Waspadai Pneumania Pada Anak
Pneumonia merupakan salah satu penyakit gangguan pernapasan pada anak yaitu suatu keadaan di mana paru-paru anak mengalami infeksi atau peradangan.
Infeksi ini dapat diawali dengan mengganggu sistem pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) anak dan kemudian dapat menyerang paru-paru dan menghambat pergerakan udara dalam paru-paru sehingga anak mengalami batuk dan sesak nafas.
Sebagian besar pneumonia dapat ditangani hingga sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu.
Kondisi anak bisa yang terserang pneumoni dapat menjadi lebih buruk bila disertai dengan penyakit atau keadaan lainnya seperti gizi buruk dan cakupan imunisasi yang rendah.
Seberapa umum penyakit pneumonia pada anak?
Seperti yang sudah diketahui bahwa penyakit ini merupakan kondisi saat paru-paru anak mengalami infeksi.
Apa penyebab pneumonia pada anak?
Dikutip dari IDAI, pneumoni dapat disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur atau oleh karena hal lainnya seperti aspirasi.
Di negara maju, penyebab infeksi pneumoni sebagian besar disebabkan oleh virus, namun dapat disebabkan campuran virus dan bakteri. Virus penyebab pneumonia sangat banyak, misalnya rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV) atau virus influenza.
Sedangkan bakteri yang menjadi penyebab umum pneumonia adalah penumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Pneumoni pada kelompok anak berusia di atas 2 tahun terinfeksi oleh bakteri lebih banyak dibandingkan pada kelompok anak berusia di bawah 2 tahun.
Gejala
Gejala penumoni pada anak dapat berupa gejala ringan sampai sedang dan apabila sudah mengalami gejala berat maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit.
Gambaran gejala klinis pneumonia bergantung pada berat-ringannya infeksi Yaitu:
-
Gejala umum : demam, sakit kepala, anak tampak lemah, gelisah, penurunan nafsu makan, mual-muntah, diare.
-
Gejala pernafasan : batuk, sesak nafas, pergerakan dinding dada yang cepat, nafas cuping hidung, merintih dan tampak biru pada area bibir atau kuku.
Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
Diagnosis pneumonia pada anak ditegakkan dengan cara
-
Anamnesis : melalukan wawancara kepada orang tua pasien mengenai kondisi yang sedang dialami anak, apakah ada penyakit pemberat atau penyerta lainnya.
-
Pemeriksaan fisik : memperhatikan pola pernafasan anak, mendengarkan suara paru, melakukan pemeriksaan kadar oksigen darah dan lain-lain.
-
Pemeriksaan penunjang : pengambilan darah dan raidologi seperti X-ray atau CT scan paru.
Pengobatan
Pengobatan pneumoni pada anak bergantung pada penyebab dari pneumoni itu sendiri apakah bakteri, virus, jamur atau lainnya. Namun tindakan pemberian obat-obatan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan. Pemberian obat yang kurang tepat dapat menimbulkan efek samping obat pada anak.
Bagaimana mencegah pneumonia pada anak?
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat disarankan untuk diterapkan kepada anak, misalnya sering mencuci tangan, istirahat yang cukup, konsumsi makanan atau minuman yang bergizi, menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk, hindari polusi seperti asap, dan lain-lain.
Selain itu, mencegah infeksi berat pneumonia pada anak adalah dengan melakukan vaksinasi secara lengkap. Vaksinasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak akibat pneumoni.
Apa yang membuat anak berisiko mengalami pneumonia?
Ada beberapa faktor risiko yang membuat anak lebih rentan mengalami pneumonia, seperti:
-
Sistem kekebalan tubuh anak yang lemah
-
Adanya penyakit penyerta seperti asma, gizi buruk, kegemukan dan lain-lain
-
Cakupan vaksinasi yang rendah
-
Perilaku hidup yang kurang bersih dan sehat
Jika Anak sahabat mengalami seperti diatas langsung konsultasikan ke dokter Spesialis Anak di RS HERMINA CIRUAS