Tahukah Kamu, Apa itu Tuberkulosis Ekstra Paru ?

Tahukah Kamu, Apa itu Tuberkulosis Ekstra Paru ?

Sahabat Hermina, selain tuberkulosis yang sering kita jumpai, ada juga yang disebut TB Ekstra Paru, TB Ekstra Paru merupakan penyebab yang sama dari tuberkulosis paru yaitu Mycobacterium tuberculosis.Bakteri ini berbentuk batang dan tahan asam, itulah sebabnya disebut juga Batang Tahan Asam (BTA).

Sumber penularannya adalah penderita TBC yang positif batuk atau bersin. Orang yang terinfeksi menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk droplet (semburan dahak) sehingga dapat berkembang menjadi tuberkulosis paru, dan dalam beberapa tahun tuberkulosis paru dapat menyebar ke organ lain melalui jalur hematogen atau limfogen atau melalui transfusi darah.

Tuberkulosis ekstrapulmoner biasanya dapat menginfeksi organ di luar paru-paru, seperti B. Kelenjar getah bening, meninges, persendian, ginjal, tulang, kulit bahkan alat kelamin. Tanda dan gejala tuberkulosis ekstra paru biasanya bervariasi tergantung bagian tubuh yang terkena. Namun, ciri utama yang biasanya muncul dengan sendirinya adalah penurunan kondisi fisik secara bertahap. Jenis tuberkulosis ekstra paru

  1. TBC milier

Penyebaran ini biasanya hematogen atau melalui darah. Penyakit ini cenderung lebih sering terjadi pada pasien dengan HIV, penyakit ginjal kronis, pasien yang telah menjalani transplantasi organ dan sedang menerima terapi anti-TNF untuk rheumatoid arthritis. Tuberkulosis militer biasanya menyerang organ seperti hati, limpa, kelenjar getah bening, selaput otak, kelenjar adrenal, dan sumsum tulang belakang.

  1. Tuberkulosis kelenjar getah bening

Orang yang hidup dengan HIV/AIDS dan anak-anak berisiko paling besar terkena tuberkulosis kelenjar. Kondisi ini biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di satu atau beberapa bagian tubuh.

  1. Tuberkulosis tulang dan sendi

Tuberkulosis tulang dan sendi sering terjadi pada anak-anak. Hal ini kemungkinan karena kondisi tulang dan persendian anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Ada tiga jenis tuberkulosis tulang dan sendi yang paling sering terjadi, yaitu:

  • Sendi yang paling sering terkena adalah pinggul, lutut, siku dan pergelangan tangan.
  • Osteitis merupakan peradangan yang biasanya terjadi pada tulang panjang seperti kaki. Terkadang kondisi ini disebabkan oleh radang sendi yang tidak segera diobati.
  • Spondylodiscitis adalah tuberkulosis ekstra paru yang terjadi pada tulang belakang dan dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada tulang belakang. 
  1. TBC gastrointestinal

Bakteri tuberkulosis juga dapat masuk ke saluran cerna, biasanya akibat infeksi tuberkulosis paru aktif, yang terjadi ketika penderita M. tuberculosis menelan cairan yang terkontaminasi dengannya. Gejala kondisi ini cukup sulit dibedakan dengan kondisi kesehatan lainnya, yaitu:

  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Kelelahan
  • demam
  • Berkeringat di malam hari
  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Sembelit
  • Darah dalam tinja

lKomplikasi yang paling umum akibat pengobatan tuberkulosis gastrointestinal yang tidak tepat adalah obstruksi usus, juga dikenal sebagai tuberkulosis usus.

  1. Meningitis tuberkulosis

Meningitis yang disebabkan oleh tuberkulosis lebih sering terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun dan orang dewasa dengan HIV/AIDS. Beberapa tanda dan gejala umum adalah:

  • Sakit kepala
  • Mudah marah
  • demam
  • Kebingungan
  • Leher kaku
  • Kelemahan otot pada bayi
  • Fotosensitifitas (sensitivitas cahaya)
  • Mual dan muntah

 

  1. Perikarditis tuberkulosis

Perikarditis tuberkulosis biasanya terjadi setelah organ tubuh lain terinfeksi bakteri tuberkulosis. Oleh karena itu, kondisi ini sering dikaitkan dengan tuberkulosis milier. Jika tidak segera diobati, perikarditis TB dapat menyebabkan komplikasi jantung seperti perikarditis konstriktif dan tamponade jantung.

 

  1. Tuberkulosis genital dan saluran kemih

Tuberkulosis ekstrapulmoner juga dapat terjadi pada alat kelamin dan saluran kemih, atau sering disebut dengan tuberkulosis urogenital. Beberapa tanda dan gejala umum adalah:

  • Sakit perut
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama pada malam hari (nokturia)
  • Nyeri punggung dan tulang rusuk
  • Pembengkakan testis
  • Ada sel darah merah dalam urin
  • Efusi pleura tuberkulosis

 

  1. Tuberkulosis kulit

Infeksi tuberkulosis bakteri juga dapat menyerang jaringan kulit dan menyebabkan tuberkulosis kulit. TB ekstra paru memiliki gejala berupa lesi yang membentuk lepuhan dan menyebabkan kulit membengkak. Gejala ini biasanya muncul di lutut, siku, tangan, leher, dan kaki 2-4 minggu setelah bakteri menginfeksi jaringan kulit. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi dari orang ke orang tergantung pada keadaan sistem kekebalan tubuh. Gejala lain dari tuberkulosis ekstrapulmoner yang melibatkan kulit meliputi:

  • Ruam ungu-coklat di sekitar lesi kulit
  • Nyeri pada kerusakan kulit
  • Eritema, atau ruam merah yang menyebar ke kulit
  • Kerusakan kulit berlanjut selama bertahun-tahun

 

Seperti tuberkulosis paru, di sisi lain, tuberkulosis ekstra paru juga dapat disembuhkan. Pengobatannya tidak jauh berbeda dengan tuberkulosis paru yaitu anti tuberkulosis (OAT), meskipun penyesuaian harus dilakukan untuk beberapa penyakit yang menginfeksi organ vital. Jika Sahabat Hermina mengalami salah satu gejala di atas, segera hubungi dokter spesialis paru di RS Hermina

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.