Waspada Dengue Shock Syndrome (DSS) pada Anak, Komplikasi DBD yang Berbahaya
Sahabat Hermina, Virus Demam Berdarah cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan bisa menyebabkan kematian. Kebanyakan yang ditakutkan para orang tua dengan DBD atau demam berdarah jika trombosit mulai turun, padahal sebenarnya yang berbahaya bukanlah trombosit yang menurun. Yang berbahaya pada demam berdarah adalah apabila terjadi kebocoran plasma. Kebocoran plasma adalah cairan dalam pembuluh darah keluar dari pembuluh darah hingga habis. Ibaratkan minuman bobba yang yang tidak ada airnya, pasti merasakan “seret” kan? Nah, apabila itu terjadi pada pembuluh darah manusia akan terjadi gagal sirkulasi. Nah kejadian gagal sirkulasi inilah yang disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Dengue Shock Syndrome (DSS) akan menyebabkan sirkulasi di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ. Hal inilah yang seharusnya para orang tua waspadai ketika anak terserang DBD.
Demam berdarah memiliki banyak spektrum, mulai dari yang ringan hingga yang paling berat adalah Dengue Shock Syndrome ini. Ada beberapa faktor resiko yang dapat memperparah BDD pada Anak hingga DSS antara lain:
-
Bayi usia dibawah 1 (Satu) tahun
-
Berat badan bayi dan anak yang besar (obesitas)
-
Sudah pernah terkena demam berdarah sebelumnya
Kapan harus segera ke rumah sakit?
Sebelum melakukan cek laboratorium, biasanya kita masih belum bisa meyakini apakah ini demam berdarah atau bukan. Namun, kita dapat mewaspadai apabila pola demam yang terus menerus, apabila diberikan obat penurun demam, demam akan turun dan kembali naik lagi. Selain itu hal yang perlu diwaspadai adalah apabila anak mengalami nyeri perut yang herbat, muntah-muntah dan tidak bisa masuk makan dan minum kedalam tubuh. Apabila anak berada dalam kondisi tersebut, segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
Apakah pasien BDB ataupun DSS dapat dilakukan perawatan dirumah?
Untuk kondisi anak yang terkena DBD dapat dilakukan perawatan dirumah atau tidak butuh penilaian dari dokter. Apabila diperbolehkan untuk dirawat dirumah perlu pemantauan oleh orang rumah dan juga tetap dipantau hasil pemeriksaan darah per-24 jam. Pastikan juga anak bisa makan dan minum, kencingnya cukup. Bagi Anak yang terkena DBD tetap disarankan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit agar mendapatkan perawatan dan pemantauan oleh tim medis. Apabila anak sudah mengalami DSS, maka akan dilakukan perawatan secara intensive di ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) untuk dilakukan pemantauan denyut jantung, pernafasan, produksi urin, secara intensive.
Apakah madu kurma dan jus jambu biji dapat menyembuhkan DBD / DSS?
Hingga saat ini belum ada bukti-bukti yang cukup kuat yang membuktikan bahwa madu kurma dan jus jambu biji dapat meningkatkan trombosit. Trombosit akan naik dengan sendirinya apabila sudah masuk kedalam fase penyembuhan.
Segera bawa Anak Ke Rumah Sakit apabila mengalami gejala di atas ya Sahabat Hermina!