemah. Segala mekanisme tersebut berakibat terhadap rentannya lansia terhadap agen penyebab infeksi, sehingga penyakit infeksi menempati porsi besar pada pasien lansia. Mengonsumsi makanan bergizi dan tinggi protein serta latihan fisik dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh pada lansia.

6. Infection (infeksi)

Salah satu manifestasi akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang berkurang. Sebagai contoh, agen penyebab infeksi saluran pernafasan dapat dikeluarkan bersama dahak melalui refleks batuk, tetapi karena menurunnya kemampuan tubuh, agen tersebut tetap berada di paru-paru sehingga mengakibatkan penyakit salah satunya pneumonia (penyakit infeksi paru). Pada pneumonia, gejala yang tampak bukan demam, batuk, sesak nafas, dan leukositosis (jumlah sel darah putih meningkat) seperti orang dewasa pada umumnya, melainkan nafsu makan turun, lemah, dan penurunan kesadaran, gejala inilah yang umumnya tampak pada penyakit infeksi pada lansia, ditambah dengan inkontinensia dan jatuh (akibat penurunan kesadaran). Segera bawa lansia ke dokter bila mulai menunjukkan gejala yang mengindikasikan sedang mengalami infeksi seperti penurunan nafsu makan, lemah, atau penurunan kesadaran.

7. Iatrogenics (iatrogenesis)

Karakteristik yang khas dari pasien geriatri yaitu multipatologi, seringkali menyebabkan pasien tersebut perlu mengkonsumsi obat yang tidak sedikit jumlahnya. Akibat yang ditimbulkan antara lain efek samping dan efek dari interaksi obat-obat tersebut yang dapat mengancam jiwa. Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan karena pemberian obat pada lansia haruslah sangat hati-hati dan rasional.

8. Intellectual impairment (Intelektual menurun) dan demensia

Mulai dari menurunnya jumlah sel-sel saraf (neuron) hingga penyakit yang berpengaruh pada metabolisme seperti diabetes mellitus. Otak adalah organ yang sangat tergantung pada glukosa sebagai sumber energi sehingga pada diabetes melitus terjadi gangguan pasokan energi untuk otak itu dapat menurunkan jumlah oksigen ke otak. Hal ini dapat dicegah dengan rutin minum obat untuk penyakit yang perlu dikontrol (misalnya hipertensi, diabetes). Keluarga dapat membantu lansia melakukan aktivitas untuk melatih otak, misalnya dengan bersama-sama mengerjakan teka teki silang, mengaji, menemani lansia saat menjalankan hobinya, dan berolahraga ringan bersama agar memori tetap terjaga.

 

Jika mengalami gejala serupa, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Hermina Soreang.  

Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses pendaftaran ke RS Hermina Soreang.


Referensi :


1. Sindrom geriatri rumusan oleh Kane & Ouslander dalam Geriatric Giants (141)

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.