Virus Mematikan yang Mengintai dalam Gigitan Hewan (Rabies)
Waspada gigitan dari hewan bisa berdampak buruk jika hewan yang menggigit tersebut terinfeksi virus rabies. Tidak hanya melalui gigitan penularan rabies juga dapat menular melalui cakaran hewan yang terinfeksi rabies, melalui cakaran maka virus bisa terbawa menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh.
Rabies adalah penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular melalui hewan ke manusia melalui air liur, gigitan dan cakaran hewan yang terinfeksi oleh virus rabies (lyssavirus). Virus rabies akan menyerang sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan radang otak dan kematian jika tidak diobati dengan secepat mungkin. Setelah virus rabies memasuki tubuh manusia, virus akan menyebar melalui saraf perifer menuju otak dan sumsum tulang belakang. Pada proses ini dapat memakan waktu yang bervariasi, antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada jarak antara tempat virus memasuki tubuh dan otak.
Gejala masa inkubasi virus rabies antara 4 sampai 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami beberapa gejala mirip flu, otot melemah, merasa terbakar atau kesemutan di area bekas gigitan, nyeri atau sakit kepala, demam, merasa gelisah, merasa terancam tanpa penyebab, halusinasi, insomnia, hingga kesulitan menelan makan atau minum serta produksi air liur berlebih. Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dengan dimulai gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan nuerologis. Meski berakibat fatal, penderita tetap memiliki peluang sembuh jika segera diobati setelah terpapar virus rabies.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika baru saja terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus, diantaranya:
- Jika luka terbukan atau ada perdarahan, dapat menekan area luka dengan kasa atau kain bersih yang sudah steril.
- Bersihkan luka gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun dengan durasi waktu selama 10 sampai 15 menit.
- Lalu, oleskan cairan antiseptik dengan kandungan alkohol dengan kadar 70 persen atau povidone iodine ke area luka gigitan atau cakaran.
- Segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan yang tepat.
Dokter akan memeriksa dan membersihkan luka gigitan atau cakaran hewan rabies, dan akan memberikan serum anti rabies (SAR) dan vaksin anti rabies (VAR). Bertujuan untuk membantu sistem imun atau kekebalan tubuh untuk melawan virus rabies sehingga infeksi pada otak dan kematian dapat dicegah.
Tindakan pencegahan terhadap infeksi virus rabies adalah dengan cara mengurang faktor risiko dengan cara yaitu:
- Melakukan suntik vaksin anti rabies kepada hewan peliharaan.
- Menjaga kontak langsung dari hewan yang berpotensi terinfeksi virus rabies
- Menjaga hewan perliharan untuk tidak berinteraksi dengan hewan asing atau liar
- Melaporkan ke petugas kesehatan jika menemui seseorang atau hewan yang mengalami gejala rabies
- Dan mendapatkan vaksinasi dan serum untuk diri sendiri
Oleh karena itu, perlu diwaspadai bahwa gigitan dari hewan yang terinfeksi virus rabies dapat berdampak buruk bagi kesehatan hingga kematian. Jika Sahabat Hermina terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies jangan lah ragu untuk segera datang ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dan untuk pencegahan, disarankan untuk melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi virus rabies.