Terlanjur Stroke… Lalu Harus Bagaimana?

Terlanjur Stroke… Lalu Harus Bagaimana?

Penyakit neurologis masih menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya disabilitas, yang dikemudian hari dapat menjadi penyebab peningkatan resiko infeksi oportunistik dan kematian. Kehilangan fungsi neurologis terjadi secara alami dengan penuaan, dengan kondisi degeneratif seperti penyakit dan demensia Parkinson, dan penyakit seperti stroke, cedera otak traumatis, dan tumor dari sistem saraf

 

Stroke saat ini masih menjadi penyebab kematian ketiga dan mengakibatkan kecacatan dalam waktu yang lama. Lebih dari setengah pasien stroke yang selamat dari fase akut stroke tidak mampu berjalan dan akan memerlukan periode rehabilitasi untuk mencapai kemandirian. Namun sayangnya dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat perihal stroke membuat proses regenerasi sel saraf yang seharusnya dapat dimaksimalkan, justru mandek.

 

Perlu diketahui Bersama bahwa sel tubuh kita bersifat fleksibel, dan adaptif. Kerusakan sel jaringan tubuh juga dapat mengalami peebaikan maupun membentuk sinaps baru secara bertahap dengan penyesuaian lingkungan dan terapi yang tepat, tak terkecuali sel saraf. Karena itu pada pasien yang telah terlanjur terkena penyakit stroke, sangat penting untuk memahami sebuah fase baru dalam hidupnya, yaitu fase rehabilitatif, demi mencapai fungsional tubuh dan kemandirian yang maksimal.

 

Karena itu perlu dipahami oleh sahabat Hermina apa saja Langkah sederhana yang dapat menjadi kunci utama perbaikan fungsi saraf pada pasien pasien paska stroke. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Latihan berjalan, berjalan adalah salah satu tujuan utama dari para pasien paska stroke yang mengalami kelumpuhan, dan justru dengan melakaukan Latihan berjalan akan memperbesar kemungkinan pasien untuk berjalan mandiri. Studi menunjukkan pasien yang menjalankan Latihan jalan perlahan (kurang dari 0,4m per detik) mampu memperbaiki kecepatan dan ketahanan mereka secara signifikan, bahkan walaupun latihan dilakukan setelah melewati 3 -12 bulan paska fase stroke akut.
  2. Pola makan sehat, seperti halnya problem stroke diawali dengan buruknya pilihan makanan, perbaikan stroke juga terpengaruh oleh kualitas makanan. Disarankan untuk memilih makanan dengan kadar omega 3 tinggi seperti ikan dan kacang-kacangan, serta makanan dengan kandungan protein yang tinggi.
  3. Bersosialisasi dan berpikir positif, penurunan fungsi kognitif pada penderita stroke bisa menjadi factor yang sangat mengganggu fungsional dan kejiwaan pasien dan keluarganya. Karena itu sangat penting adanya sebuah lingkungan supportif yang memberikan motivasi kepada pasien untuk terus berperan aktif secara sosial. Pikiran positif juga tidak kalah penting, studi menunjukkan bahwa outcome perbaikan pasien yang memiliki pikiran positif dan motivasi tinggi menunjukkan perbaikan yang signifikan lebih baik disbanding pasien yang cenderung depresif dan tak termotivasi.
  4. Kendalikan faktor risiko stroke, berbagai diantaranya adalah hipertensi, diabetes (kencing manis), gangguan profil lipid (kolesterol) pada darah, dan gangguan jantung. Bila terdapat problem ini sebelumnya makan diperlukan adanya strategi cermat dan cepat untuk memperbaiki setiap factor risiko yang ada agar tidak terjadi kemungkinan stroke ulang. Bila perlu, konsultasikan problem tersebut ke dokter dengan bidang terkait.
  5. Cukup tidur, Tidur merupakan fakator penting dan diperlukan oleh tiap orang, terlebih bagi orang-orang yang dalam tahap pemulihan setelah stroke.  Kualitas tidur yang baik juga dapat meningkatkan kembali fungsi otak setelah terkena serangan stroke. Proses regenerasi sel otak akan tercapai maksimal bila kualitas dan kuantitas tidur penderita stroke terpenuhi dengan baik.

 

Seluruh proses yang dijalani ini merupakan langkah awal dari sebuah definisi yang bernama neurorestorasi. Neurorestorasi adalah cabang ilmu neurologi yang menerapkan prosedur aktif dalam memperbaiki fungsi sistem saraf yang terganggu, baik secara fungsional maupun patologis. Neurorestorasi melingkupi neuroplastisitas, neuroregenerasi & neurorepair, neurogenesis dan terapi sel, neuromodulasi & neuroengineering dan neurorehabilitasi.

 

Sangat banyak yang masih dapat dilakukan untuk membantu proses perbaikan kondisi dari penderita stroke, karena itu sahabat Hermina, sangat penting untuk memahami lebih dalam terkait stroke dan penyakit kerusakan sel saraf lainnya, konsultasikan segala hal terkait stroke dan kelainan neurologis lainnya ke dokter spesialis syaraf/neurologi di rumah sakit Hermina.

 

Sumber :
1.abdul gofir. 2009. evidence based medicine manajemen stroke, 
2. Adams et al,. 2013. Guidelines for the early management of patients with ischemic stroke
3. Duncan et al. 2005. Management of adult stroke rehabilitation care

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.