Tips Mengemudi Aman dan Sehat !

Tips Mengemudi Aman dan Sehat !

Sahabat Hermina, berkendara merupakan aktifitas yang sudah menjadi bagian rutinitas masyarakat guna mencapai tempat yang dituju. Berkendara menggunakan mobil adalah impian dari individu terutama di kota besar karena kenyamanannya. Namun tidak bisa dipungkiri, beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas, pengguna mobil bisa berdampak fatal yang merujuk ke kematian.

Lazimnya kecelakaan lalu lintas terjadi disebabkan oleh faktor ketidak primaan pengemudi saat mengemudi, seperti mengantuk, kelelahan, emosi, serta kelalaian dalam mengemudi.

Kenapa bisa mengantuk?

Pada saat mengemudi dalam jangka waktu yang lama, posisi pengemudi cenderung statik, sehingga menyebabkan kelelahan pada otot-otot postur tubuh. Disamping kelelahan, dampaknya juga kepada kurangnya kadar Oksigen yang tersalurkan ke Otak karena semua kaca tertutup dan kemudian menghirup Freon dari AC sehingga Otak kekurangan oksigen dan menyebabkan mengantuk.

Lalu apa kaitannya mengantuk dengan postur?

Saat mengantuk, pola postural kita akan melemah, sehingga kesadaran/awareness akan menurun begitu juga dengan refleks-refleks kesigapan yang dibutuhkan saat mengemudi.

Berikut tips agar postural kita tetap baik sehingga mengantuk dapat dicegah :

  1. Posisi Duduk

Sebelum memulai perjalanan, pengendara harus mengatur posisi kursi mobil. Posisi duduk yang benar adalah badan tegak dan membentuk sudut 100 derajat.

Caranya dengan mengatur posisi sandaran kursi agar berada pada posisi yang tepat namun tetap rileks, serta pastikan posisi tangan dan kaki tetap bebas bergerak ketika berkendara.

Letakkan punggung menempel dengan sandaran jok atau back rest agar tidak mudah letih.

Selain itu, perhatikan juga jangkauan penglihatan mata ke area exterior mirror, interior mirror, maupun blind spot area dapat terpantau jelas ketika pengendara sedang mengatur posisi kursi.

 

  1. Posisi Kepala

Pastikan posisi headrest kursi sesuai dengan tinggi kepala pengemudi, dan pastikan posisi kepala tegak sejajar dengan bahu agar konsentrasi dan pandangan ke arah depan kendaraan tidak terganggu.

Tinggi headrest yang tepat dapat melindungi kepala dan leher pengendara apabila terjadi benturan keras akibat kecelakaanPosisi Tangan

Posisi tangan juga harus diperhatikan agar tetap bebas bergerak dan rileks. Ketika memegang kemudi, baiknya ibu jari berada di luar genggaman 4 jari Anda agar terhindar dari cedera ketika menggenggam lingkar kemudi secara penuh.

Posisi tangan ketika menggenggam lingkar kemudi juga dianjurkan pada posisi arah pukul 9 dan arah pukul 3.

Selalu gunakan kedua tangan ketika memegang lingkar kemudi untuk menjaga refleks bermanuver dan juga demi keselamatan

 

  1. Posisi Tangan

Posisi tangan juga harus diperhatikan agar tetap bebas bergerak dan rileks. Ketika memegang kemudi, baiknya ibu jari berada di luar genggaman 4 jari Anda agar terhindar dari cedera ketika menggenggam lingkar kemudi secara penuh.Posisi tangan ketika menggenggam lingkar kemudi juga dianjurkan pada posisi arah pukul 9 dan arah pukul 3.Selalu gunakan kedua tangan ketika memegang lingkar kemudi untuk menjaga refleks bermanuver dan juga demi keselamatan

 

  1. Posisi Kaki

Posisi kaki harus disesuaikan dengan kenyamanan pengendara, karena posisi kaki yang tepat akan mencegah nyeri lutut setelah berkendara jarak jauh.

Posisi kaki tidak boleh terlalu menekuk maupun terlalu lurus.

Kemudian kendalikan tinggi atau rendahnya kursi sesuai dengan postur tubuh, dan pinggul tidak oleh lebih rendah dari lutut karena akan menyumbat peredaran darah ke kaki.

Jika mobil tidak memiliki kontrol tersebut, pengendara dapat menggunakan bantal untuk menjaga pinggul setinggi lutut.

Bagi pengendara mobil bertransmisi manual, hindari kebiasaan kaki kiri menempel pada permukaan pedal kopling apabila sedang tidak digunakan, agar fungsi kopling dapat selalu berfungsi dengan baik.

Perlu diperhatikan juga karpet di bawah area pedal kendaraan dengan selalu menggunakan karpet berpermukaan rata dan tidak bergelombang maupun terlipat, karena bentuk karpet yang bergelombang atau terlipat dikhawatirkan dapat mengakibatkan pedal rentan tersangkut ketika sedang diinjak. Hal tersebut sangat berbahaya bagi pengendara.

 

  1. Melakukan Peregangan Otot

Berkendara dengan jarak jauh dan duduk terlalu lama harus diimbangi dengan peregangan otot.

Hal ini dilakukan agar peredaran darah lancar dan pengendara tidak merasa kelelahan.

Peregangan otot dapat dilakukan setiap 2-3 jam sekali ketika badan sudah terasa pegal atau kurang nyaman selama berkendara.

 

  1. Istirahat saat mulai terasa lelah dan mengantuk

Hal ini bertujuan untuk memulihkan kembali metabolisme tubuh serta memenuhi kembali kebutuhan Oksigen di Otak yang berkurang selama berkendara.

 

oleh dr. Sunaryo B. Sastradimaja, Sp.KFR
Refferensi :

-A method to model anticipatory postural control in driver braking events

Jonas OsthErik EliassonRiender HappeeKarin Broli

-Chalmers University of Technology, Department of Applied Mechanics, Division of Vehicle Safety, Gothenburg, SwedenbBioMechanical Engineering, Faculty of Mechanical, Maritime and Materials Engineering, Delft University of Technology, The Netherlands

 

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.