Usia Muda, Apa Mungkin Terkena Serangan Jantung?

Usia Muda, Apa Mungkin Terkena Serangan Jantung?

Ketika mendengar istilah serangan jantung, kebanyakan orang langsung membayangkan orang tua yang tiba-tiba merasa nyeri dada, lalu harus dilarikan ke rumah sakit. Namun, tahukah kamu bahwa serangan jantung tidak hanya menyerang usia lanjut? Anak muda juga berisiko mengalami kejadian ini. Bahkan penelitian menunjukkan peningkatan kasus serangan jantung pada usia muda dalam beberapa dekade terakhir. Penting bagi masyarakat, khususnya usia muda, untuk memahami mengapa ini bisa terjadi, apa tandanya, dan apa saja upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Apa Itu Serangan Jantung?

Serangan jantung, atau dalam istilah medis disebut infark miokard, adalah kondisi darurat di mana aliran darah ke otot jantung terganggu atau terhenti sama sekali secara tiba-tiba. Otot jantung kita mendapatkan pasokan darah kaya oksigen dan nutrisi melalui pembuluh darah bernama arteri koroner. Ketika pasokan ini terhenti, pada umumnya karena penyumbatan arteri koroner akibat robeknya plak aterosklerosis, maka otot jantung akan mulai mengalami kerusakan bahkan kematian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan segera. Oleh karena itu, serangan jantung adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis secepat mungkin.

Kenapa Anak Muda Bisa Terkena Serangan Jantung?

Ada beberapa faktor yang ternyata dapat meningkatkan risiko serangan jantung meskipun masih berusia muda, antara lain:

  1. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup modern kadang mendorong kita untuk mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula. Kebiasaan ini berisiko menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah. Di Amerika Serikat, sekitar 27% anak muda usia 18-24 tahun dilaporkan mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari (CDC, 2020), yang berkontribusi pada obesitas, diabetes, dan hipertensi, semua faktor risiko utama untuk serangan jantung.

  1. Stres yang Berlebihan

Survei WHO menemukan bahwa 264 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan kecemasan, dan jumlah ini paling tinggi pada kalangan usia muda. Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang jika terus menerus meningkat, dapat melemahkan jantung dan pembuluh darah.

  1. Kondisi Kesehatan Tertentu

Diabetes dan hipertensi pada usia muda kini meningkat tajam. Data dari CDC menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang dewasa muda (usia 20-39 tahun) di Amerika Serikat mengalami hipertensi, dan angka ini terus meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kedua kondisi ini secara langsung meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dini.

  1. Faktor Genetik

Jika ada riwayat keluarga yang mengalami serangan jantung di usia muda, risiko bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan mereka tanpa riwayat keluarga (Singh, 2018). Di Indonesia, survei menunjukkan sekitar 20% kasus serangan jantung dini berkaitan dengan faktor genetik.

Faktor-faktor tersebut sangat penting untuk kita ketuhui bersama untuk menambah kesadaran mengenai serangan jantung, lantas apa gejala yang ditimbulkan serta cara pencegahannya? Yuk simak pada part kedua artikel kesehatan ini yah sahabat Hermina Manado.

Jika anda mengalami keluhan tersebut silakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan terdekat dan bisa juga untuk ke RSU Hermina Manado, khususnya di poliklinik jantung & pembuluh darah untuk mendapatkan penanganan langsung dari dokter spesialis kami. Untuk jadwal praktek dokter di RSU Hermina Manado dapat diakses melalui website dan mobile aplikasi Halo Hermina.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.