Waspadai Ciri-ciri Penyakit Jantung Berdasarkan Jenisnya
Ciri-ciri sakit jantung penting untuk diketahui. Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, bahkan ada yang tidak menimbulkan gejala. Dengan mengenal ciri-cirinya, langkah penanganan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi yang fatal.
Penyakit Jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan dan tidak berfungsi dengan baik. Gangguan tersebut bisa bermacam-macam dan ditangani dengan cara yang berbeda pula.
Sakit jantung umumnya ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas saat beraktivitas maupun beristirahat. Namun, ada beberapa jenis penyakit jantung yang gejalanya hampir serupa dengan penyakit lain atau bahkan tidak bergejala. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenal ciri-ciri sakit jantung agar pemeriksaan dan langkah penanganan dapat segera dilakukan.
8 Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jantung beserta tanda dan gejala yang menyertainya, yaitu:
1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung terhambat akibat penumpukan plak atau aterosklerosis.
Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri, atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:
- Lemas dan pusing
- Jantung berdebar atau palpitasi
- Keringat dingin
- Mual
- Napas pendek atau sesak napas
2. Serangan jantung
Serangan Jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung. Kondisi ini berdampak pada terganggunya fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Seseorang yang mengalami serangan jantung akan menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri di bagian dada, tulang rusuk bagian bawah, dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung
- Pusing, mual, dan muntah
- Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati
- Lemas
- Keringat berlebih
- Sesak napas
- Detak jantung lebih cepat atau berdebar
- Perut kembung
Gejala tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang meski sudah minum obat pereda nyeri biasa. Gejala yang muncul pun bisa bersifat ringan hingga berat.
Untuk beberapa kasus, serangan jantung terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Kondisi ini disebut dengan silent myocardial infaction.
3. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari kondisi normal. Denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit. Sedangkan pada kondisi fibrilasi atrium, denyut jantung bisa lebih dari 100 kali per menit.
Sama halnya dengan serangan jantung, fibrilasi atrium terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa tanda dan gejala fibrilasi atrium yang umumnya muncul, di antaranya:
- Jantung berdebar atau palpitasi
- Nyeri di bagian dada
- Sesak napas saat beraktivitas normal
- Lemas dan pusing secara tiba-tiba
Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa pembekuan darah, stroke, hingga gagal jantung.
4. Aritmia
Aritmia terjadi ketika jantung berdetak secara tidak beraturan akibat adanya gangguan aliran listrik di saraf yang mengatur irama jantung. Kondisi ini menyebabkan detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.
Gangguan irama jantung biasanya disertai dengan gejala berikut ini:
Jantung berdebar atau palpitasi
- Nyeri di dada
- Pusing
- Lemas
- Napas pendek
- Penurunan kesadaran atau pingsan
5. Kardiomiopati
Kardiomiopati mengacu pada gangguan otot jantung atau lebih dikenal dengan istilah lemah jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku.
Beberapa penderita kardiomiopati tidak menunjukkan gejala dan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, tidak sedikit pula yang menunjukkan gejala dan memburuk seiring menurunnya fungsi jantung. Gangguan jantung ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Nyeri dada setelah berolahraga dan setelah makan
- Kelelahan
- Palpitasi
- Pembengkakan di lengan atau tungkai kaki
- Pingsan
6. Gagal jantung
Gagal Jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah, dapat menyebabkan otot jantung melemah dan memicu terjadinya gagal jantung.
Gejala dari gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus atau terjadi secara mendadak. Berikut ini adalah tanda dan gejala gagal jantung:
- Sesak napas saat beristirahat atau berbaring
- Batuk
- Pembengkakan di area perut, kaki, dan pergelangan kaki
- Pusing
- Letih dan lemas
- Sulit berkonsentrasi
- Nafsu makan berkurang
7. Perikarditis
Perikardistis adalah peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, atau gangguan autoimun.
Perikarditis umumnya ditandai dengan gejala demam, jantung berdebar, tubuh terasa lemas, serta nyeri di bagian tengah dada dan terasa menusuk. Rasa nyeri tersebut akan semakin berat apabila penderita menarik napas, batuk, atau berbaring. Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko menyebabkan kematian.
8. Penyakit katup jantung
Jantung memiliki 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Namun, pada penderita penyakit kutup jantung, salah satu katup atau lebih tidak dapat membuka atau menutup dengan baik sehingga mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah.
Jika katup jantung mengalami gangguan, penderitanya akan menunjukkan gejala berupa:
- Nyeri di dada saat beraktivitas atau menghirup udara dingin
- Lemas dan pusing
- Palpitasi atau dada berdebar
Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung
Untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami termasuk ciri-ciri sakit jantung atau bukan, segeralah periksakan diri ke dokter. Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung, seperti memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi.
Dalam menentukan diagnosis dan jenis penyakit jantung yang dialami penderita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Elektrokardiologi (EKG)
- Rontgen dada
- Ekokardiografi
- Angiografi
- Pemeriksaan enzim jantung
Penyakit jantung dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan bernutrisi, membatasi asupan lemak dan garam, menghentikan kebiasaan merokok, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung atau merasakan gejala-gejala sakit jantung, segera konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.