Waspada Gagal Ginjal Akut, Kenali Penyebab dan Cara Pengobatannya

Waspada Gagal Ginjal Akut, Kenali Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ginjal merupakan salah satu organ penting didalam tubuh. Ginjal mempunyai banyak fungsi yang vital, yaitu menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah yang akan dikeluarkan melalui urin, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Ginjal juga menghasilkan beberapa hormon yaitu eritropoetin yang mempunyai peran dalam pembentukan eritrosit (sel darah merah), renin yang mempunyai peran mengatur tekanan darah, dan hormon prostaglandin yang berguna dalam berbagai mekanisme tubuh.

Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dalam mengatur komposisi cairan dan elektrolit tubuh, serta pengeluaran produk sisa metabolisme, yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan kadar serum urea dan kreatinin dan lainnya. Laju filtrasi glomerulus dapat menurun secara tiba-tiba sampai dibawah 15 mL/menit. Gagal ginjal akut bersifat reversibel bila dapat segera ditangani dan diatasi penyebabnya.

Penyebab gagal ginjal akut secara klasik dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan lokasi kelainan patofisiologi, yaitu sebelum ginjal (prerenal), di dalam parenkim ginjal/intrinsik, dan sesudah ginjal (post renal) (5%). Pada prerenal (55% kasus) penyebab umumnya misalnya infeksi yang berat (sepsis), kekurangan cairan karena kondisi seperti perdarahan, dehidrasi, muntah yang hebat, syok kardiogenik, obat-obatan tertentu seperti sikloforin dan takrolimus dalam dosis tinggi, dan hipotensi yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal yang mengakibatkan penurunan perfusi glomerulus. Renal/gagal ginjal intrinsik (40% kasus) disebabkan oleh penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal misalnya infeksi pada ginjal dan penyakit autoimun yang menyerang ginjal, obat yang bersifat nefrotoksik. Postrenal (5% kasus) terjadi karena obstruksi aliran kemih oleh beberapa sebab, antara lain: hipertrofi prostat jinak, tumor panggul, dan adanya batu di saluran kemih.

Gambaran klinis dari gagal ginjal akut antara lain perubahan volume urin (berkurangnya jumlah urin atau tidak keluar urin sama sekali (anuria)), kelainan neurologis (lemah, letih, lesu, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan mental, koma), gangguan pada kulit (gatal-gatal, pigmentasi, kulit kering bersisik), tanda pada kardiopulmoner (sesak nafas akibat efusi pleura, edema paru, pleuritis, efusi perikard, perikarditis), muskuloskeletal (kram otot, kehilangan kekuatan otot) dan gejala pada saluran cerna (mual, nafsu makan menurun, muntah).

Tujuan pengelolaan gagal ginjal akut yang utama adalah mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dan mempertahankan pasien tetap hidup sampai fungsi ginjalnya dapat kembali ke fungsi normal. Dua jenis pengobatan dalam pengelolaan AKI, yaitu terapi konservatif (suportif) dan terapi pengganti ginjal (renal replacement therapy/RRT) yang secara awam dikenal dengan sebutan cuci darah. Terapi konservatif dapat dilakukan dengan obat-obatan atau cairan dengan tujuan mencegah atau mengurangi progresivitas penurunan fungsi ginjal, morbiditas, dan mortalitas akibat komplikasi AKI. Jika terapi konservatif gagal mengatasi segala komplikasi AKI, perlu dipertimbangkan untuk dilakukan RRT (dialisis). Penyebab dari gagal ginjal akut juga harus dicari dan diatasi agar fungsi ginjal dapat pulih kembali.

 

Demikian untuk penjelasan mengenai gagal ginjal akut apabila sahabat hermina memiliki keluhan atau masalah kesehatan pada gangguan ginjal segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSU Hermina Solo.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.