Wajib Tahu! Fakta di Balik Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang mengandung virus dengue. Penularannya tidak dapat terjadi secara langsung antar manusia tanpa melalui perantaraan gigitan nyamuk Aedes tersebut.
Yang perlu kita ketahui, tidak semua orang yang terinfeksi virus ini menunjukkan gejala yang berat, ada yang hanya bermanifestasi sebagai demam ringan dan bahkan tanpa gejala sama sekali.
Berikut ini merupakan beberapa gejala dari demam dengue antara lain :
- Demam mendadak tinggi
- Nyeri kepala yang biasanya disertai dengan nyeri pada bagia belakang mata
- Yeri otot dan sendi
- Lemas
- Muntah
- Perdarahan spontan
Karakteristik gejala dan tanda utama pada DBD sebagai berikut :
- Demam tinggi yang mendadak, terus menerus,
Berlangsung 2-7 hari. Umumnya, pada akhir fase demam (setelah hari ke-3), demam mulai menurun dan pasien merasa lebih membaik, akan tetapi periode ini merupakan periode kritis karena dapat terjadi syok bila tidak dilakukan pengawasan dan pemantauan
- Tanda - tanda perdarahan.
Beberapa jenis perdarahan yang sering ditemukan pada pasien dbd adalah bintik-bintik merah pada kulit (petechie), mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan saluran cerna.
Untuk membedakan gigitan nyamuk dan petechie dapat dilakukan penekanan pada bintik merah dengan penggaris plastik transparan, jika menghilang dengan penekanan berarti bukan petechie.
- Syok.
Beberapa tanda bahaya (warning sign) untuk mencegah terjadinya syok yang perlu diperhatikan seperti demam turun akan tetapi kondisi memburuk, muntah terus menerus, nyeri perut dan nyeri tekan perut, gelisah, pembesaran hati, perdarahan spontan, dan jumlah urin yang berkurang.
Penderita yang terinfeksi oleh virus dengue akan mengalami tiga fase perjalanan penyakit.
- Fase pertama
Dimulai dari hari ke-1 hingga hari ke-4 adalah fase demam, dimana pada fase ini penderita akan mengeluhkan demam dan keluhan penyerta lainnya yang mengganggu pasien.
- Fase kedua
Dimulai pada sekitar hari ke 5 sampai hari ke 7 yang disebut fase kritis, pada fase ini keluhan yang sebelumnya dirasakan mengganggu akan relatif berkurang dan membaik. Akan tetapi, pada fase ini trombosit pasien justru dapat turun dengan cepat dan risiko gangguan pada pembuluh darah di seluruh tubuh akan meningkat. Sehingga pada fase kritis ini, kejadian syok (turunnya tekanan darah) dan risiko perdarahan akan meningkat apabila tidak dipantau dan ditangani dengan ketat
- Fase ketiga
fase penyembuhan yang ditandai dengan meningkatnya kembali trombosit dan kondisi tubuh yang kian membaik
Bila dokter mencurigai adanya demam berdarah, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan penunjang, seperti :
- Pemeriksaan hematologi untuk dilakukan pemeriksaan terhadap hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit
- Pemeriksaan serologi (antibodi terhadap infeksi virus dengue)
- Pemeriksaan antigen virus dengue
- Radiologi seperti rontgen paru atau USG perut. Hal ini untuk mencari kemungkinan terjadinya kebocoran cairan ke rongga dada dan rongga perut.
Pada dasarnya, pengobatan infeksi dengue bersifat suportif dan simptomatis dengan cara mengatasi kehilangan cairan sebagai akibat kebocoran pembuluh darah dan adanya perdarahan. pasien dengan infeksi dengue dapat berobat jalan atau dilakukan perawatan di ruang intensif tergantung dari beratnya gejala. penegakan diagnosis secara dini dan mengetahui gejala-gejala bahaya (warning sign) merupakan hal penting untuk mengurangi angka kematian.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh keluarga atau masyarakat yang menemukan gejala dan tanda infeksi dengue :
- Istirahat selama demam
- Pemberian obat penurun panas
- Kompres hangat
- Minum banyak (1-2 liter/hari)
- Bila terjadi kejang, longgarkan pakaian, tidak memasukkan apapun lewat mulut selama kejang, dan jaga agar lidah tidak tergigit).
Jika dalam 2-3 hari demam tidak turun disertai dengan adanya tanda seperti perdarahan pada kulit, muntah, gelisah, mimisan maka harus segera dibawa berobat ke dokter untuk segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena infeksi dengue :
- Menguras Bak Mandi
- Menutup Tempat Penampungan Air
- Mendaur Ulang Barang Bekas
- Membersihkan Rumah dan Lingkungan Sekitar
- Menggunakan Obat Anti Nyamuk
- Menaburkan Bubuk Larvasida di Tempat Penampungan Air
- Tidak Menggantung Pakaian di Dalam Kamar
- Memasang Kawat Kasa pada Jendela dan Ventilasi
- Memelihara Ikan Pemakan Jentik Nyamuk
- Menggunakan Pakaian Tertutup untuk Aktivitas di Luar
- Menggunakan Losion Anti Nyamuk
- Menanam Tanaman Anti Nyamuk Alami
- Fogging
- Vaksin DBD
Vaksin demam berdarah dengue atau yang dikenal sebagai Travalent Dengue Vaccine (TDV), telah disetujui edarnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak 2022.