Tanpa Kita Sadari Inilah Tanda - Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Tanpa Kita Sadari Inilah Tanda - Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Sakit kepala sebenarnya tak pandang bulu, bisa menyerang siapa dan kapan saja. Hal yang perlu digarisbawahi, sakit kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai dari kondisi medis yang serius.

Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter. Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Hmm, yang ini lain lagi ceritanya. 

Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai? 

Nah, berikut beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

  1. Sakit kepala yang disertai masalah penglihatan.

  2. Sakit kepala disertai mual, muntah, pusing, kebingungan, atau kehilangan kesadaran. 

  3. Sakit kepala disertai demam atau leher kaku.

  4. Sakit kepala yang disertai keluhan pada telinga, hidung, tenggorokan, atau mata. 

  5. Berusia di atas 50 dan mengidap sakit kepala kronis atau jenis sakit kepala baru.

  6. Sakit kepala yang dialami setelah cidera kepala.

  7. Sakit kepala petir (thunderclap headache), sakit kepala yang parah dan datang dengan cepat. Sakit kepala ini bisa berkembang dalam 60 detik atau kurang. 

  8. Sakit kepala yang disertai dengan kelemahan atau kehilangan kendali atas bagian tubuh atau ucapan.

  9. Sakit kepala terjadi sebanyak dua atau lebih dalam seminggu.

  10. Gejalanya semakin parah atau tidak membaik mesti telah mendapat perawatan atau mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.

  11. Sakit kepala membuat sulit menjalankan aktivitas sehari-hari.

  12. Kepala terasa seperti diremas.

  13. Sakit kepala yang membangunkan di saat tidur. 

  14. Mengalami sakit kepala berat dan memiliki riwayat kanker, HIV, atau AIDS. 

Segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. anda juga bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halo Hermina

Ada Berbagai Pemicunya

Sakit kepala seperti gejala-gejala di atas bisa dipicu oleh berbagai kondisi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa CT scan, MRI, PET scan kepala, EEG, atau pemeriksaan cairan otak. 

Nah, ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan, dokter akan menegakkan diagnosis sesuai gejala dan hasil pemeriksaan. Nah, berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala parah atau sakit kepala berbahaya: 

  • Tumor.

  • Abses otak (infeksi otak).

  • Hemorrhage (pendarahan di dalam otak).

  • Meningitis bakteri atau virus (infeksi atau radang selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang).

  • Pseudotumor cerebri (peningkatan tekanan intrakranial).

  • Hydrocephalus (penumpukan cairan yang tidak normal di otak).

  • Infeksi otak seperti meningitis atau penyakit Lyme.

  • Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak).

  • Gumpalan darah.

  • Trauma kepala.

  • Penyumbatan atau penyakit sinus.

  • Kelainan pembuluh darah.

  • Cedera.

  • Aneurisma.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? anda bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halo Hermina. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, anda bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halo Hermina sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. Is It Time to See a Neurologist? 
Healthline. Diakses pada 2020. Headache Warning Signs
Web MD. Diakses pada 2020. Headache and Migraine Diagnosis
Web MD. Diakses pada 2020. Do I Need to See a Headache Specialist?
Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.