Waspada, Jangan Sepelekan Gejala Stroke!

Waspada, Jangan Sepelekan Gejala Stroke!

Stroke merupakan keadaan darurat medis karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

 

Definisi stroke

Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang.

 

Penyebab terjadinya stroke

Secara umum, stroke dapat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Perbedaan di antara keduanya adalah stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di otak, sedangkan stroke iskemik muncul karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan. Penyempitan atau pencahnya pembuluh darah ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  1. Tekanan darah tinggi

Salah satu penyebab stroke yang paling umum terjadi adalah tingginya tekanan darah atau hipertensi. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen pecah atau tersumbat, sehingga menyebabkan stroke.

  1. Kolesterol tinggi

Kondisi kolesterol tinggi juga bisa menjadi penyebab stroke. Pasalnya, kolesterol bisa menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan memicu aterosklerosis. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan yang berakhir menjadi stroke.

  1. Diabetes

Selain kadar kolesterol yang tinggi, diabetes. juga bisa menyebabkan stroke. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat merusak dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang rusak bisa menimbulkan gumpalan darah dan membentuk sumbatan, sehingga kemungkinan terjadinya stroke pun meningkat.

  1. Aneurisma otak

Aneurisma otak merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke jenis hemoragik. Dinding pembuluh darah yang mengalami aneurisma akan menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah pecah. Kondisi inilah yang dapat berujung pada terjadinya stroke.

  1. Aritmia

Penyebab stroke selanjutnya adalah aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia menyebabkan aliran darah yang masuk dan keluar jantung tidak teratur. Hal inilah yang membuat darah rentan menggumpal dan membentuk sumbatan di pembuluh darah.

Apabila gumpalan ini terbawa dalam aliran darah ke otak, penyumbatan di pembuluh darah otak pun bisa timbul dan memicu stroke. Selain faktor-faktor di atas, stroke juga bisa terjadi sebagai akibat kebiasaan atau kondisi medis tertentu, seperti kebiasaan merokok, obesitas, cidera kepala berat, penyakit jantung, dan lain-lain.

 

Gejala dan pencegahan stroke

Pengobatan stroke dapat dilakukan dengan memberikan penanganan yang tepat  dan sesegera mungkin sejak serangan stroke terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal stroke. Kementerian Kesehatan RI memperkenalkan gejala awal stroke pada masyarakat dengan slogan “SEGERA KE RS” yang memiliki arti:

  1. Senyum tidak simetris
  2. Gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah
  3. BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara
  4. Kesemutan separuh tubuh
  5. Rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba
  6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan

Selain mengenali gejalanya, Sahabat Hermina juga harus memahami cara pencegahan stroke yang dikenal dengan istilah “CERDIK”. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Cek kesehatan secara rutin
  2. Enyahkan asap rokok
  3. Rajin aktivitas fisik
  4. Diet seimbang
  5. Istirahat yang cukup
  6. Kelola stres

Stroke di usia muda dapat dicegah dengan cara olahraga secara teratur, diet sehat, memantau tekanan darah, dan menghentikan gaya hidup tidak sehat (merokok, narkoba, dan alkohol). Jika gejala stroke berlanjut, sebaiknya segera diskusikan konsultasi dengan dokter spesialis saraf di RSU Hermina Pandanaran. 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.