Tanda Penyakit Jantung Bawaan Anak Yang Orangtua Perlu Ketahui

Banyak orang mengira bahwa kelainan jantung hanya menyerang orang dewasa saja. Padahal, bayi yang baru lahir pun bisa terdiagnosis memiliki masalah pada jantungnya. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada bayi termasuk salah satu masalah kelahiran yang umum terjadi, 50% PJB di Indonesia datang terlambat karena mengabaikan tanda dan pertimbangan biaya sehingga banyak kasus PJB yang tidak tertangani dengan baik.

 

Penyakit Jantung bawaan adalah salah satu jenis penyakit jantung pada anak. Penyakit jantung bawaan adalah penyakit yang didapat sejak dari dalam kandungan, terdapat kelainan yang terjadi ketika janin masih dalam proses perkembangan di dalam kandungan.  

 

Jenis Penyakit Jantung Bawaan

PJB memiliki beberapa klasifikasi yang satu sama lain memiliki perbedaan. Secara garis besar, PJB dapat dibagi menjadi PJB sianotik dan PJB non sianotik. 

Berikut ini penjelasannya:

  1. PJB sianotik

Penyakit jantung bawaan sianotik terjadi saat bayi baru lahir terlihat biru, terutama pada bibir dan kuku yang akan bertambah jika anak menangis atau melakukan aktivitas fisik tertentu. 

Hal ini terjadi karena adanya percampuran darah bersih dan darah kotor melalui kelainan pada struktur jantung. Pada kondisi ini jaringan tubuh bayi tidak mendapatkan cukup oksigen yang sangat berbahaya sehingga harus ditangani secara cepat.  

  1. PJB non sianotik

Sebaliknya pada PJB non sianotik tidak ada gejala yang nyata sehingga seringkali tidak disadari dan tidak terdiagnosa. Gejala yang timbul awalnya berupa lelah menyusui atau menyusui sebentar-sebentar.

Namun, untuk kebanyakan PJB non sianotik tindakan operatif atau kateterisasi dapat ditunda sampai usia pasien lebih besar karena dianggap lebih aman untuk dilakukannya operasi dan pembiusan.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Adapun gejala dan ciri-ciri penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:

  1. Bibir, kulit, jari tangan, dan kaki kebiruan ( sianosiss)
  2. Ada bising dalam jantung yang terdengar lewat stetoskop
  3. Bayi mengalami kesulitan saat menyusu yang membuat sesak napas dan cepat lelah
  4. Gampang berkeringat jadi pada saat bayi menyusu 
  5. Berat badannya sulit bertambah
  6. Anak sering terkena batuk dan mudah terkena radang paru-paru (pneumonia) 
  7. Apabila anak itu sudah lebih besar akan mudah capek

 

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Penyakit Jantung Bawaan dapat dikenali sejak masa kehamila melalui USG.  Untuk itulah, sangat penting melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi berbagai jenis kelainan pada janin, termasuk kemungkinan PJB.

Penyakit jantung bawaan bisa dikenali sejak masa kehamilan Ibu saat usia kehamilan sekitar 18-20 minggu  melalui USG fetomaternal untuk melihat struktural jantung janin dalam kandungan.

 

Penanganan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Penanganan awal pastinya harus memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan, jika mempunya beberapa gejala PJB. Jika memang diagnosa PJB sudah ditegakan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung Anak dengan melakukan pemeriksaan Echo dan penunjang lainnya. Terdapat berbagai cara mengobati kelainan jantung pada anak. Namun, pengobatannya akan disesuaikan dengan jenis penyakit jantung bawaan yang dimiliki anak sekaligus keparahannya. Tidak semua kasus cacat jantung bawaan akan ditangani dengan operasi.

  1. Minum Obat

Pada kondisi PJB sederhana, tidak dibutuhkan operasi perbaikan karena lubang yang terbentuk di bilik akan menutup sendiri seiring waktu. Pada kasus PJB sederhana dokter akan merekomendasikan perawatan dengan minum obat-obatan.

 

  1. Kateterisasi Jantung

Katerisasi Jantung tidak hanya sebagai tes kesehatan jantung, tetapi juga cara untuk mengobati penyakit jantung bawaan yang sederhana.

Kateterisasi jantung dilakukan pada bayi dengan berat badan minimal 5.5 kilogram. Prosedur medis ini merupakan cara mengobati penyakit jantung bawaan non-bedah, dokter tidak perlu membuat luka sayatan pada dada.

Prosedur medis ini dilakukan dengan bantuan kateter, yakni tabung panjang, tipis, dan fleksibel (menyerupai infus) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang ada di sekitar lengan, paha atas, pangkal paha, atau leher.

Dokter akan melihat ke monitor khusus yang menampilkan lokasi kateter sekaligus menentukan perawatan lain yang perlu dilakukan guna mengatasi cacat jantung bawaan.

 

  1. Operasi Jantung

Jika bayi atau anak memiliki risiko yang membahayakan, operasi jantung akan dipilih sebagai cara mengobati PJB. Tindakan Operasi Jantung dapat dilakukan ketika bayi lahir atau saat berat badan minimal 7-8kg tergantung dari kondisi penyakit jantungnya

Dalam operasi jantung, pasien akan di buat luka sayatan di dada dengan tujuan memperbaiki fungsi organ jantung

 

Apabila Sahabat Hermina menemukan gejala-gejala penyakit jantung bawwan pada bayi, Anda bisa melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung Anak Rumah Sakit Hermina Bekasi

 

Jangan lupa untuk rutin melakukan USG pada kehamilan untuk mendeteksi berbagai jenis kelainan pada janin, termasuk kemungkinan PJB.

 

Unduh aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi.

 

RS Hermina Bekasi mempunya Layanan unggulan salah satunya Pelayanan Jantung Terpadu yang mulai terdiri dari skrining, diagnostik, kuratif, intervensi dan rehabilitatif.

Categories