Waspada dan Kenali Wabah Cacar Monyet. Dan Perbedaanya dengan Cacar Air

Waspada dan Kenali Wabah Cacar Monyet. Dan Perbedaanya dengan Cacar Air

Sahabat Hermina, ditengah pandemi COVID-19 ini penyakit cacar monyet tengah mendapatkan perhatian dan perbincangan. Tahukah Sahabat Hermina? Penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di suatu laboratorium penelitian yang menggunakan monyet sebagai penelitiannya. Oleh peneliti ditemukan koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian yang mengalami cacar. 

 

Saat ini banyak negara yang mengalami kejadian luar biasa karena penyakit cacar monyet ini. Per tanggal 26 Agustus 2022 sudah ditemukan di 99 negara dengan angka 47.650 kejadian positif cacar monyet dengan angka kematian sebanyak 13 orang. 

 

Penularan Cacar Monyet

  • Bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. 

  • Gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan barang yang telah terkena cairan atau luka tubuh, seperti pakaian.

  • Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. 

  • Melalui droplet pernapasan dengan penderita

Benarkah cacar monyet merupakan penyakit sex menular?

World Health Organization (WHO), cacar monyet dapat menular melalui kontak erat dalam bentuk apa pun, termasuk melalui ciuman, sentuhan, seks vaginal, anal, oral, dan penetrasi dengan seseorang yang terinfeksi. Cacar monyet dapat menyerupai penyakit menular lainnya, seperti cacar air, herpes, dan sifilis.

Awalnya cacar monyet berasal dari benua Afrika. Terdapat 16 negara endemis yang ada di benua afrika. Namun pada tahun 2022 ini justru kasus ini banyak ditemukan di benua Eropa. Di Eropa sekitar April-Juni ditemukan 528 kasus positif cacar monyet dialami oleh pria gay ataupun biseksual. 





 

Gejala cacar monyet dan perbedaannya dengan cacar air

Gejala pada cacar monyet terdiri dari dua fase yaitu fase akut dan fase ruam.

 

Fase Akut: 

  • Demam pada hari 1-5 namun tidak terlalu tinggi 

  • Ada pembesaran getah bening (Limfadenopati) yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan

  • Penyebaran ruam dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh

 

Fase Ruam

  • Ruam muncul tidak sekaligus 

  • Berbeda dengan cacar air, ruam yang muncul pada cacar monyet dimulai dari fase ruam kemerahan menjadi bintik-bintik kemerahan berisi cairan lalu berkembang menjadi berisi abses atau nanah dan menjadi koreng.

 

Pada cacar air, tidak terjadi pembesaran getah bening. Fase ruam pada cacar air juga terjadi sekaligus. Selain itu ruam yang terjadi pada cacar air biasanya sembuh setelah dalam fase berisi cairan. 

 

Seberapa berbahaya penyakit cacar monyet ini?

Meskipun perjalanan untuk kesembuhannya lama, namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease). Namun tetap berbahaya bagi yang memiliki penyakit penyerta lain yang mengganggu sistem imun seperti Diabetes, HIV ataupun autoimun.

 

Tips mencegah penularan cacar monyet

Saat ini kita dapat belajar dari kejadian pandemi COVID-19. Yang terpenting adalah tepat menjaga kesehatan dan menjaga imun tubuh. Menjaga protokol kesehatan dan segera ke dokter jika mengalami gejala cacar monyet

Review By: dr. Hadianti, Sp.PD-KPTI Klik (disini) untuk buat janji

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.