TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Pengertian Hipertensi

Hipertensi memiliki istilah silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Penyakit Hipertensi atau sering disebut penyakit tekanan darah tinggi. peningkatan tekanan darah lebih dari normal. Tekanan darah dibagi menjadi tekanan Sistolik dan tekanan Diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg. Tekanan darah yang melebihi angka tersebut merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani.

Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Faktor Resiko Hipertensi :

1. Resiko yang Tidak Dapat Dirubah

     a.Usia > 65 Tahun

     b. Jenis Kelamin (Laki-laki lebih tinggi berpotensi Hipertensi, Wanita Menopause lebih tinggi berpotensi Hipertensi daripada laki-laki)

     c. Genetik 

2. Resiko yang Dapat Dirubah

    a. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)

    b. Kurang Aktivitas Fisik

    c. Kolesterol (Konsumsi Tinggi Lemak Jenuh & Trans

    d. Konsumsi Garam Berlebih

    e. Konsumsi Alkohol

    f. Merokok

    g. Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Gejala Hipertensi :

Dalam beberapa kasus gejala hipertensi tidak nampak, bahkan ketika pembacaan tekanan darah telah mencapai tataran tinggi. Ini dapat berbahaya karena gejala biasanya muncul hanya ketika kondisi telah mengancam kehidupan. Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:

1. Sakit Kepala 

2. Mual

3. Sesak Napas

4. Nyeri Dada

5. Penglihatan Buram

6. Telinga Berdenging

7. Detak Jantung Tidak Teratur

8. Ada Darah Dalam Urine

Pencegahan Hipertensi :

Mengurangi hipertensi sama juga menjadi upaya untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Berikut beberapa langkah pencegahan, pengelolaan atau pengobatan hipertensi:

a.  Mengurangi asupan garam (kurang dari 5 gram setiap hari)

b. Makan lebih banyak buah dan sayuran

c. Aktif secara fisik secara teratur

d. Menghindari penggunaan tembakau (Merokok)

e.  Mengurangi konsumsi alkohol

f. Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh

g. mengelola stres mental

h. Secara teratur memeriksa tekanan darah 

Kapan Harus Kedokter  :

Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala ke dokter minimal dua tahun sekali mulai usia 18 tahun. Jika Anda berusia 40 tahun ke atas atau berusia 18–39 tahun tetapi memiliki faktor risiko hipertensi, pemeriksaan tekanan darah disarankan dilakukan setahun sekali. 

Bila Anda telah didiagnosis menderita hipertensi, lakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Anda juga dapat memeriksa tekanan darah secara mandiri menggunakan Tensimeter.

Perlu diketahui, gejala yang telah disebutkan di atas tidak selalu terjadi pada setiap penderita hipertensi. Oleh karena itu, jangan menunda pemeriksaan tekanan darah sampai gejala muncul, karena bisa akan berakibat fatal.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.