Waspadai Obesitas Pada Anak
Sahabat Hermina, Memiliki anak yang sehat dan cerdas adalah harapan semua orang tua. Banyak awam mengatakan bahwa anak gemuk sudah pasti sehat, padahal belum tentu anak gemuk selalu sehat. Obesitas pada anak adalah suatu kondisi yang ditandai oleh penumpukan lemak berlebih di tubuh. Obesitas (kegemukan) pada anak justru dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit metabolik seperti penyakit diabetes di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau berat badan anak secara rutin dan melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter jika terjadi ketidakseimbangan antara berat badan dan usia atau tinggi badan anak.
Ciri-ciri obesitas pada anak:
1. Wajah berbentuk bulat : pipi tembem dan bahu rangkap
2. Dagu rangkap (double chin)
3. Leher tampak lebih pendek
4. Perut buncit, tampak lipatan lemak pada perut, dada dan punggung
5. Paha dan perut terlihat lebih berlemak dan berlipat-lipat
6. Lipatan lemak pada kulit, terutama pada bagian perut, pinggang, dagu, pipi, dan leher
7. Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan
8. Pada anak laki dada membusung dan payudara sedikit membesar serta penis mengecil karena tertutup timbunan lemak
9. Pada anak perempuan, masa pubertas datang lebih awal, yaitu kurang dari 9 tahun Potensi terjadinya obesitas pada anak dan remaja sangat tinggi jika orang tua kurang waspada akan kesehatan anak.
Kita sebagai orang tua perlu mengenali ragam faktor risiko dan komplikasi obesitas pada anak diantaranya adalah :
1. Gaya Hidup Pola makan yang tidak sehat (kalori berlebihan, gizi tidak seimbang, kurang serat) dan gaya hidup yang tidak aktif bergerak dapat memicu obesitas. Makanan yang diduga menjadi penyebab obesitas pada anak adalah junk food atau fast food, makanan yang mengandung lemak jenuh, dan kandungan gula tinggi serta minuman kekinian yang sebagian besar mengandung kandungan gula yang tinggi.
2. Faktor Genetik Anak yang berasal dari keluarga dengan riwayat obesitas lebih berisiko mengalami obesitas. 3. Faktor Psikologi Rasa stres dan depresi dapat memicu obesitas pada anak dan remaja. Hal ini dikarenakan kondisi mental yang tertekan mampu mendorong anak untuk menjadikan kebiasaan banyak makan sebagai pelarian sehingga asupan kalori menjadi berlebih. Rekomendasi Pola Makan Seimbang untuk pencegahan obesitas: 1. Meningkatkan asupan serat yang cukup dengan membudayakan konsumsi sayur dan buah-buahan. 2. Membiasakan minum air putih yang cukup
3. Mengurangi asupan makanan berbahan dasar produk hewani yang tinggi lemak jenuh seperti daging sapi dan daging kambing serta meningkatkan makanan berbahan dasar ikan dan kacang- kacangan (tempe dan tahu)
4. Mengurangi asupan sumber makanan dan minumam manis yang mengandung gula dalam jumlah tinggi
5. Mengurangi asupan makanan ultra proses, seperti nugget, sosis, bakso, kripik kentang, dll.
Cara mencegah Obesitas pada anak :
1. Makan secara teratur dengan pola makan yang seimbang
2. Biasakan selalu sarapan sehat
3. Biasakan untuk membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah
4. Batasi makanan siap saji dan makanan ultra proses, dan makanan selingan yang manis, asin serta berlemak.
5. Hindari minuman bersoda dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi.
6. Membudayakan konsumsi buah dan sayur
7. Batasi waktu anak untuk bermain handphone, komputer, dan menonton tv.
8. Tingkatkan aktivitas fisik anak, misalnya dengan olah raga bersama, seperti bersepeda, bermain basket, badminton, dll.
9. Pastikan anak cukup tidur
10. Menjadi role model yang baik bagi anak
11. Menanamkan pendidikan kesehatan sejak usia dini agar anak dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari makanan tidak sehat Komplikasi Obesitas pada Anak Jika terus dibiarkan, obesitas dapat membahayakan anak dan remaja karena dapat menimbulkan sejumlah komplikasi.
Berikut adalah komplikasi obesitas pada anak.
1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Obesitas pada anak dan remaja dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
2. Penyakit Diabetes, Ginjal, dan Stroke Obesitas akan menyebabkan peradangan kronis yang berdampak pada menurunnya kepekaan insulin dari sel tubuh, sehingga gula tidak dapat digunakan oleh sel dan tetap berada dalam pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan penyakit diabetes dan kerusakan pada ginjal, pembuluh darah kecil di otak dan jantung yang berujung pada gangguan otak dan jantung yang bisa menyebabkan stroke.
3. Masalah pada Otot dan Tulang Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan yang berlebih pada persendian dan tulang penopang tubuh sehingga menimbulkan peradangan pada sendi dan patah tulang.
4. Masalah pernapasan Penyakit asma lebih sering terjadi pada anak dengan obesitas.
5. Gangguan Psikologis Penampilan anak dan remaja obesitas biasanya mendapatkan stigma dan diskriminasi buruk dari lingkungan sekitar. Kondisi ini dapat membuat anak dan remaja merasa tidak percaya diri yang berujung pada gangguan makan, kecemasan bahkan depresi. Peran kita sebagai orang tua dalam memantau perkembangan anak sangat penting, terutama dalam melakukan pencegahan sejak dini dan menerapkan pola asuh yang erat kaitannya dengan kesehatan anak. Pemantauan tumbuh kembang anak serta mengajak anak memulai kebiasaan hidup sehat sejak dini khususnya menerapkan pola makan yang seimbang dan meningkatkan aktivitas fisik adalah upaya pencegahan obesitas yang harus diperhatikan. Segera konsultasikan ke Dokter Spesialis bila terdapat gejala obesitas pada buah hati tercinta.
Salam Sehat
Sumber :
1. dr. Retno Saraswati, Sp.A
2. Indanah, Sukesih, Fairuzzah, & Khoiriyah. (2021). Obesitas pada balita. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(2), 242–248.
3. Molintao, W. P., Sulaeman, S., & Purwanti, N. H. (2019). Hubungan kompetensi ibu, aktivitas fisi, dan konsumsi junk food dengan ejadian obesitas pada balita. Journal of Telenursing (JOTING)