Yuk Kenali Penyebab dan Gejala Usus Buntu

Yuk Kenali Penyebab dan Gejala Usus Buntu

Peradangan usus buntu atau yang kita kenal dengan apendisitis, merupakan salah satu kasus bedah yang sering terjadi. Angka kejadian usus buntu mencapai 200 kasus setiap 100.000 populasi, dengan kemungkinan seseorang terkena infeksi usus buntu mencapai 5-8% semasa hidupnya.

Penyebab usus buntu salah satunya adalah sumbatan atau adanya fecalith (feses yang mengeras di saluran pencernaan) pada lumen usus buntu. Ukuran usus buntu bekisar 8-10 cm dengan lebar setengah sampai 1,5 cm. Penyumbatan pada lumen usus buntu dapat menyebabkan pembengkakan dan radang usus buntu yang dikenal dengan apendisitis.

Gejala utama dari usus buntu adalah nyeri perut kanan bawah, rasa nyeri dapat menyerang secara mendadak. Rasa nyeri biasanya akan bertambah parah dalam beberapa jam terutama saat bergerak, batuk, bersin atau tarik napas panjang dan juga dapat disertai demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare dan lemah badan.

Diagnosis usus buntu secara umum adalah dari gejala, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, maupun pemeriksaan ultrasonography (USG) perut.

Risiko radang usus buntu atau apendisitis menjadi usus buntu pecah atau perforasi akan meningkat bila tidak ditangani segera, risiko usus buntu pecah meningkat hingga 30 persen setelah lebih dari 24 jam.

Penanganan utama dari usus buntu adalah pembedahan baik secara operasi terbuka (open surgery), maupun operasi laparoskopi. Operasi terbuka dapat dilakukan dengan melakukan sayatan pada daerah perut kanan bawah (Mc Burney area) ataupun pada sayatan laparatomi pada tengah perut. Sedangkan, operasi laparoskopi secara umum membutuhkan sayatan pada daerah perut yang lebih kecil. Komplikasi utama pasca operasi usus buntu yang utama adalah infeksi dari luka daerah operasi, adanya kontaminasi luka akibat usus buntu pecah akan meningkatkan risiko infeksi luka operasi. Abses rongga perut juga dapat terjadi bila kontaminasi pada daerah perut tidak dibersihkan secara adekuat.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika merasakan nyeri parah di perut bagian kanan bawah disertai demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare dan lemah badan. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke usus buntu, jangan menunda ke dokter atau menggunakan obat sendiri untuk meredakan gejala.

Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses kesehatan dan pendaftaran ke RS Hermina Arcamanik.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.