Waspada! Pentingnya Mengetahui Tanda Bahaya Kehamilan
Kehamilan adalah periode yang sangat penting dalam kehidupan seorang wanita. Selama masa ini, tubuh mengalami banyak perubahan yang bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Meskipun sebagian besar kehamilan berlangsung tanpa komplikasi serius, penting untuk mengetahui tanda-tanda bahaya yang bisa mengindikasikan adanya masalah. Kesadaran akan tanda-tanda ini dapat membantu dalam mengambil tindakan yang cepat dan tepat, yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
1. Pendarahan dari Jalan Lahir
Pendarahan dari jalan lahir, terutama pada trimester kedua dan ketiga, adalah salah satu tanda bahaya yang paling serius. Ini bisa mengindikasikan beberapa kondisi, seperti:
- Keguguran: Pada trimester pertama, pendarahan bisa menjadi tanda keguguran, terutama jika disertai dengan kram perut yang parah.
- Plasenta previa: Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Ini bisa menyebabkan pendarahan yang tidak menyakitkan namun berbahaya pada trimester ketiga.
- Solusio plasenta: Ini adalah kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan, yang bisa menyebabkan pendarahan hebat dan mengancam nyawa ibu dan bayi.
2. Nyeri Perut yang Parah
Nyeri perut yang parah dan terus-menerus tidak boleh diabaikan selama kehamilan. Beberapa kemungkinan penyebabnya termasuk:
- Kehamilan ektopik: Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik bisa menyebabkan nyeri tajam di perut bagian bawah dan memerlukan penanganan medis segera.
- Solusio plasenta: Selain pendarahan, solusio plasenta juga bisa menyebabkan nyeri perut yang parah dan tiba-tiba.
- Preeklampsia: Nyeri perut bagian atas yang disertai dengan mual, muntah, atau penglihatan kabur bisa menjadi tanda preeklampsia, suatu kondisi serius yang ditandai oleh tekanan darah tinggi
3. Gerakan Janin yang Berkurang atau Tidak Terasa
Gerakan janin adalah indikator penting kesehatan bayi dalam kandungan. Ibu hamil sebaiknya mulai merasakan gerakan janin antara minggu ke-18 hingga minggu ke-22 kehamilan. Jika janin yang sebelumnya aktif tiba-tiba menjadi kurang aktif atau berhenti bergerak sama sekali, ini bisa menjadi tanda bahaya.
- Henti janin: Berkurangnya gerakan janin bisa menjadi indikasi bahwa bayi sedang dalam keadaan stres atau tidak mendapatkan cukup oksigen. Ini bisa menyebabkan henti janin atau kematian janin dalam kandungan.
- Masalah tali pusar: Kadang, tali pusar bisa terjepit atau melilit bayi, yang bisa mengurangi aliran darah dan oksigen ke janin.
4. Tekanan Darah Tinggi dan Pembengkakan Berlebihan
Tekanan darah tinggi selama kehamilan, terutama jika disertai dengan pembengkakan di tangan, kaki, atau wajah, bisa menjadi tanda preeklampsia. Preeklampsia adalah kondisi serius yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan dan bisa berdampak pada ibu dan bayi. Gejala lainnya meliputi:
- Protein dalam urine: Preeklampsia sering diidentifikasi dengan adanya protein dalam urine, yang menunjukkan adanya kerusakan ginjal.
- Gangguan penglihatan: Penglihatan kabur, bercak-bercak cahaya, atau kehilangan penglihatan sementara adalah tanda bahaya lain dari preeklampsia.
- Sakit kepala parah: Sakit kepala yang tidak hilang meski sudah minum obat bisa menjadi tanda tekanan darah yang sangat tinggi.
5. Demam Tinggi dan Menggigil
Demam tinggi yang disertai dengan menggigil, nyeri tubuh, atau gejala lain seperti batuk atau kesulitan bernapas, bisa menjadi tanda infeksi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Beberapa infeksi yang bisa membahayakan kehamilan meliputi:
- Infeksi saluran kemih (ISK): ISK adalah infeksi yang umum terjadi selama kehamilan dan bisa menyebar ke ginjal jika tidak diobati. Gejalanya meliputi demam, nyeri saat buang air kecil, dan sakit pinggang.
- Infeksi virus atau bakteri: Infeksi seperti influenza atau pneumonia bisa menjadi sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin jika tidak ditangani dengan benar.
6. Pecah Ketuban Sebelum Waktunya
Pecahnya ketuban adalah tanda awal bahwa persalinan mungkin akan segera terjadi. Namun, jika ketuban pecah sebelum kehamilan mencapai 37 minggu, ini disebut sebagai ketuban pecah dini (KPD), yang bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Infeksi: Ketika ketuban pecah, ada risiko infeksi meningkat karena pelindung alami janin telah hilang.
- Persalinan prematur: KPD sering kali menyebabkan persalinan prematur, yang bisa berisiko bagi bayi karena organ-organ mereka mungkin belum sepenuhnya berkembang.
7. Muntah Berlebihan
Muntah yang berlebihan selama kehamilan, terutama jika berlangsung setelah trimester pertama, bisa menjadi tanda hiperemesis gravidarum. Kondisi ini lebih dari sekadar mual biasa dan bisa menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan ketidakseimbangan elektrolit yang serius. Beberapa tanda yang harus diwaspadai meliputi:
- Muntah lebih dari tiga hingga empat kali sehari.
- Kesulitan mempertahankan cairan atau makanan di dalam tubuh.
- Penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil.
8. Sesak Napas atau Nyeri Dada
Sesak napas yang parah atau nyeri dada selama kehamilan bisa menjadi tanda emboli paru, yaitu pembekuan darah yang berpindah ke paru-paru. Ini adalah kondisi darurat medis yang memerlukan perhatian segera. Gejala lainnya meliputi:
- Detak jantung cepat.
- Pusing atau pingsan.
- Batuk darah.
9. Kejang
Kejang selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga, bisa menjadi tanda eklampsia, yang merupakan komplikasi lanjutan dari preeklampsia. Eklampsia adalah kondisi yang sangat serius dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Gejala lain dari eklampsia meliputi:
- Kehilangan kesadaran.
- Kebingungan atau perilaku tidak normal.
- Penglihatan kabur.
10. Gatal-Gatal Parah, Terutama pada Malam Hari
Gatal-gatal yang parah, terutama di telapak tangan dan kaki, bisa menjadi tanda kolestasis obstetri, suatu gangguan hati yang bisa terjadi pada kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan kadar asam empedu dalam darah, yang berisiko bagi janin. Gejala lain yang perlu diperhatikan meliputi:
- Warna urine gelap.
- Kotoran berwarna pucat.
- Menguningnya kulit atau mata (jaundice).
Mengenali tanda-tanda bahaya selama kehamilan adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang tepat. Jangan pernah ragu untuk mencari bantuan medis jika merasa ada yang tidak beres, karena tindakan yang cepat bisa menyelamatkan nyawa. Selalu jaga komunikasi yang baik dengan dokter atau bidan Anda, dan lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memastikan kehamilan berjalan dengan sehat dan aman. RSU Hermina Purwokerto terdapat Spesialis Obgyn yang dapat Sahabat Hermina konsultasikan.
Akses pendaftaran bisa melalui 4 cara berikut ini:
1. Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina)
2. Hubungi Call Center 1500488
3. Melalui website -> www.herminahospitals.com
4. Melalui aplikasi Mobile JKN
Referensi :
- American Pregnancy Association. (n.d.). "Pregnancy Complications." Retrieved from https://americanpregnancy.org
- World Health Organization (WHO). (2018). "Managing Complications in Pregnancy and Childbirth: A Guide for Midwives and Doctors." Retrieved from https://www.who.int/publications
- Mayo Clinic. (2021). "Pregnancy Week by Week: Warning Signs During Pregnancy." Retrieved from https://www.mayoclinic.org
- National Institute for Health and Care Excellence (NICE). (2022). "Antenatal Care for Uncomplicated Pregnancies." Retrieved from https://www.nice.org.uk
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). "Pregnancy Complications." Retrieved from https://www.cdc.gov