Waspada! Stroke Pecah Pembuluh Darah dan Penanganannya

Waspada! Stroke Pecah Pembuluh Darah dan Penanganannya

Sahabat Hermina, belakangan ini kasus pendarahan pada otak atau stroke hemoragik menjadi perhatian masyarakat. Stroke Hemoragik merupakan salah satu jenis stroke yang berbahaya. Stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi apabila pembuluh darah yang ada di otak pecah dan dapat menurunkan fungsi otak.

 

Penyebab Stroke Pecah Pembuluh Darah

Ada banyak penyebab stroke pecah pembuluh darah dan setiap individu berbeda-beda. Namun hipertensi menjadi salah satu penyebab terbanyak. Hipertensi sering juga disebut dengan “The Silent Killer” karena tidak terkontrol dan ditemukan dalam komplikasi yang sudah parah termasuk Stroke Hemoragik ini atau pecah pembuluh darah pada otak. 

 

Selain dari hipertensi, ada beberapa penyebab stroke hemoragik seperti cedera kepala berat, Aneurisma otak (penggembungan dinding pembuluh darah otak yang lemah), dan juga kelainan pembuluh darah pada otak.

 

Gejala Stroke Pecah Pembuluh Darah:

  1. Defisit neurologis

Atau disebut juga gangguan daripada sarafnya seperti lemah sebelah badan, bicara tidak jelas, kebas

  1. Sakit kepala berat

  2. Mual muntah 

  3. Penurunan kesadaran

  4. Kelemahan anggota gerak

 

Kapan harus segera ke rumah sakit?

Kondisi pecah pembuluh darah pada otak merupakan kondisi yang darurat dan butuh penanganan segera. Dalam kasus ini kita bermain dengan waktu, apabila sudah menemukan gejala diatas segera kunjungi fasilitas kesehatan.  Kebanyakan dari masyarakat membawa pasien sudah dalam keadaan jatuh, namun apabila sudah terlihat seperti sakit kepala berat yang disertai muntah, kehilangan kesadaran seperti mengantuk, jangan sampai menunda untuk ke Rumah Sakit agar dapat ditangani lebih dini. Penanganan yang lebih dini tentunya akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keparahan seperti kerusakan otak permanen, cacat, dan bahkan kematian. 

 

Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Stroke Hemoragik?

Semua penyakit dapat kita cegah dengan mengetahui faktor resikonya. Apabila sudah mengetahui faktor resiko, hal yang tidak kalah penting adalah mengubah pola hidup menjadi lebih baik. Seperti misalnya mengontrol tekanan darah dengan tetap rutin minum obat, dan juga rutin kontrol ke dokter. Selain itu, menjaga pola makan seperti mengurangi konsumsi garam yang berlebih dan rutin berolahraga. Dengan mengubah gaya hidup yang lebih baik, tentunya sangat jauh lebih baik dibandingkan apabila sudah terjadi pendarahan pada otak. 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.