Usus Buntu Pada Anak, Bagaimana Cara Mengenali dan Penanganannya?

Usus Buntu Pada Anak, Bagaimana Cara Mengenali dan Penanganannya?

Usus buntu (yang disebut sebagai apendiks dalam istilah medis) merupakan bagian dari usus yang menempel/ merupakan cabang daripada usus halus (berbentuk seperti cacing dan memiliki diameter lumen kecil) yang umumnya terletak di sisi kanan bawah. Apendiks sendiri memiliki peran dalam sistem imun terutama pada pencernaan. Peradangan pada apendiks (appendicitis) pada anak-anak, di Amerika Serikat sendiri terjadi pada 1 dari 1000 anak, sehingga menjadi salah satu penyakit yang memerlukan operasi segera pada populasi anak.

Appendicitis dapat terjadi karena berbagai penyebab, yang paling umum adalah sumbatan pada lumen apendiks, yang dapat disebabkan oleh:

  • Pembengkakan akibat infeksi (baik infeksi virus maupun bakteri).

  • Sumbatan dari sisa makanan dalam usus (feses) yang keras, yang kemudian menyumbat lumen apendiks.

  • Penyebab lain dari sumbatan apendiks adalah tumor atau keganasan yang berasal dari apendiks itu sendiri.

Baca lainnya: Kenapa Gusi Saya Sering Berdarah Saat Menyikat Gigi?

Bagaimana Mengenali Usus Buntu pada Anak?

usus buntu pada anak dan penanganannya

Untuk mengenali usus buntu, kita perlu mengetahui gejala awal dari penyakit ini sebagai berikut:

Gejala awal usus buntu (appendicitis):

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut sekitar pusar.

  • Penurunan nafsu makan.

  • Perubahan pola BAB:

    • BAB jarang atau BAB cair (diare lebih sering terjadi pada anak).

  • Mual dan muntah.

  • Nyeri yang kemudian dominan di perut kanan bawah (ciri khas appendicitis).

  • Nyeri juga bisa dirasakan hingga ke pinggul kanan, tergantung posisi apendiks pada setiap individu.

  • Demam tinggi: Menandakan penyebaran infeksi ke pembuluh darah.

Peringatan penting:

  • Peradangan usus buntu yang tidak segera ditangani (dalam 24-36 jam) dapat menyebabkan pecahnya apendiks.

  • Jika pecah, nyeri dapat menyebar ke seluruh bagian perut akibat nanah yang tersebar. 

Apa Yang Harus Dilakukan pada Usus Buntu? 

Jika dicurigai appendicitis, pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan darah (laboratorium):

    • Peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) dari batas normal.

    • Peningkatan penanda peradangan lainnya.

  • Pemeriksaan radiologis:

    • USG perut (ultrasonografi): untuk mendeteksi adanya apendisitis.

    • CT-scan perut: dilakukan jika gejala tidak khas atau sulit didiagnosis.

  • Pemeriksaan klinis: Jika gejala secara khusus mengarah ke apendisitis, pemeriksaan klinis lebih utama, dan pemeriksaan lain hanya bersifat menunjang.

Apendisitis juga dapat menyerupai beberapa penyakit lain, seperti infeksi saluran kemih, peradangan usus halus atau peradangan divertikel (penonjolan) pada usus halus.

Pengobatan Usus Buntu pada Anak

Pengobatan dari apendiks sendiri adalah dengan pemberian antibiotik dan operasi. Terdapat beberapa pendapat baru yang menyatakan bahwa pemberian antibiotik dinilai berhasil, akan tetapi keberhasilan pemberian antibiotik pada apendisitis tergantung pada penyebab apendisitis pada anak sendiri. Umumnya apendisitis memerlukan tindakan operatif berupa pengangkatan usus buntu, yang dapat dilakukan dengan membuat irisan pada perut (open appendectomy) atau menggunakan bantuan alat laparoskopi (laparoscopic appendectomy) yang menggunakan kamera untuk melihat kedalam rongga perut dan mengangkat apendiks dengan alat yang dimasukkan kedalam perut, sehingga panjang irisan bisa menjadi lebih minimal dibandingkan open appendectomy. 

Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan, dan teknik yang dipilih sebaiknya tergantung pada preferensi masing-masing ahli bedah. Karena peradangan usus buntu dapat menyebabkan komplikasi dalam waktu yang cukup cepat, oleh sebab itu pengenalan pertama terhadap gejala usus buntu harus diperhatikan, sehingga operasi yang harus dilakukan lebih sederhana dengan risiko yang lebih rendah.

Konsultasi di RS Hermina Podomoro

Kami memahami kekhawatiran Anda terhadap kesehatan buah hati Anda. RS Hermina Podomoro memiliki tim dokter spesialis bedah anak yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus bedah pada bayi dan anak-anak, termasuk kelainan bawaan pada saluran pencernaan. Untuk membuat janji konsultasi, Anda dapat menghubungi kami melalui:

  • Call Center: 1500-488

  • Apps (IOS dan Android) : Halo Hermina

  • Website: https://herminahospitals.com/id/branch/hermina-podomoro.html

 

Referensi

  1. Coran AG, Adzick NS, Krummel TM, Laberge JM, Caldamone A, Shamberger R. Pediatric Surgery 7th ed. Vol 2. Elsevier: Philadelphia: 2006.

  2. Appendicitis: Medline Plus. Available at: https://medlineplus.gov/ency/article/000256.htm#:~:text=If%20you%20have%20appendicitis%2C%20your,right%20side%20of%20your%20rectum. Accessed on June, 29th 2024

All You Need To Know About Appendicitis. Pediatric Surgical Associates. Available at: https://www.pedsurgical.com/need-know-appendicitis/. Accessed on June, 29th 2024

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.